Tagar #2019GantiPresiden Semakin Menguat, PDIP: Soeharto Saja Kami Lawan, Apalagi Ini
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Gerakan tanda pagar (tagar) #2019GantiPresiden semakin menguat usai Pilkada berlangsung. Terutama di Pilkada Jawa Barat sendiri, Calon Gubernur Jawa Barat nomor 4 Dedi Mulyadi telah mengakui jika gerakan tagar tersebut sangat mempengaruhi suara.
Sementara PDIP sebagai partai penguasa, harus menelan pahitnya 'kalah' di Pilkada serentak 2018. Sempat dikabarkan ragu untuk mencalonkan Jokowi kembali di Pilpres 2019, para politisi PDIP pun membantah hal itu.
Lalu, apakah PDIP tetap optimis mengusung Jokowi di Pilpres meskipun harus melawan tagar #2019GantiPresiden yang semakin menguat?
1. PDIP tetap mendukung Jokowi dan akan melawan gerakan ganti presiden
Menanggapi isu bahwa PDIP ragu untuk mencalonkan Jokowi di Pilpres 2019, Ketua DPP PDIP Andreas Hugo Pareira membantah kabar tersebut. Ia mengatakan bahwa PDIP masih tetap optimis untuk mendukung Jokowi sepenuhnya.
"Kalau itu pasti tidak benar (ragu mencalonkan Jokowi). Ini pasti isu yang dihembuskan oleh mereka-mereka yang mau memisahkan Jokowi dari PDIP," kata Andreas kepada IDN Times, Selasa (3/7).
Melihat gerakan #2019GantiPresiden yang semakin masif, membuat PDIP gencar untuk bertarung melawan gerakan tersebut.
"Soeharto dulu saja kami lawan. Apalagi yang seperti ini," ungkapnya percaya diri.
2. Istana dianggap piawai dalam kekuatan koalisi di Pilkada
Sedangkan menurut Ketua DPP PDIP Hendrawan Supratikno hasil Pilkada juga menunjukkan jika istana berhasil membangun kekuatan koalisi.
"Hasil Pilkada menunjukkan istana piawai dalam membangun keseimbangan kekuatan koalisi. Manajemen harmonisasi posisi tawar," jelas Hendrawan saat dihubungi IDN Times, Selasa (3/7).
3. Suara di provinsi menjadi prioritas untuk Jokowi
Hendrawan memaparkan, bagi partai yang dihitung adalah kemenangan di kabupaten/kota. Namun bagi Jokowi, suara di provinsi lebih diutamakan dalam Pilpres 2019.
"Bagi partai yang lebih dihitung yang kabupaten/kota, bagi Jokowi yang dihitung Pilgub. Tapi yang terpilih di Jabar, Jatim, juga orang Jokowi," ungkap Hendrawan.
Sehingga, dengan terpilihnya para Gubernur yang telah menyatakan dukungannya kepada Jokowi di Pilpres 2019, akan sangat memengaruhi suara dari provinsi.
Baca juga: Tagar #2019GantiPresiden Pengaruhi Suara Jabar, Ini Kata Presiden PKS