Serunya Meninjau Ibu Kota Baru Bersama Presiden Jokowi

Ini kunjungan pertama Jokowi setelah ditetapkan lokasinya

Jakarta, IDN Times - Presiden Joko "Jokowi" Widodo menetapkan Penajam Paser Utara dan Kutai Kartanegara di Kalimantan Timur sebagai ibu kota baru. Keputusan ini diambil lantaran Jakarta sudah tak layak menjadi ibu kota.

Pemindahan, tentu saja, berdasarkan kajian mendalam. Pemerintah menargetkan pembangunan infrastruktur akan selesai pada tahun 2024. Presiden Jokowi mengatakan ibu kota baru nanti akan berdiri di atas lahan seluas 256 ribu hektare, 56 ribu hektare di antaranya akan menjadi kawasan inti. Sementara lahan untuk kawasan pemerintahan disiapkan seluas 5.600 hektare.

"Nanti kita juga berharap paralel dengan pembangunan kluster kesehatan, kluster pendidikan, riset dan inovasi, finansial center," ujar Jokowi di Bukit Soedharmono, Penajam Paser Utara, Selasa 17 Desember 2019.

Puncak Bukit Soedharmono nantinya akan digunakan untuk kluster pemerintahan. Istana pun akan ditempatkan di puncak bukit tersebut. "Ya kluster pemerintahan tadi tempatnya kira-kira yang kita lihat tadi di sana. Di situ, tempat paling tinggi, kemudian Istananya juga di sekitar itu, kementerian-kementerian juga di sekitar tadi kita berhenti," ungkap Jokowi.

IDN Times menjadi salah satu media yang ikut merasakan jalanan kawasan ibu kota baru. Mulai dari jalan yang berkelok, pelosok, hingga licin dan berlumpur karena hujan. Ditempuh selama sekitar 3 jam dari pusat kota, perjalanan tak terasa membosankan karena udaranya masih segar dan kanan kiri jalan masih terlihat rindang pepohonan.

Penasaran kan bagaimana serunya peninjauan lokasi ibu kota negara bersama Presiden Jokowi?  

1. Jokowi telah meresmikan tol pertama menuju kawasan ibu kota baru

Serunya Meninjau Ibu Kota Baru Bersama Presiden JokowiPresiden Jokowi resmikan Jalan Tol Balikpapan-Samarinda (Balsam) seksi Samboja-Samarinda di Kalimantan Timur (IDN Times/Teatrika Handiko P)

Sekitar pukul 05.00 WIB, para wartawa Istana sudah tiba di pangkalan udaran TNI Angkatan Udara (AU) di Halim Perdana Kusuma. Kami memang sengaja diberangkatkan lebih dulu karena Presiden Jokowi akan berangkat pada pukul 07.30 WIB. Setelah pesawat dipersiapkan, para wartawan pun siap terbang ke Balikpapan untuk mengawal kunjungan kerja orang nomor satu di Indonesia ini ke lokasi ibu kota baru.

Setelah melakukan perjalanan selama kurang lebih dua jam, kami pun tiba di Balikpapan. Namun, kami tak bisa langsung berangkat ke lokasi ibu kota baru karena harus menunggu kedatangan Presiden Jokowi.

Oh iya, saat itu, Jokowi tak hanya berkunjung sendirian. Ia juga ditemani oleh sejumlah Menteri Kabinet Indonesia Maju seperti Menteri BUMN Erick Thohir, Menteri Bappenas Suharso Monoarfa, Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian, Menteri PUPR Basuki Hadimuljono, Sekretaris Kabinet Pramono Anung, dan Gubernur Kalimantan Timur Isran Noor.

Menunggu sekitar 1,5 jam di bandara, akhirnya Presiden Jokowi pun tiba dan menuju ke lokasi ibu kota bersama rombongan. Rangkaian Jokowi kali ini terlihat cukup panjang dari biasanya, karena terdapat lima komuter yang dikhususkan untuk wartawan Istana.

Tapi, sebelum menuju lokasi ibu kota, rombongan Jokowi mengajak ke sebuah tempat makan seafood yang berada di Kota Balikpapan. Lokasinya cukup asik. Kenapa? Karena restoran tersebut berada tepat di pinggir laut. Sehingga, selagi makan bisa melihat indahnya laut di siang hari.  

Usai melahap makanan di restoran seafood itu, lagi-lagi kami tak bisa langsung menuju lokasi ibu kota. Alasannya, Jokowi masih melakukan pertemuan dengan para tokoh agama dan budaya lokal. Jokowi mengatakan, pertemuan itu untuk 'ketuk pintu' agar mereka mengizinkan pemerintah membangun ibu kota baru di Kalimantan Timur.

2. Jalanan berkelok dan diselimuti hutan menuju kawasan ibu kota baru

Serunya Meninjau Ibu Kota Baru Bersama Presiden JokowiKawasan ibu kota negara, Kalimantan Timur (IDN Times/Teatrika Handiko Putri)

Setelah menunggu hampir satu jam, akhirnya kami pun menuju ke lokasi selanjutnya. Di lokasi kedua ini merupakan jalan tol pertama yang menghubungkan ke kawasan ibu kota baru. Tol tersebut adalah tol pertama di Kalimantan yang menghubungkan Balikpapan dan Samarinda.

Jalanan di tol itu masih tak halus. Masih berdebu karena pembangunan jalan tol. Tol juga masih sepi pengguna karena memang belum dibuka secara resmi untuk umum waktu itu.

Terik matahari bersamaan dengan turunnya hujan rupanya tetap tak membuat semangat kami surut. Jokowi meresmikan jalan tol tersebut di bawah teriknya matahari Balikpapan.

Usai meresmikan tol, saat yang kami tunggu-tunggu pun tiba. Jokowi bersama rombongan akhirnya berangkat menuju lokasi kawasan ibu kota baru di Penajem Paser Utara. Sembari melewati tol yang telah diresmikannya itu, tiba-tiba rombongan sudah memasuki kawasan hutan.

Kanan-kirinya masih dipenuhi pohon-pohon besar nan rindang. Selama perjalanan, terlihat aparat keamanan menjaga di pinggir jalan sebelah kanan dan kiri untuk mengawal perjalanan sang presiden.

Jalannya memang tak terlalu mulus. Sinyal pun sering menghilang. Suasananya masih sepi. Hutan rimbun masih menyelimuti.

"Di sini kawasan banyak monyetnya Mas, Mbak," kata sopir kami di komuter 6 saat itu.

Mendengar hal itu, kami pun antusias melihat ke kanan dan ke kiri di mana para monyet bersembunyi. Plang tanda memasuki kawasan monyet pun terlihat. Namun sayang, monyet-monyet itu tidak keluar dan berada di tepi jalan.

"Monyetnya malu kalau ramai-ramai. Kalau sepi, pasti keluar," kata sopir itu lagi membuat kami tertawa.

Kemudian perjalanan masih berlanjut. Pemandangan hutan masih menemani kami selama perjalanan.

3. Warga tetap menyambut kedatangan Jokowi di pinggir jalan meski di bawah guyuran hujan

Serunya Meninjau Ibu Kota Baru Bersama Presiden JokowiKawasan menuju ibu kota baru (IDN Times/Teatrika Handiko Putri)

Langit sore itu semakin gelap. Matahari juga sudah tak menampakkan sinarnya lagi. Namun perjalanan kami menuju puncak bukit di Penajam Paser Utara masih terus berlanjut. Sesekali rombongan berhenti karena Jokowi membagikan sembako dan kaos kepada warga sekitar.

Sebelumnya, sopir kami mengingatkan bahwa medan menuju kawasan ibu kota baru memang cukup berat. Ia mengatakan medan akan semakin berat saat hujan turun.

"Itu kalau hujan jalannya susah ke tempat ibu kota," ujar si sopir kala itu.

Kami hanya mendengarkan informasi tersebut. Semua tergantung pada keputusan Jokowi dan rombongan. Wartawan hanya mengikuti  pun Jokowi pergi.

Benar saja. Sore itu, rintik hujan semakin deras membasahi jalanan Kalimantan Timur. Kanan kiri sudah terlihat tanah-tanah yang becek. Kawasan hutan-hutan sudah terlewati. Sinyal sudah muncul lagi. Kini, kami memasuki kawasan pemukiman warga. Takjub. Kedatangan Presiden Jokowi pasti begitu berharga bagi mereka.

Kendati hujan turun, para warga tetap semangat menyambut kedatangan orang nomor satu di Indonesia itu. Sesekali rombongan berhenti, rupanya Jokowi tengah membagikan sesuatu dari dalam mobilnya. Semua warga yang menyambut Jokowi pun langsung antusias berlari ke arah Jokowi. Tak terlihat jelas apa yang dibagikan oleh Jokowi karena rombongan wartawan berada di deretan paling belakang.

Tawa bahagia terlihat dari wajah anak-anak tersebut. Menerima hadiah dari orang nomor satu yang bahkan susah untuk merek temui. Puas menyapa warga, kami pun melanjutkan kembali perjalanan.

4. Hiace rombongan menteri hampir terperosok ke jurang

Serunya Meninjau Ibu Kota Baru Bersama Presiden JokowiRombongan Presiden Jokowi meninjau lokasi ibu kota baru, di Penajem Paser Utara, Kalimantan Timur (IDN Times/Teatrika Handiko Putri)

Tak terasa hampir tiga jam perjalanan yang kami tempuh. Hari sudah semakin sore, hujan belum ingin berhenti mengeroyok bumi. Kanan-kiri jalan masih diselimuti hutan dan genangan air yang terlihat cokelat.

Dari kejauhan sudah mulai terlihat bukit dengan jalan menanjak dan berkelok. Bukti Soedharmono namanya. Berada di kawasan Penajam Paser Utara. Lokasi calon ibu kota baru. Bukitnya tak terlalu menjulang ke langit, namun jalanannya terlihat cukup menanjak.

Jalanan yang masih terbuat dari tanah harus menjadi lumpur karena hujan yang turun. Jokowi yang menaiki land cruiser tampak mulus naik ke atas. Sementara, para rombongan menteri dan wartawan menaiki Hiace tepat berada di belakangnya.

Awalnya, kami melewati kawasan hutan terlebih dahulu. Di sini jalanan masih bagus, kamu bisa melewatinya dengan mulus. Tak ada masalah sedikit pun. Namun, setelah keluar dari kawasan hutan, jalanan terlihat semakin menanjak.

Jalan yang tadinya pasir dan tak begitu berlumpur, tiba menjadi semakin cokelat. Jalanan licin nan berlumpur sudah mulai menyambut kami. Tak hanya menanjak, belokannya juga cukup curam. Sebelah kanan sudah terlihat jurang yang memang sangat berbahaya.

Mobil yang dinaiki Jokowi bisa dengan mulus menanjak jalanan tersebut. Rombongan pun memutuskan untuk naik satu per satu. Kami tak ingin mengambil risiko. Setelah mobil yang ditumpangi Jokowi berhasil naik ke atas, giliran Hiace rombongan menteri yang menyusul Jokowi.

Namun apa daya. Hiace tersebut memang tak didesain untuk jalanan berlumpur dan medan berat seperti itu. Ketegangan pun terlihat. Mobil yang dinaiki rombongan menteri itu tak kuat menanjak ke atas. Tanpa diduga mobil itu semakin lama semakin menurun hingga mendekat ke bibir bukit.

Para wartawan yang menyaksikan kejadian itu ikut terbawa suasana tegang. Si sopir pun kembali mengingatkan bahwa memang medan ibu kota susah dilalui apabila hujan.

Tetapi, setelah insiden hiace rombongan menteri merosot. Terlihat para menteri tersebut turun dari Hiace mereka. Seketika Tito, Erick, Basuki, dan Pramono Anung terpaksa harus turun dari Hiace dan berjalan kaki ke atas, di atas jalanan berlumpur. Mereka pun sedikit demi sedikit dan perlahan naik ke atas sambil menjinjing celananya.

Pasca insiden Hiace rombongan menteri hampir terperosok, rombongan Hiace di belakangnya pun naik secara perlahan satu per satu. Sudah berhasil melewati tanjakan pertama, rupanya masih ada tanjakan lain di depannya.

Insiden yang sama terjadi. Hiace salah satu rombongan terlihat susah menanjak ke atas. Karena tak ingin mengambil risiko tinggi, akhirnya Hiace yang berada di belakang tak menyusul Jokowi ke atas. Hanya satu Hiace rombongan wartawan yang berhasil ikut Jokowi ke atas.

Bagi kami rombongan yang tak bisa ke atas, kami hanya menikmati suasana bukit sembari melihat pemandangan perbukitan yang memang tidak bisa ditemui di Jakarta. Selagi menanti kedatangan Jokowi lagi ke bawah, kami pun beristirahat sambil berswafoto.

5. Isran Noor berkelakar meminta wartawan sebut Jokowi sebagai 'Pak Presiden'

Serunya Meninjau Ibu Kota Baru Bersama Presiden JokowiPresiden Jokowi dan Gubernur Kaltim Isran Noor di kawasan ibu kota baru (IDN Times/Teatrika Handiko Putri)

Hampir satu jam kami menanti, akhirnya rombongan Jokowi sudah mau turun ke bawah. Biro pers kepresidenan pun memberitahu bahwa kami harus bersiap-siap untuk mendoorstop sang presiden. Kami pun bergegas mengatur barisan.

Tak lama kemudian, sudah terlihat land cruiser yang dinaiki oleh Jokowi mendekat ke arah kami. Semakin mendekat, Jokowi lalu membuka kaca mobilnya. Kami pun langsung berteriak agar Jokowi bisa didoorstop, karena kami tak bisa ikut ke atas.

"Pak, doorstop pak," pinta kami pada Jokowi.

Jokowi lalu membuka pintu mobilnya. Ia menurunkan satu kakinya sambil berkata, "Saya harus ke sana dong," ujar Jokowi. Namun, meski jalanan berlumpur, ia tetap mau meladeni kami yang sudah haus bertanya padanya.

Merasa background wawancaranya tak bagus, Jokowi pun meminta kami untuk memutar badan, dan mengganti background dengan pemandangan bukit yang indah.

"Backgroundnya sebelah sana dong," kata Jokowi sambil berjalan ke arah belakang kami.

Dengan sigap, kami langsung mengikuti arah sang presiden dan memutar balik. Pertanyaan seputar ibu kota pun dilontarkan kepada Jokowi. Usai bertanya, aku pun sontak mengucapkan terima kasih kepada Jokowi.

"Terima kasih Pak Jokowi," kataku dan rekan-rekan wartawan lainnya.

"Iya sama-sama," jawab Jokowi sambil tersenyum.

Namun, Isran Noor yang berada di samping Jokowi langsung melontarkan candaan. Ia mengatakan agar wartawan mengatakan 'Terima kasih Pak Presiden'

"Bukan Pak Jokowi, Pak Presiden," kelakar Isran.

Mendengar itu, aku pun menyahut candaannya dan berkata, "Oh iya Pak Presiden, terima kasih," kataku ikut bercanda.

Mendengar itu, Jokowi dan Isran pun tertawa. Usai doorstop, keduanya langsung berfoto bersama dengan background pemandangan yang begitu indah. Langit biru yang sudah mulai gelap, bukit hijau, namun sudah tak lagi hujan.

Setelah puas meninjau kawasan ibu kota. Rombongan Jokowi pun kembali ke Kota Balikpapan karena esok hari Jokowi sudah harus menuju ke Kalimantan Selatan dan Kalimantan Utara untuk kunjungan kerja selanjutnya.

Baca Juga: Pemerintah-DPR Akan Putuskan Ibu Kota Negara Jadi Kota atau Provinsi

Topik:

  • Dwi Agustiar

Berita Terkini Lainnya