Sempat Diintai Sepekan, Densus 88 Tangkap 5 Terduga Teroris di Blitar

Diduga terkait jaringan JAD

Jakarta, IDN Times - Datasemen Khusus 88 (Densus 88) menangkap lima orang terduga teroris di Kecamatan Talun, Kabupaten Blitar, Jawa Timur, Rabu (13/6) malam. Satu dari kelima terduga teroris ini ahli bekam.

Kelimanya ditangkap dalam operasi penyergapan di sebuah rumah kontrakan yang digelar pada pukul 20.31 WIB. Kini kelima terduga teroris ini mendekam di Mako Brimob Jawa Timur. Bagaimana kronologis penangkapan ini?

1. Densus 88 menangkap lima terduga teroris

Sempat Diintai Sepekan, Densus 88 Tangkap 5 Terduga Teroris di BlitarTeroris Riau

Pemilik kontrakan tempat ketiga terduga teroris ditangkap, Nanang, mengatakan dirinya mengontrakkan rumah tersebut kepada seorang yang mengaku dokter bernama Nur Hidayat, satu dari kelima terduga teroris yang ditangkap.

Nur ditangkap bersama empat orang lain, yakni MSZ, HW, AR dan K. AR diketahui anggota kelompok JAD Blitar. Dari tangan mereka ditemukan satu senjata FN, 8 peluru call 9 mm, dan buku tentang jihad. 

2. Telah dintai seminggu sebelum ditangkap

Sempat Diintai Sepekan, Densus 88 Tangkap 5 Terduga Teroris di BlitarTeroris Riau

Kepala Lingkungan Bajang, Kecamatan Talun, Kabupaten Blitar, Mislan, mengungkapkan dirinya tidak terlalu akrab dengan Nur. Bahkan Mislan mengatakan dirinya sempat curiga dengan aktivitas di dalam rumah yang dikontrak Nur.

Mislan bercerita, seminggu sebelumnya, anggota TNI dan Polri sering datang ke rumahnya untuk menanyakan aktivitas dan riwayat pemilik rumah kontrakan itu. "Sebelum kejadian ini satu pekan ada koramil dan polisi tanya, tentang bagaimana orang yang mengontrak rumah itu, tanya juga orangnya ada atau tidak," lanjutnya.

3. Nur Hidayat dikenal jarang bergaul  

Sempat Diintai Sepekan, Densus 88 Tangkap 5 Terduga Teroris di Blitaronsceneinc.com

Sementara Lurah Talun Imam Harimiadi mengatakan Nur Hidayat memang tertutup. Nur juga jarang bergaul dengan tetangga. Penghuni rumah kontrakan yang digerebek itu juga selalu menutup pintu rumahnya.

"Kalau keseharian kami kurang tahu, sebab pintu tertutup. Pernah ada kegiatan, tapi eksklusif sekali, tidak untuk masyarakat umum, tidak bisa sembarangan masuk" jelas Imam.

Sama seperti Mislan, Imam juga mengatakan dirinya pernah didatangi anggota TNI dan Polri untuk dimintai informasi mengenai penghuni rumah kontrakan tersebut.

Dan dirinya baru mengetahui jika ternyata si penghuni rumah berurusan dengan aparat keamanan, pada Rabu malam lalu.

Baca Juga: Anak Korban Terorisme, Kak Seto: Kembalikan Keceriaan Mereka

Topik:

  • Dwi Agustiar

Berita Terkini Lainnya