Undang Ketum PAN ke Istana, Jokowi: Soal Kabinet dan Visi ke Depan
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Presiden Joko "Jokowi" Widodo kembali mengundang ketua umum partai ke Istana Negara. Hari ini, Jokowi mengundang Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Zulkifli Hasan atau yang akrab disapa Zulhas.
Jokowi juga sebelumnya mengundang Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto. Alasan Jokowi mengundang mereka untuk membahas koalisi dan visi dari ketua umum partai politik untuk bangsa Indonesia ke depan.
Baca Juga: Pemerintahan Jilid I Jokowi Berakhir, Ini 5 Menteri Terseret Kasus
1. Jokowi dan Zulhas membahas kabinet
Jokowi mengaku dalam pertemuan dengan Zulhas, ada sedikit pembicaraan tentang kabinet. Namun, semuanya belum mencapai titik final.
"Ya ada (pembahasan soal kabinet), tapi belum sampai final, belum rampung," kata Jokowi di Istana Merdeka, Jakarta Pusat, Senin (14/10).
2. Jokowi juga bahas soal amandemen terbatas UUD 1945 dengan Zulhas
Editor’s picks
Selain membahas kabinet, Jokowi dan Zulhas juga membahas amandemen terbatas UUD 1945 yang tengah dibahas di MPR. Jokowi juga meminta masukan kepada Zulhas.
"Saya tadi bertanya mengenai amandemen ke Beliau kan mantan ketua MPR, sehingga yang sudah dipersiapkan, kajian seperti apa, kira-kira seperti apa. Beliau kan masih di pimpinan MPR," kata mantan Wali Kota Solo itu.
3. Pembahasan dengan ketua umum partai politik soal visi mereka ke depan
Menurut Jokowi, pembahasan dengan para ketua umum partai untuk membicarakan tentang tantangan Indonesia ke depan. Hal tersebut penting dibicarakan dengan mereka agar ia tahu visi ke depan mereka seperti apa.
"Hal-hal seperti itu perlu dibicarakan dengan ketua umum, sehingga kita memiliki visi yang sama, bagaimana menghadapi, kita tahu apa yang harus kita kerjakan," ujar mantan Gubernur DKI Jakarta itu.
Baca Juga: Periode Pertama, Jokowi Paling Sering Ganti Menteri di Sektor Ekonomi