Tinjau Vaksinasi Seniman, Jokowi Ungkap Harapannya

Jokowi harap vaksin bisa semakin meningkat

Jakarta, IDN Times - Presiden Joko "Jokowi" Widodo berharap tingkat vaksinasi di Indonesia bisa semakin meningkat. Dengan begitu, ia berharap jumlah kasus COVID-19 di Tanah Air akan semakin turun.

"Kita harpakan semakin banyak yang divaksin juga menurunkan penyebaran COVID-19," ujar Jokowi saat meninjau vaksinasi seniman dan budayawan di Galeri Nasional Indonesia, yang disiarkan langsung di channel YouTube Sekretariat Presiden, Senin (19/4/2021).

Baca Juga: Hari Ini, Jokowi Tinjau Vaksinasi Massal Seniman di Yogyakarta

1. Jokowi harap vaksin bisa melindungi seniman dan budayawan

Tinjau Vaksinasi Seniman, Jokowi Ungkap HarapannyaPresiden Jokowi tinjau vaksinasi massal seniman dan budayawan di Galeri Nasional Indonesia. (youtube.com/Sekretariat Presiden)

Melihat proses vaksinasi yang dilakukan ke seniman dan budayawan, Jokowi mengucap syukur karena proses penyuntikan berjalan lancar. Ia pun berharap dengan adanya vaksinasi tersebut maka para seniman dan budayawan terlindungi dari COVID-19.

"Kita harapkan beliau-beliau semuanya bisa terlindungi dan tidak terpapar COVID, sehingga bisa beraktivitas seperti biasa," jelas Jokowi.

2. Jokowi targetkan 70 juta penduduk Indonesia divaksinasi pada Juli

Tinjau Vaksinasi Seniman, Jokowi Ungkap HarapannyaPresiden Joko Widodo memberikan keterangan pers terkait COVID-19 di Istana Bogor, Jawa Barat, Senin (16/3/2020) (ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A)

Sebelumnya, Jokowi mengingatkan kepala daerah agar terus mendukung program vaksinasi COVID-19. Dia menargetkan, pada Juli mendatang, sebanyak 70 juta penduduk Indonesia sudah divaksinasi.

"Dengan cara ini kita harapkan pemulihan kesehatan bisa kita segera capai. Kita ingin nanti di Juli paling tidak 70 juta penduduk kita harus sudah divaksinasi. Nanti kurvanya akan kelihatan turunnya di Juli kalau vaksinasinya bisa mencapai 70 juta orang," tutur Jokowi dalam Rapat Koordinasi Kepala Daerah, yang diunggah di kanal YouTube Sekretariat Presiden, Rabu, 14 April 2021.

Untuk mencapai target pemerintah tersebut, Jokowi berharap target vaksinasi tepat sasaran. Ia ingin kelompok prioritas mendapatkan vaksin terlebih dahulu.

"Sasarannya adalah yang pertama saya kira kita sudah berulang-ulang, tenaga kesehatan, pelayanan publik, kemudian para lansia, kemudian lokasi-lokasi yang interaksi antar masyarakat yang tinggi, dan mobilitasnya tinggi itu yang diberikan prioritas terlebih dahulu," kata dia.

Baca Juga: Vaksinasi Lancar tapi Erick Thohir Mengaku Tak Senang, Ada Apa?

3. Menkes Budi sebut pasokan vaksin Indonesia berkurang

Tinjau Vaksinasi Seniman, Jokowi Ungkap HarapannyaMenteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin (Dok. Humas KPK)

Meski target pemerintah 70 juta orang divaksinasi pada Juli mendatang, namun pasokan vaksin untuk Indonesia harus menurun. Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin sempat mengatakan paskokan vaksin itu berkurang karena dampak embargo vaksin COVID-19 oleh berbagai negara produsen vaksin.

"Sehingga, jumlah vaksin yang tadinya tersedia untuk Maret hingga April 2021 masing-masing 15 juta, atau totalnya dua bulan adalah 30 juta, kami hanya bisa dapat 20 juta dosis atau 2/3-nya," jelas Budi dalam keterangan persnya yang disiarkan langsung di channel YouTube Sekretariat Presiden, Senin (5/4/2021).

Adanya pengurangan jatah vaksin ini lantaran negara-negara di Eropa, Amerika Serikat, Brasil, dan lainnya, mengalami lonjakan kasus. Sehingga, mereka mengutamakan vaksin yang diproduksinya untuk warganya terlebih dahulu.

"Sehingga akibatnya, negara-negara produsen, yang terjadi lonjakan ketiga mengarahkan agar vaksinnya tidak boleh keluar. Hanya boleh dipakai di negara masing-masing," jelas Budi.

Pengurangan pasokan itu mempengaruhi laju vaksinasi di Indonesia. Sehingga, pemerintah akan mengatur program vaksinasinya kembali. "Akibatnya, laju vaksinasinya, mohon maaf, agak kami atur kembali. Sehingga, kenaikannya tidak secepat sebelumnya karena memang vaksinnya yang berkurang suplainya," tutur dia.

Baca Juga: Sulit Kontrol Vaksinasi di Daerah, Menkes: Ada Daerah yang Gak Cepat

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya