Sekjen PSI: Kepala Daerah Gabung ke Jokowi-Ma'ruf Secara Sukarela
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Sejumlah kepala daerah yang telah menyatakan dukungannya terhadap Joko "Jokowi" Widodo dan Ma'ruf Amin, tentunya menjadi 'amunisi' baru untuk pasangan bakal Calon Presiden dan Wakil Presiden ini dalam mendapatkan kekuatan suara di daerah.
Beberapa kepala daerah yang telah menyatakan dukungannya terhadap Jokowi-Ma'ruf antara lain, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa, Gubernur Bali I Wayan Koster.
Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT) Viktor Laiskodat, Gubernur Nusa Tenggara Barat Tuan Guru Bajang (TGB) Zainul Majdi, Gubernur Sulawesi Selatan Nurdin Abdullah, Gubernur Sulawesi Tenggara Ali Mazi, Gubernur Kalimantan Barat Sutarmidji, dan Gubernur Papua Lukas Enembe.
Dan yang terbaru adalah Gubernur Jawa Timur Soekarwo, serta Gubernur Banten Wahidin Halim. Dalam daftar ada juga nama mantan Wakil Gubernur Jawa Barat, Deddy Mizwar.
Menurut Sekretaris Jenderal PSI Raja Juli Antoni, para kepala daerah yang telah menyatakan dukungan kepada Jokowi karena memang puas akan kinerja Jokowi selama ini. Sehingga, mereka memutuskan untuk mendukung Jokowi dua periode.
1. Kepala daerah mendukung Jokowi dengan sukarela
Juli mengungkapkan, para kepala daerah yang telah menyatakan dukungannya kepada Jokowi di Pilpres 2019, bergabung secara sukarela dan tidak ada paksaan sama sekali dari koalisi.
"Faktanya para pemimpin lokal seperti Gubernur NTB, Papua, Banten, termasuk Deddy Mizwar yang dengan sukarela ingin bergabung dengan KIK. Sebagai pemimpin politik lokal mereka mengerti benar betapa Pak Jokowi dicintai rakyat," kata Juli saat dihubungi IDN Times, Selasa (11/9).
2. Koalisi Jokowi akui tak pernah paksa kader di luar koalisi untuk masuk tim
Editor’s picks
Mengenai adanya tudingan dari Demokrat bahwa koalisi Jokowi suka mencatut kader partai berlambang mercy itu untuk bergabung ke dalam tim pemenangan, Juli pun membantah hal itu. Ia menyampaikan, koalisi Jokowi tak pernah memaksa siapa pun kader di luar koalisi masuk ke dalam tim pemenangan.
"Tim Kampanye Nasional Jokowi-Ma’ruf tidak pernah mengincar kader partai lain yang tidak bergabung di Koalisi Indonesia Kerja," jelasnya.
Baca Juga: Jokowi Foto Bareng Suju, Begini Komentar Sandiaga
3. Koalisi Jokowi optimistis bisa menang di Pilpres 2019
Dengan adanya dukungan dari para kepala daerah, Juli pun optimis bahwa Jokowi bisa meraup banyak suara dan menang di Pilpres 2019.
"Pemimpin yang dicintai rakyat tidak mungkin dikalahkan dalam kontestasi demokrasi," ujarnya.
Bagaimana menurut kalian, guys?
Baca Juga: NU Jatim Tak Wajibkan Warga Nahdhiyin Pilih Jokowi-Ma'ruf Amin