Tempat Wisata akan Ditutup Lagi Jika Sebabkan Lonjakan Kasus COVID-19!

Pembukaan destinasi wisata tidak akan tergesa-gesa

Jakarta, IDN Times - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Wishnutama mengatakan pemerintah sedang menyiapkan protokol new normal atau normal baru untuk kembali membuat sektor pariwisata.

Namun, Presiden Joko "Jokowi" Widodo meminta agar tidak terburu-buru dan harus mematangkan protokolnya terlebih dahulu.

Kendati berencana dibuka kembali, Wishnutama mengungkapkan bahwa pemerintah akan kembali menutup tempat wisata jika ketika dibuka nanti justru membuat kasus positif COVID-19 semakin bertambah.

"Tentunya Pak Presiden juga sudah pernah menyampaikan kalau misalnya positif COVID naik lagi, ya diberhentikan lagi, begitu ya," kata Wishnu dalam keterangan persnya usai rapat terbatas, Kamis (28/5).

1. Jika ada tempat wisata yang tak terapkan protokol kesehatan, izin akan dicabut

Tempat Wisata akan Ditutup Lagi Jika Sebabkan Lonjakan Kasus COVID-19!Video Conference Menparekraf Wishnutama (Youtube/Kemenparekraf)

Menurut Wishnu, pemerintah akan memperketat protokol di sektor pariwisata. Jika ada yang melanggar di salah satu sektor pariwisata, maka izinnya akan dicabut.

"Ini harus disiplin sekali menurut saya, pelaksanaan SOP ini atau protokol ini harus betul-betul disiplin dari airport-nya, dari hotel, segala macam, dan ini tentunya
harus punya konsekuensi yang tinggi," ujarnya.

"Kalau perlu, izinnya dicabut gitu ya kalau melanggar, karena tidak mematuhi protokol kesehatan yang kita tetapkan," kata Wishnu lagi.

Baca Juga: Jokowi: Penerapan New Normal di Destinasi Pariwisata Jangan Buru-buru!

2. Protokol new normal harus disiapkan matang agar tak buat buruk citra pariwisata Indonesia

Tempat Wisata akan Ditutup Lagi Jika Sebabkan Lonjakan Kasus COVID-19!Ilustrasi pariwisata di Gili Trawangan, Lombok. IDN Times / Shemi

Dalam rapat terbatas, Presiden Jokowi memang mengingatkan agar penerapan normal baru di sektor pariwisata jangan terburu-buru. Harus dilakukan dengan matang agar tidak membuat citra pariwisata Indonesia buruk.

"Seperti Pak Presiden sampaikan jangan keburu-buru, tentunya perlu tahapan-tahapan. Tahapan-tahapan itu harus betul-betul dilalui, betul-betul kita perhatikan, betul-betul harus kita review tahapan-tahapan tersebut, sehingga pada saatnya nanti terbuka atau mulai buka secara bertahap itu confidence-nya ada," tutur Wishnu.

3. Sektor pariwisata harus lebih kompetitif di era new normal

Tempat Wisata akan Ditutup Lagi Jika Sebabkan Lonjakan Kasus COVID-19!Menparekraf Wishnutama Kusubandio berbincang dengan Wagub Sumut Musa Rajekshah disela kunjungan ke Dusun Siambat Dalan, Desa Lintong Nihuta, Kecamatan Tampahan, Rabu (5/3) (IDN Times/Prayugo Utomo)

Menurut Wishnu, kepercayaan diri untuk memulihkan kembali wisata di Indonesia adalah salah satu hal penting. Sebab, sektor pariwisata menjadi salah satu yang paling terdampak pandemik COVID-19.

"Oleh karena itu, kita juga harus mempersiapkan pariwisata kita agar bisa lebih kompetitif di era new normal tadi dengan berbagai macam kebutuhan pariwisata yang baru di era new normal ini, dan ini perlu dipersiapkan dengan matang oleh kita semua," jelas Wishnu.

Baca Juga: Diawali Simulasi, Begini Tahapan Normal Baru di Sektor Pariwisata

Topik:

  • Isidorus Rio Turangga Budi Satria

Berita Terkini Lainnya