Simpatisan Rizieq Berkerumun Saat Pandemik, Satgas Sebut Berbahaya

Satgas minta masyarakat peduli pada COVID-19

Jakarta, IDN Times - Massa simpatisan yang menyambut kedatangan Imam Besar Front Pembela Islam (FPI), Rizieq Shihab di Bandara Soekarno Hatta pada Selasa (10/11/2020), menjadi sorotan publik. Banyak di antara mereka berkerumun dan tak memperhatikan protokol kesehatan di tengah pandemik COVID-19 masih melanda Indonesia.

Mengenai hal itu, Juru Bicara Satuan Tugas (Satgas) Penanganan COVID-19, Wiku Adisasmito, mengimbau setiap elemen masyarakat seharusnya memiliki kepedulian terhadap penyebaran kasus virus corona. Sebab, hal itu bisa membahayakan diri sendiri dan juga orang lain.

1. Wiku minta masyarakat peduli dengan pandemik COVID-19 yang melanda Indonesia

Simpatisan Rizieq Berkerumun Saat Pandemik, Satgas Sebut BerbahayaJuru Bicara Satgas Penanganan COVID-19 Prof Wiku Bakti Bawono Adisasmito mengatakan situasi penularan COVID-19 di wilayah DKI Jakarta perlu mendapatkan perhatian masyarakat secara luas dalam konferensi pers di Gedung BNPB, Jakarta (Dok. ANTARA News/BNPB)

Wiku mengingatkan bahwa pandemik virus corona belum berakhir. Hal itu membuatnya kembali meminta masyarakat agar tak acuh terhadap COVID-19.

"Saya imbau bagi seluruh elemen masyarakat agar memiliki kepedulian bahwa kita masih berada dalam kondisi pandemik. COVID-19 adalah virus yang tidak terlihat, penyakit yang disebabkan oleh virus yang tidak terlihat, sehingga tidak semua orang memiliki gejala pada saat awal terkena," kata Wiku dalam keterangan persnya yang disiarkan langsung di channel YouTube BNPB Indonesia.

Baca Juga: Imbas Macet karena Kedatangan Rizieq, 40 Penerbangan di Soetta Delay

2. Kerumunan akan menyulitkan untuk saling jaga jarak

Simpatisan Rizieq Berkerumun Saat Pandemik, Satgas Sebut BerbahayaSimpatisan menyambut kedatangan pimpinan FPI Rizieq Shihab di Terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta pada Selasa (10/11/2020) (IDN Times/Maya Aulia Aprilianti)

Menurutnya pria kelahiran Malang 56 silam itu, masyarakat harus meminimalkan terjadinya kerumunan. Apabila massa melakukan hal tersebut dalam satu tempat, maka akan menyulitkan untuk saling jaga jarak.

"Kerumunan menyulitkan kita untuk bisa jaga jarak. Ditambah jika tidak menggunakan masker akan meningkatkan risiko penularan yang lebih besar lagi," ujar pria yang lulus di lPB Bogor sebagai Dokter Hewan itu.

Wiku kembali menyinggung agar masyarakat tetap disiplin menerapkan 3M, yaitu memakai masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak.

3. Wiku sebut ketidakpedulian terhadap protokol kesehatan bisa membahayakan orang lain dan diri sendiri

Simpatisan Rizieq Berkerumun Saat Pandemik, Satgas Sebut BerbahayaJuru Bicara Satgas Penanganan COVID-19 Prof Wiku Bakti Bawono Adisasmito mengatakan situasi penularan COVID-19 di wilayah DKI Jakarta perlu mendapatkan perhatian masyarakat secara luas dalam konferensi pers di Gedung BNPB, Jakarta (Dok. Biro Pers Kepresidenan)

Wiku berpesan agar masyarakat tetap disiplin dengan protokol yang telah ditetapkan pemerintah. Hal itu bertujuan untuk menekan penyebaran virus corona. 

"Kelalaian ataupun ketidakpedulian terhadap kondisi ini, serta terhadap protokol kesehatan, dapat membahayakan nyawa manusia, tidak hanya diri kita, namun keluarga di rumah dan juga orang yang berada di sekitar kita," ucap Wiku.

Baca Juga: Jemput Rizieq Shihab, Simpatisan Disekat di Seluruh Pintu Masuk Soetta

Topik:

  • Ilyas Listianto Mujib

Berita Terkini Lainnya