[UPDATE] Bertambah 684, Kasus COVID-19 di Indonesia Jadi 28.233

Jawa Timur masih menjadi penyumbang kasus positif terbanyak

Jakarta, IDN Times - Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Virus Corona atau COVID-19 Achmad Yurianto mengatakan, jumlah kasus positif COVID-19 di Indonesia terus meningkat menjadi 28.233 kasus. Terhitung sejak 2 Juni 2020 pukul 12.00 WIB hingga 3 Mei 2020 pukul 12.00 WIB, kasus positif bertambah 684 orang.

"Dari pemeriksaan ini kita mendapatkan kasus konfirmasi positif 684, sehingga totalnya menjadi 28.233," kata Yuri dalam keterangan pers yang disiarkan langsung dari channel YouTube BNPB Indonesia, Rabu (3/6).

Baca Juga: [UPDATE] 6,4 Juta Orang di Dunia Terinfeksi Virus Corona

1. Jawa Timur kembali jadi penyumbang kasus positif terbanyak hari ini

[UPDATE] Bertambah 684, Kasus COVID-19 di Indonesia Jadi 28.233Juru bicara pemerintah untuk penanganan virus corona atau COVID-19 Achmad Yurianto (Dok. BNPB)

Pada hari ini, Jawa Timur menjadi penyumbang kasus terbanyak yaitu 183 kasus positif baru. Sehingga, total kasus di Jawa Timur naik menjadi 5.318 kasus.

"Sekarang ini jumlah tertinggi kita dapatkan dari hasil pemeriksaan di Jawa Timur sebanyak 183. Meskipun dibanding kemarin, ini ada penurunan," tutur Yuri.

Berikut ini data lengkap rincian penyebaran virus corona di 418 kabupaten atau kota di 34 provinsi di Indonesia:

1. Aceh 20 kasus
2. Bali 490 kasus 
3. Banten 954 kasus 
4. Bangka Belitung 62 kasus
5. Bengkulu 92 kasus
6. Yogyakarta 237 kasus
7. DKI Jakarta 7623 kasus 
8. Jambi 97 kasus
9. Jawa Barat 648 kasus 
10. Jawa Tengah 1.455 kasus 
11. Jawa Timur 5.318 kasus 
12. Kalimantan Barat 202 kasus 
13. Kalimantan Timur 310 kasus 
14. Kalimantan Tengah 456 kasus 
15. Kalimantan Selatan 1.033 kasus 
16. Kalimantan Utara 165 kasus
17. Kepulauan Riau 209 kasus
18. Nusa Tenggara Barat 685 kasus
19. Sumatera Selatan 1.029 kasus
20. Sumatera Barat 583 kasus
21. Sulawesi Utara 377 kasus 
22. Sulawesi Tenggara 251 kasus
23. Sumatera Utara 444 kasus 
24. Sulawesi Selatan 1.668 kasus 
25. Sulawesi Tengah 129 kasus
26. Lampung 136 kasus 
27. Riau 117 kasus
28. Maluku Utara 176 kasus
29. Maluku 238 kasus
30. Papua Barat 172 kasus
31. Papua 858 kasus
32. Sulawesi Barat 92 kasus
33. Nusa Tenggara Timur 97 kasus
34. Gorontalo 118 kasus

Dalam proses verifikasi di lapangan 21 kasus

2. Jokowi meminta klaster-klaster COVID-19 dijaga dengan ketat

[UPDATE] Bertambah 684, Kasus COVID-19 di Indonesia Jadi 28.233Dok. Biro Pers Kepresidenan

Untuk menekan angka penyebaran kasus COVID-19 di Tanah Air, Presiden Joko 'Jokowi' Widodo meminta agar klaster-klaster penyebaran virus corona diawasi dengan ketat. Sebab dari klaster itu lah perluasan wabah COVID-19 dapat terjadi.

"Kita harus melakukan monitor secara ketat potensi penyebaran di beberapa klaster, klaster pekerja migran, klaster jamaah tablig, klaster Gowa, klaster rembesan pemudik, klaster industri, ini perlu betul-betul dimonitor secara baik," jelas Jokowi pada konferensi pers secara daring, Senin (4/5).

3. Kasus positif COVID-19 di dunia mencapai 6,4 juta orang

[UPDATE] Bertambah 684, Kasus COVID-19 di Indonesia Jadi 28.233New Normal di sekolah di Korea Selatan (Twitter/@PHancocksCNN)

Mengutip situs worldometers.info, hingga pukul 05.50 WIB 3 Juni 2020, secara global terdapat 6.470.593 orang terpapar virus corona. Kasus terbanyak masih berada di Amerika Serikat dengan 1.879.608 kasus.

Dari 6,4 juta kasus itu, 381.639 di antaranya meninggal dunia. Sementara pasien yang sembuh mencapai 2.985.720 juta orang.

4. Pengertian dan gejala-gejala COVID-19

[UPDATE] Bertambah 684, Kasus COVID-19 di Indonesia Jadi 28.233ANTARA FOTO/Muhammad Iqbal

Severe acute respiratory syndrome coronavirus 2 (SARS-CoV-2) yang lebih dikenal dengan nama Virus Corona adalah jenis baru dari coronavirus yang menular ke manusia. Virus ini bisa menyerang siapa saja, baik bayi, anak-anak, orang dewasa, lansia, ibu hamil, maupun ibu menyusui. Infeksi virus ini disebut COVID-19 dan pertama kali ditemukan di kota Wuhan, Tiongkok, pada akhir Desember 2019. Virus ini telah menyebar ke wilayah lain di Tiongkok dan ratusan negara, termasuk Indonesia.

Coronavirus adalah kumpulan virus yang bisa menginfeksi sistem pernapasan. Pada banyak kasus, virus ini hanya menyebabkan infeksi pernapasan ringan, seperti flu. Namun, virus ini juga bisa menyebabkan infeksi pernapasan berat, seperti infeksi paru-paru (pneumonia), Middle-East Respiratory Syndrome (MERS), dan Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS).

Hingga saat ini belum ada obat atau vaksin yang mampu membunuh Virus Corona. Kendati, persentase kesembuhan COVID-19 cukup tinggi. Di beberapa negara seperti Vietnam angka kesembuhannya mencapai 100 persen. Bahkan, beberapa pakar kesehatan menyebut COVID-19 bisa sembuh sendiri jika imun penderitanya bagus. Sebaliknya, rata-rata angka kematian akibat corona berdasarkan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) per Selasa (17/3), sebesar 4,07 persen. Sementara di Indonesia, hingga Kamis (19/3) mencapai 8,37 persen.

Bagaimana gejala virus corona? Infeksi COVID-19 bisa menyebabkan penderitanya mengalami gejala flu, seperti demam, pilek, batuk, sakit tenggorokan, dan sakit kepala atau gejala penyakit infeksi pernapasan berat, seperti demam tinggi, batuk berdahak bahkan berdarah, sesak napas, dan nyeri dada. Tapi dalam beberapa kasus, pasien positif Corona tak menunjukkan gejala khusus.

Hari pertama, penderita virus corona mengalami demam atau suhu tinggi, nyeri otot, dan batuk kering. Sebagian kecil diare atau mual beberapa hari sebelumnya. Ada juga yang hilang penciuman. Hari kelima, penderita kesulitan bernapas, terutama penderita lansia atau mereka yang memiliki penyakit kronis.

Hari ketujuh, menurut penelitian Universitas Wuhan, gejala yang dialami penderita mulai semakin parah. Penderita biasanya perlu dirawat di rumah sakit. Hari kedelapan, penderita dengan kasus yang parah memperlihatkan sindrom gangguan pernapasan akut. Paru-parunya dipenuhi cairan dan kesulitan bernapas hingga menyebabkan gagal napas.

Hari ke-10, penderita dengan kasus ringan mengalami sakit perut dan kehilangan napsu makan. Hanya sebagian penderita yang meninggal dunia. Hari ke-17, rata-rata penderita sembuh dari virus corona dan keluar dari rumah sakit.

Bagaimana mencegah virus corona? Sering Mencuci tangan pakai sabun, gunakan masker bila batuk atau pilek, mengonsumsi gizi seimbang, hati-hati kontak dengan hewan, cukup istirahat dan olahraga, jangan konsumsi daging mentah, bila batuk, pilek, dan sesak segera ke fasilitas kesehatan.

Jika membutuhkan beberapa nomor telepon terkait virus corona, kamu bisa menghubungi beberapa nomor penting ini, yakni Hotline kemenkes (+62 812 1212 3119, 119 ext 9, (021) 521 0411), atau mengunjungi beberapa situs terkait virus corona antara lain kemkes.go.id, arcgis.org, jakarta.go.id, healthmap.org, jabarprov.go.id, cdc.gov, jhu.edu. Kamu juga bisa mengunjungi web resmi pemerintah daerah untuk mencari informasi terkait perkembangan virus corona di daerah kamu tinggal.

Baca Juga: Pemprov DKI Siapkan Protokol Kesehatan COVID-19 di Tempat Hiburan

Topik:

  • Sunariyah

Berita Terkini Lainnya