Terkait Aksi 22 Mei, Moeldoko: Pemerintah Tidak Menakut-nakuti

Pemerintah hanya ingin memberikan informasi

Jakarta, IDN Times - Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko menyampaikan bahwa pernyataannya tentang pihak yang akan memanfaatkan pengumpulan massa di tanggal 22 Mei, bukanlah untuk menakut-nakuti masyarakat.

Dia mengatakan, apa yang disampaikannya terbukti dari situasi di mana aparat keamanan telah menangkap beberapa pihak yang akan membuat kekacauan pada 22 Mei.

Baca Juga: Dipecat Karena Orientasi Seksualnya, Kuasa Hukum Datangi Komnas HAM

1. Moeldoko: Kami tidak menakut-nakuti, ini informasi sebenarnya

Terkait Aksi 22 Mei, Moeldoko: Pemerintah Tidak Menakut-nakutiIDN Times/Teatrika Handiko Putri

Terkait dengan pernyataannya, Moeldoko mengungkapkan dirinya bukan berniat menakut-nakuti, melainkan memberikan informasi yang sebenarnya kepada masyarakat. Dia mengatakan, menjelang tanggal 22 Mei memang ada indikasi beberapa kelompok tertentu akan memanfaatkan pengumpulan massa.

"Sudah sering kita dengar bahwa kepolisian telah menangkap teroris. Dan dia mengaku bahwa akan memanfaatkan situasi pengumpulan massa ini menjadi target. Intelijen kita juga telah menangkap upaya penyelundupan senjata. Kita tangkap. Ada senjatanya. Orangnya lagi diproses," kata Moeldoko di Gedung KSP, Jakarta Pusat, Senin (20/5).

2. Kelompok tertentu ingin mengacaukan situasi pada 22 Mei

Terkait Aksi 22 Mei, Moeldoko: Pemerintah Tidak Menakut-nakutiIDN Times/Teatrika Handiko Putri

Tujuan kelompok tersebut, lanjut Moeldoko, tentu ingin mengacaukan situasi dengan memanfaatkan massa. 

"Ya, bisa melakukan menembak pada kerumunan, seolah-olah itu tembakan dari aparat keamanan TNI Polri, akhirnya itu menjadi trigger berawalnya sebuah kondisi chaos," ujar Moeldoko.

3. Moeldoko: Kalau ada area yang membahayakan, jangan datang

Terkait Aksi 22 Mei, Moeldoko: Pemerintah Tidak Menakut-nakutiIDN Times/Teatrika Handiko Putri

Kemudian, Moeldoko kembali menegaskan apa yang disebut oleh pemerintah terkait keamanan di tanggal 22 Mei bukanlah bualan semata. Dia mengatakan, informasi yang diberikan pemerintah semata-mata agar masyarakat tahu situasi yang sesungguhnya.

"Justru kami beri informasi yang benar, yang sesungguhnya kepada masyarakat, agar masyarakat bisa menilai, agar masyarakat bisa menentukan harus bagaimana. Kalau memang ada suatu area tertentu itu membahayakan, ya jangan datang," tegas Moeldoko.

4. Moeldoko imbau masyarakat luar daerah tidak perlu aksi di Jakarta

Terkait Aksi 22 Mei, Moeldoko: Pemerintah Tidak Menakut-nakutiMassa yang mengikuti Munajat 212 di area Monas Jakarta Pusat. (IDN Times/Santi Dewi)

Untuk masyarakat dari luar daerah yang tetap berdatangan, Moeldoko menyebut bahwa pemerintah sudah mengimbau agar masyarakat tidak perlu datang ke Jakarta untuk melakukan aksi. Menurut dia, apabila pemerintah sudah mengimbau dan ada kejadian yang tidak diinginkan menimpa masyarakat, harus siap untuk diterima.

"Kalau imbauan itu sudah diberikan dan masyarakat masih memaksakan dirinya, ya kalau ada sesuatu berarti siap dengan itu. Tapi sebagai sebuah negara, kewajibannya adalah melindungi segenap bangsa, tidak ingin negara itu ada masyarakatnya yang celaka," tambah dia.

Baca Juga: Sekitar 3 Persen Makanan Takjil Mengandung Bahan Berbahaya

Topik:

  • Elfida

Berita Terkini Lainnya