Satgas: Pengguna Kereta Api dan Pesawat Meningkat dalam 5 Bulan
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Juru Bicara Satuan Tugas (Satgas) Penanganan COVID-19 Wiku Adisasmito mengatakan, mobilitas masyarakat mengalami peningkatan dalam lima bulan terakhir ini. Dia menyebut, masyarakat yang menggunakan kereta api sebagai transportasi meningkat hingga 600 ribu orang pada November ini.
“Data menunjukkan bahwa mobilitas menggunakan kereta api mengalami kenaikan lima kali lipat dalam lima bulan terakhir. Jumlah perjalanan kereta api pada bulan Juli sekitar 100 ribu, sedangkan pada bulan November meningkat hampir mencapai 600 ribu,” kata Wiku dalam keterangan persnya yang disiarkan langsung di kanal YouTube BNPB Indonesia, Kamis (2/12/2021).
Baca Juga: Satgas: Kasus Aktif COVID-19 RI Meningkat 4 Hari Berturut-turut
1. Penggunaan pesawat terbang juga meningkat 350 persen selama lima bulan terakhir
Selain kereta api, peningkatan juga terjadi pada moda transportasi pesawat. Dalam lima bulan terakhir, jumlah warga yang gunakan pesawat bertambah 350 persen.
“Jumlah perjalanan pesawat terbang pada Juli adalah 360 ribu, sedangkan pada November meningkat jadi 1,6 juta,” tutur Wiku.
2. Satgas sebut kepatuhan masyarakat pada protokol kesehatan berkurang
Editor’s picks
Kemudian, Wiku mengungkapkan bahwa peningkatan mobilitas ini harus diimbangi dengan kepatuhan protokol kesehatan. Namun, ia menyayangkan tingkat kedisiplinan masyarakat terhadap protokol kesehatan justru berkurang.
"Idealnya, peningkatan aktivitas juga diikuti dengan peningkatan kepatuhan protokol kesehatan. Namun sayangnya, data menunjukkan sebaliknya. Di mana dalam minggu terakhir, cakupan desa atau kelurahan yang patuh memakai masker dan menjaga jarak alami penurunan,” ucap dia.
Baca Juga: Satgas: Penyintas COVID-19 Bisa Terinfeksi Varian Omicron
3. Kasus aktif COVID-19 RI meningkat dalam empat hari berturut-turut
Lebih lanjut, Wiku menuturkan, kasus aktif COVID-19 mengalami peningkatan dalam empat hari berturut-turut. Menurut data per 23 November 2021, kenaikannya terjadi dari 7.900 kasus aktif menjadi 8.200 kasus aktif pada 27 November 2021.
“Bahkan di Jawa-Bali kasus aktif meningkat enam hari berturut-turut dari 23 November sebesar 3.600 kasus aktif hingga 28 November sebesar 3.800 kasus,” ujar Wiku.
Selain kasus aktif COVID-19, Wiku menyampaikan, bed occupancy rate atau keterpakaian tempat tidur di rumah sakit rujukan juga alami peningkatan. Dalam dua hari terakhir, BOR meningkat dari 2,94 persen menjadi 3,07 persen.
“BOR di Wisma Atlet juga meningkat di bulan November dari 1,76 persen menjadi 2,2 persen,” jelasnya.