Tangkap Bupati Kolaka Timur Andi Merya, KPK Temukan Bukti Uang Tunai

Bupati bersama 5 orang lainnya dalam perjalanan ke Jakarta

Jakarta, IDN Times - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menyebut, ada enam orang yang terjaring operasi tangkap tangan (OTT) di Kabupaten Kolaka Timur, Sulawesi Tenggara, pada Selasa (21/9/2021) kemarin. Pelaksana Tugas Juru Bicara KPK Bidang Penindakan Ali Fikri mengatakan, satu dari enam orang yang ditangkap KPK adalah Bupati Kolaka Timur Andi Merya.

"Dalam kegiatan tangkap tangan KPK di Kabupaten Kolaka Timur diamankan enam orang di antaranya Bupati, Kepala BPBD, dan para ajudan Bupati Kabupaten Kolaka Timur," kata Ali kepada wartawan, Rabu (22/9/2021).

Baca Juga: KPK Gelar OTT di Koala Timur, Sejumlah Orang Ditangkap

1. KPK temukan barang bukti berupa uang tunai

Tangkap Bupati Kolaka Timur Andi Merya, KPK Temukan Bukti Uang TunaiPimpinan KPK memberikan keterangan pers di Gedung Merah Putih KPK pada Rabu (15/9/2021). (IDN Times/Aryodamar)

Selain menjaring enam orang, KPK juga menemukan barang bukti berupa uang tunai. Namun, Ali tak memerinci berapa jumlah uang tersebut.

"Dalam kegiatan tangkap tangan dimaksud juga diamankan sejumlah uang tunai sebagai barang bukti," ungkap dia.

2. Enam orang yang terjaring OTT KPK tengah diperiksa

Tangkap Bupati Kolaka Timur Andi Merya, KPK Temukan Bukti Uang TunaiPenyidik KPK dari unsur kepolisian, Stepanus Robin Pattuju diborgol dan ditangkap KPK karena terima suap dari Wali Kota Tanjungbalai (www.instagram.com/@official.kpk)

Berikutnya, Ali mengatakan, keenam orang itu kini sedang berada di perjalanan menuju Jakarta untuk pemeriksaan lebih lanjut. Pemeriksaan akan dilakukan di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta Selatan.

"Perkembangan akan diinformasikan lebih lanjut," ujar Ali.

3. Lakukan Penangkapan di Kolaka Timur, Ketua KPK pastikan tidak pandang bulu

Tangkap Bupati Kolaka Timur Andi Merya, KPK Temukan Bukti Uang TunaiKetua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Firli Bahuri menyampaikan keterangan terkait pelantikan pegawai KPK menjadi Aparatur Sipil Negara (ASN) di gedung KPK, Jakarta, Selasa (1/6/2021). KPK resmi melantik 1.271 pegawai yang lulus tes wawasan kebangsaan (TWK) untuk menjadi ASN. (ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay)

Sebelumnya, Ketua KPK Firli Bahuri mengatakan, anak buahnya melaksanakan operasi senyap di Kolaka Timur, Sulawesi Tenggara. Ia memastikan penegakan hukum tindak pindana korupsi akan dilakukan tanpa pandang bulu.

"Siapapun pelakunya, kami tidak pandang bulu jika cukup bukti," kata Firli dalam keterangan tertulisnya.

Mantan Deputi Penindakan KPK ini juga memastikan, tim penindakan terus bekerja menghimpun keterangan dan bukti terkait dugaan tindak pidana yang dilakukan sejumlah pihak. Oleh karena itu, Firli meminta masyarakat dapat memberikan waktu bagi anak buahnya untuk bekerja dan mengungkap fakta di balik penangkapan sejumlah pihak di Kolaka Timur ini.

"KPK terus bekerja untuk mengumpulkan keterangan dan bukti-bukti. Tolong berikan waktu untuk kami bekerja, nanti pada saatnya KPK pasti memberikan penjelasan secara utuh setelah pengumpulan keterangan dan barang bukti sudah selesai," tutur Firli.

"Karena kita bekerja berdasarkan bukti-bukti dan dengan bukti-bukti tersebutlah membuat terangnya suatu peristiwa pidana korupsi dan menemukan tersangka," tambahnya.

Topik:

  • Sunariyah

Berita Terkini Lainnya