Tertarik Jadi Relawan Uji Klinis Vaksin COVID-19? Ini Syarat-syaratnya

Vaksin nantinya disuntikkan dua kali ke relawan

Jakarta, IDN Times - Tim Uji Klinis Vaksin Virus Corona atau COVID-19 tengah mengumpulkan para relawan yang bersedia bergabung dalam pengujian vaksin bentuk kerja sama Bio Farma dengan Perusahaan Tiongkok Sinovac Biotech. Universitas Padjajaran pun dipercaya Bio Farma menjadi tim peneliti dari uji klinis vaksin tersebut.

Koordinator Uji Klinis Vaksin Virus Corona, Kusnandi Rusmil, mengatakan saat ini tim peneliti tengah mengumpulkan relawan. Syaratnya yang pertama, relawan tersebut harus dalam keadaan yang sehat.

"Sehat orangnya, berumur antara 18-59 tahun. Sehat itu diperiksa dulu sama dokter," kata Kusnandi saat wawancara khusus bersama IDN Times, Kamis (30/7/2020).

1. Vaksin akan disuntikkan dua kali ke relawan

Tertarik Jadi Relawan Uji Klinis Vaksin COVID-19? Ini Syarat-syaratnya(Ilustrasi vaksin COVID-19) IDN Times/Arief Rahmat

Kusnandi menjelaskan, vaksin untuk COVID-19 ini berbentuk vaksin mati, sehingga tidak menyebabkan penyakit. Melainkan hanya untuk kekebalan. Nantinya, relawan harus disuntik selama dua kali per 14 hari.

"Masalahnya, kalau vaksinnya mati, itu suntikannya gak bisa sekali, mesti dua kali, supaya timbul zat anti penyakitnya cukup tinggi," ujar Kusnandi.

Pemantauan relawan akan dilakukan selama tujuh bulan. Oleh karena itu, pada Agustus ini adalah target tim peneliti untuk mulai menyuntikkan vaksin kepada relawan.

"Agustus sudah mulai," kata Kusnandi.

Baca Juga: Wow! Mantan Menteri hingga Presenter Siap Jadi Relawan Vaksin Sinovac

2. Masyarakat disebut antusias menjadi relawan vaksin

Tertarik Jadi Relawan Uji Klinis Vaksin COVID-19? Ini Syarat-syaratnyaProf. Dr. Kusnadi Rusmil, dr., Sp.A(K)., MM (Website/unpad.ac.id)

Untuk jumlah relawan yang sudah mendaftar, Kusnandi belum bisa menyebutkan pasti berapa jumlahnya. Namun, ia mengaku bahwa cukup banyak masyarakat yang antusias untuk menjadi relawan vaksin COVID-19.

"Sekarang baru disebarluaskan. Tapi sudah banyak sih yang mau. Di satu puskesmas itu ada yang 300, ada yang 200, yang dari Universitas Padjajaran itu ada yang 300. Jadi banyak," ucapnya.

Tim peneliti sendiri membutuhkan setidaknya 1.620 relawan untuk uji klinis. Kusnandi menuturkan, sistemnya menggunakan siapa cepat, dia yang dapat.

"Jadi nanti itu masuk dalam satu daftar, mana yang duluan, itu dulu yang disuntik. Jadi supaya adil. Jadi yang ngedaftar dulu. Nanti kalau sudah 1.620, ditutup," jelas dia.

3. Tim peneliti jamin tak akan ada efek samping dari vaksin

Tertarik Jadi Relawan Uji Klinis Vaksin COVID-19? Ini Syarat-syaratnyaIlustrasi Vaksin (ANTARA FOTO/Wahyu Putro A)

Menyoal efek samping, Kusnandi pun menjamin vaksin itu akan aman. Karena keamanan vaksin sudah lolos di tahap satu dan dua, sedangkan saat ini sudah memasuki tahap 3.

"Kan efek samping itu sudah dicek fase 1, fase 2, dan itu bagus," tutur Kusnandi.

4. Para relawan akan mendapatkan asuransi kesehatan

Tertarik Jadi Relawan Uji Klinis Vaksin COVID-19? Ini Syarat-syaratnyaIlustrasi Vaksin (IDN Times/Arief Rahmat)

Mengenai jaminan bagi para relawan, Kusnandi mengatakan para peserta akan mendapatkan asuransi kesehatan. Sehingga, jaminan kesehatan peserta telah ditanggung.

"Jaminannya bisa menelepon dokter anytime, dokter peneliti. Kalau sakit, dia bisa berobat ke mana saja. Dapat asuransi kesehatan. Dan setiap datang diganti uang transport," ungkap Kusnandi.

Baca Juga: [LINIMASA] Perkembangan Terbaru Vaksin COVID-19 di Dunia

Topik:

  • Dwifantya Aquina

Berita Terkini Lainnya