Ramai Tagar #PecatBudiKarya, Begini Jejak Karier Menhub Budi Karya
Instagram.com/@budikaryas
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Beberapa hari ini ramai di media sosial tanda pagar (tagar) yang meminta Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi untuk turun dari jabatannya lantaran harga tiket pesawat yang tak kunjung turun. Bahkan, warganet beramai-ramai meminta Budi turun dengan tagar #PecatBudiKarya.
Meski begitu, untuk sampai ke titik pemerintahan, Budi telah melalui proses yang panjang. Seperti apa perjalanan karier dari sosok Budi Karya Sumadi?
1. Budi kecil sempat membantu usaha kedua orang tuanya dengan berjualan
IDN Times/Teatrika Handiko PutriBudi lahir dari pasangan Abdul Somad Sumadi dan Kusmiati, pada 18 Desember 1956. Pria kelahiran Palembang ini menghabiskan masa kecilnya di kota kelahirannya tersebut. Meski kini sukses di pemerintahan, namun Budi dulunya adalah seorang pekerja keras.
Masa kecil Budi sempat diisi dengan membantu usaha dari kedua orang tuanya. Budi kecil harus berjualan sabun, lilin, makanan kering, dan selai pisang. Semua itu ia lakukan guna membantu keuangan keluarganya.
Ayah Budi Karya adalah pejuang di Sumatera Selatan yang saat itu bekerja di Kanwil Deppen Sumsel (1962), setelah sebelumnya pernah bekerja sebagai guru dan utusan di pemerintahan Bung Karno.
Sementara Ibu dari Budi Karya, bekerja sebagai guru TK yang kemudian menjadi anggota DPRD Sumsel tahun 1956-1959. Sang ibu juga pernah menjadi pimpinan Redaksi Obor Rakyat yang terbit tahun 1962.
Di tahun 1969, Budi mengenyam pendidikan sekolah dasarnya di SD Muhammadiyah 1. Lalu, ia melanjutkan pendidikan di SMP Negeri 1 Palembang. Untuk sekolah menengah atas, Budi mengenyam pendidikan di SMA Xaverius. Kemudian, ia melanjutkan pendidikan di Universitas Gajah Mada, Jurusan Arsitektur, dan lulus pada tahun 1981.
Baca Juga: Harga Tiket Pesawat Akan Turun 15 Persen, Ini Kata Menteri Perhubungan
2. Budi sudah melintasi berbagai macam proyek
IDN Times/DaruwaskitaSetelah lulus dari UGM, Budi sudah memiliki pengalaman di berbagai proyek pembangunan kawasan sekitar Jakarta. Sejak tahun 1982, Budi sudah bekerja di PT. Pembangunan Jaya hingga tahun 2004.
Salah satu karyanya yaitu kawasan Bintaro Jaya yang berada di Jakarta dan Kota Tangerang Selatan, yang sekarang sudah berkembang sebagai kota mandiri. Ada pun posisi tertinggi yang pernah diduduki oleh Budi yaitu Direktur Utama PT. Pembangunan Jaya Ancol Tbk yang memimpin pengembangan Ancol.
Budi juga telah banyak melahirkan hasil karya, setelah dirinya diangkat menjadi Direktur Utama PT. Jakarta Propertindo tahun 2004-2013. Sejumlah megaproyek di ibu kota berhasil dibereskan, di antaranya, revitalisasi taman kota Waduk Pluit dan Waduk Ria-Rio serta penyelesaian rumah susun sederhana sewa di Marunda.
3. Budi diangkat menjadi Menteri Perhubungan pada tahun 2016
IDN Times/Fitria MadiaSaat Jokowi dilantik menjadi Presiden pada 2014 lalu, nama Budi Karya digadang-gadang akan menjadi calon Menteri PUPR karena dirinya yang berhasil mewujudkan proyek-proyek Jokowi di ibu kota. Namun, ternyata Budi tidak diangkat sebagai Menteri PUPR, karena Jokowi mengangkat Basuki Hadimuljono sebagai Menteri PUPR.
Meski begitu, karena proyek-proyek yang ditangani oleh Budi terbilang berhasil, akhirnya ia dipercaya memimpin Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yakni, PT. Angkasa Pura II. Saat itu, Budi juga berhasil dalam proyek pembangunan Terminal 3 Ultimate Bandara Internasional Soekarno Hatta, Tangerang, Banten. Ia akhirnya bisa menyelesaikan proyek tersebut.
Dan pada tahun 2016, Budi akhirnya diangkat oleh Jokowi sebagai Menteri Perhubungan, menggantikan Ignasius Jonan. Bersamaan dengan itu, akhirnya Budi bisa meresmikan proyek Terminal 3 Ultimate Bandara Internasional Soekarno Hatta ketika dirinya menjabat sebagai Menteri Perhubungan.
Editor’s picks
4. Perjalanan karier yang ditempuh Budi Karya
IDN Times/Teatrika Handiko PutriAda pun perjalanan karier Budi Karya Sumadi adalah sebagai berikut:
- Ass. Perencana Design Center FT UGM (1979)
- Asisten Dosen Jurusan Arsitek FT UGM (1979-1980)
- Staf Dept Real Estate pada Business Development Pembangunan & Property Management PT Pembangunan Jaya (1982-1991)
- Manager Marketing Property PT. Pembangunan Jaya Ancol (1989-1991)
- General Manager PT. Semarang Bukit Jaya Metro (1991-1992)
- Wakil Direktur PT. Jaya Land (1992-1994)
- Direktur Keuangan PT. Jaya Land (1994-2001)
- Direktur Keuangan PT. Jaya Real Property Tbk. (1994-2001)
- Direktur Pengembangan PT. Jaya Garden Polis (1994-2001)
- Presiden Direktur PT. Wisma Jaya Artek (1996-2001)
- Direktur Keuangan PT. Pembangunan Jaya Ancol Tbk. (2001-2004)
- Direktur Keuangan PT. TIJA (2001-2004)
- Komisaris PT. Philindo (2001-2013)
- Direktur Utama PT. Pembangunan Jaya Ancol Tbk. (2004-2013)
- Direktur Utama PT. Jakarta Propertindo (2004-2013)
- Direktur Utama Angkasa Pura II (2015-2016)
- Menteri Perhubungan Indonesia (2016-Sekarang)
Baca Juga: Menhub Budi Karya Mengecek Langsung Jalan Tol Palembang-Lampung
Topik:
Berita Terkini Lainnya
