Sandi Disemprot Menteri Susi, Koalisi Jokowi: Harus Punya Data!
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Sekretaris Tim Kampanye Nasional (TKN) Hasto Kristiyanto menanggapi tentang konflik yang terjadi antara calon Wakil Presiden Nomor Urut 02 Sandiaga Uno dan Menteri Perikanan dan Kelautan Susi Pudjiastuti terkait surat izin penangkapan ikan atau SIPI.
Menurut Hasto, Sandiaga yang kini telah menjadi calon wakil presiden harusnya tidak asal memberikan pernyataan ke publik. Selain itu, Sandi juga disarankan memberikan data-data untuk mendukung pernyataannya.
Selengkapnya yang berikut ini.
1. Kata-kata dari pemimpin adalah cerminan watak sendiri
Hasto menyayangkan adanya pro kontra diantara kedua tokoh tersebut. Pendapat Hasto, harusnya konflik antara Sandi dan Susi tidak perlu terjadi. Ia juga mengingkatkan kepada Sandi agar tidak sembarang mengeluarkan pernyataan di hadapan publik.
"Pak Sandi itu dalam menyampaikan pernyataan-pernyataan ke publik, kata-kata dari pemimpin cerminan watak dan karakter dari pemimpin itu sendiri," ujar Hasto di Posko Cemara, Jakarta Pusat, Jumat (19/10).
2. Keluarkan pernyataan tanpa kajian mendalam akan berakibat buruk
Editor’s picks
Kemudian, Hasto pun menyarankan kepada Sandi agar memberikan pernyataan dilengkapi dengan data-data akurat. Sebab, mengeluarkan pernyataan tanpa disertai kajian mendalam akan berdampak buruk.
"Kita bisa bayangkan terhadap kasus Ratna Sarumpaet, ketika Pak Prabowo berikan pidato berapi-api ternyata itu adalah sebuah kebohongan terencana. Dan kita bisa bayangkan sekiranya polisi gak mengungkapkan itu implikasi luas bagi bangsa dan negara," jelas Hasto.
3. Beberapa pernyataan Sandi dinilai tak sesuai data
Hasto menyampaikan agar tim pemenangan pasangan Prabowo-Sandi memberikan masukan yang tepat kepada pasangan calon. Sehingga, pro kontra antara Sandiaga dan Susi tidak terjadi lagi karena kurangnya data yang akurat.
"Data chicken rice salah, kemudian data harga telur justru malah turun, kemudian data proses perizinan nelayan. Jangan sampai karena upaya dapat simpati rakyat, kemudian upaya mengaburkan data itu dilakukan," terang Hasto.
Nah, kalau menurut pendapat kalian gimana nih guys?
Baca Juga: Tekan Biaya, Sandi Pilih Kampanye Lewat Live Facebook dan Instagram