Tingkatkan 3T, Menkes Mau Puskesmas Bisa Lakukan Rapid Antigen

Babinsa dan Bhabinkamtibnas akan dilatih menjadi tracer

Jakarta, IDN Times - Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menyebut bahwa dalam 1.000 kasus positif COVID-19, setidaknya terdapat 20 persen orang yang masuk ke rumah sakit. Demi mengurangi hal itu, ia menyebut jika pencegahan harus dilakukan.

"Untuk setiap 1.000 kasus, 200 atau 20 persen akan masuk ke rumah sakit. Dan perawatan di rumah sakit mahal, akan jauh lebih murah kalau kita bekerja di sisi hulu daripada sisi hilir, di sisi sebab daripada akibat, di sisi pencegahan daripada perawatan," kata Budi dalam keterangan persnya di channel YouTube BNPB Indonesia, Sabtu (20/2/2021).

1. Target vaksinasi tahap kedua capai 38 juta orang

Tingkatkan 3T, Menkes Mau Puskesmas Bisa Lakukan Rapid AntigenIlustrasi Vaksin (IDN Times/Arief Rahmat)

Oleh karena itu, kata Budi, pemerintah ke depannya akan lebih meningkatkan program-program pencegahan seperti testing, tracing, isolasi dan vaksinasi. Untuk program vaksinasi sendiri, saat ini telah memasuki tahap kedua, yaitu untuk lansia dan pekerja publik yang ditargetkan capai 38 juta orang.

"Nanti akan kita vaksinasi sebanyak 38 juta peserta sampai akhir Juni yang membutuhkan sekitar 76 juta dosis vaksin," ujar Budi.

2. Pemerintah ingin semua puskesmas bisa lakukan rapid antigen

Tingkatkan 3T, Menkes Mau Puskesmas Bisa Lakukan Rapid AntigenSeorang warga melakukan tes cepat atau rapid test antigen di Bandara Adi Soemarmo, Boyolali, Jawa Tengah, Selasa (22/12/2020) (ANTARA FOTO/Aloysius Jarot Nugroho)

Mengenai 3T, kata Budi, pemerintah juga telah mendistribusikan alat rapid tes antigen ke puskesmas-puskesmas. Sehingga, tracing bisa lebih cepat dilakukan.

"Kami harapkan bisa segera mulai di weekend ini, training ke petugas puskesmas juga sudah dilakukan agar semua puskesmas yang memiliki rapid antigen bisa kemudian melakukan testing dari suspek dan kontak erat," ujar pria berusia 56 tahun itu.

"Diharapkan lebih banyak yang kita identifikasi dini untuk mengurangi laju penularan dan mengurangi positivity rate," lanjutnya.

Baca Juga: Menkes Ungkap Banyak Data Negatif COVID-19 Belum Dilaporkan, Kenapa?

3. Babinsa dan Bhabinkamtibnas akan dilatih menjadi tracer

Tingkatkan 3T, Menkes Mau Puskesmas Bisa Lakukan Rapid AntigenKodim Bireuen

Untuk meningkatkan tracing, pemerintah juga telah bekerja sama dengan Kapolri dan Panglima TNI untuk menggerakkan seluruh Bintara Pembina Desa (Babinsa) dan Bhayangkara Pembina Keamanan dan Ketertiban Masyarakat (Bhabinkamtibnas) ke puskesmas-puskesmas, desa dan kelurahan.

"Insya Allah hari Senin nanti sudah lebih dari 5 ribu TNI dan Polri yang sudah kita training untuk menjadi tracer, melengkapi 5 ribu tracer yang sudah dipersiapkan oleh BNPB," ujar Budi.

4. Pemerintah sudah minta para gubernur tingkatkan 3T

Tingkatkan 3T, Menkes Mau Puskesmas Bisa Lakukan Rapid AntigenIlustrasi Tes Usap/PCR Test. IDN Times/Hana Adi Perdana

Selain itu, pemerintah juga akan bekerja sama dengan para gubernur agar bisa memastikan strategi 3T. Hal itu agar virus corona tidak menyebar dengan cepat.

"Begitu sudah dites, di-trace, ketahuan itu bisa kumpulkan dan tidak menularkan ke rekan-rekan atau keluarga terdekatnya. Tujuannya bagaimana kita terus mengurangi laju penularan yang selama 4 minggu terakhir sudah menurun," jelas Budi.

Baca Juga: CEO dan Konglomerat Ingin Vaksin Mandiri, Ini Syarat Menkes

Topik:

  • Ilyas Listianto Mujib

Berita Terkini Lainnya