Sekjen Partai Berkarya: Ideologi Kami Soeharto

Partai Berkarya tak ragu mendeklarasikan ideologi mereka

Jakarta, IDN Times - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mengundang 16 partai politik untuk menandatangani pakta integritas dalam rangka memperingati Hari Anti-Korupsi Sedunia di Hotel Bidakara, Jakarta Selatan, Selasa (4/12).

Dalam acara tersebut, setiap perwakilan partai politik mengutarakan pendapatnya masing-masing mengenai pencegahan korupsi di Indonesia. Menariknya, saat Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar memberikan sambutannya, ia menyinggung tentang ideologi Partai Berkarya.

1. Cak Imin sindir ideologi Partai Berkarya

Sekjen Partai Berkarya: Ideologi Kami SoehartoMuhaimin Iskandar (IDN Times/Teatrika Putri)

Saat itu, Muhaimin atau yang akrab disapa Cak Imin memberikan tanggapannya tentang upaya pencegahan korupsi di Indonesia. Kemudian, Cak Imin mengatakan bahwa partai politik di Indonesia harus memiliki ideologi masing-masing. Ia pun menyindir ideologi Partai Berkarya apakah mengikuti Soeharto atau tidak.

"Kalau PKB ideologinya NU, kalau PDIP ideologinya Soekarno. Saya gak tahu kalau Berkarya ini ideologinya Pak Harto atau apa," kata Cak Imin dalam sambutannya.

Mendengar sindiran dari Cak Imin tersebut, Sekretaris Jenderal Partai Berkarya Priyo Budi Santoso menjawab. Dalam sambutannya, Priyo ungkap bahwa ideologi Partai Berkarya adalah Soeharto.

"Tadi ditanya Cak Imin ideologi kami apa? Ideologi Partai Berkarya adalah Pak Harto," jawab Priyo percaya diri.

Baca Juga: Sebut Soeharto Simbol KKN, Sekjen PSI Raja Juli Siap Dilaporkan 

2. Berkarya tak ragu deklarasikan bahwa ideologi mereka adalah Soeharto

Sekjen Partai Berkarya: Ideologi Kami SoehartoIDN Times/Teatrika Handiko Putri

Menjual kembali nama Soeharto untuk menaikkan nama Partai Berkarya, Priyo mengaku tak peduli dengan apa yang publik pikir tentang Soeharto. Menurut dia, Soeharto tetap menjadi presiden yang cukup berpengaruh di Indonesia dan juga dicintai oleh masyarakat.

"Menurut penelitian, diantara presiden yang punya pengaruh besar dan dicintai rakyat terbesar, publik ternyata mengatakan Pak Harto. Baru yang kedua Bung Karno. Dan presiden-presiden berikutnya," ujar Priyo.

Dengan keyakinan itu, Priyo menyebut Partai Berkarya tidak pernah ragu mendeklarasiman di depan publik bahwa ideologi mereka adalah Soeharto.

"Tokoh kami, simbol kami, yang kami tidak ragu-ragu untuk kami pasang di baliho-baliho, di billboard, di semua lini adalah Pak Harto. Foto Pak Harto gak akan kami ragu lagi untuk kami gencarkan dan kita pajang dari berbagai lini dari foto-foto beliau," tambahnya.

3. Simbol Soeharto dalam Berkarya akan memberikan kerinduan masyarakat kepada masa Pemerintahan Soeharto

Sekjen Partai Berkarya: Ideologi Kami SoehartoIDN Times/Teatrika Handiko Putri

Priyo menjelaskan, partainya meyakini simbol Soeharto di dalam Berkarya akan bisa diterima oleh masyarakat banyak. Baginya, hal itu bisa menjadi kerinduan rakyat tentang enaknya masa pemerintahan Soeharto.

"Romantisme, kerinduan kepada enaknya zaman Pak Harto gak bisa dibendung, termasuk oleh beberapa tudingan-tudingan keji yang beberapa hari terakhir ini sengaja dilontarkan oleh pihak-pihak yang mungkin mereka punya agenda politik mendesak," ucap dia.

4. Dapat tudingan bapak korupsi, mesin Partai Berkarya akan semakin militan

Sekjen Partai Berkarya: Ideologi Kami SoehartoSoeharto dan keluarga (Wikipedia/Presidential Documents, National Library of Indonesia)

Meski banyak tudingan-tudingan buruk kepada Soeharto seperti disebut "bapak korupsi," Priyo menyampaikan hal itu tidak akan membuat surut semangat para kader. Tudingan tersebut malah justru akan menggerakkan mesin partai semakin besar lagi.

"Tetapi mereka lupa bahwa justru dari sisi ini, Partai Berkarya merasa militansi dari kami tergerak. Mesin kami akan menjadi mesin yang terbangun dengan hebat justru ketika tudingan-tudingan jahat itu bermunculan akhir-akhir ini," terangnya.

Baca Juga: Pengagum Soeharto Laporkan Ahmad Basarah ke Polda Metro Jaya

Topik:

  • Ita Lismawati F Malau

Berita Terkini Lainnya