[UPDATE] Jumlah ODP Virus Corona di Indonesia Menjadi 40.778 Orang

#NormalBaru #HidupBersamaCorona

Jakarta, IDN Times - Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Virus Corona atau COVID-19 Achmad Yurianto kembali menginformasikan perkembangan kasus virus corona atau COVID-19 di Indonesia. Dia menyebutkan jumlah Orang Dalam Pemantauan (ODP) yang masih dipantau hingga Kamis (18/6) sebanyak 40.778 orang.

"Kita masih melakukan pemantauan untuk kasus ODP sebanyak 40.778 orang. Sementara pasien dalam pengawasan yang terus kita lakukan pengawasan ketat adalah sebanyak 13.359 orang," kata dia dalam keterangan pers yang disiarkan langsung di channel YouTube BNPB Indonesia, Kamis (2/7).

1. Kenaikan kasus positif COVID-19 sebanyak 1.624 kasus

[UPDATE] Jumlah ODP Virus Corona di Indonesia Menjadi 40.778 OrangAchmad Yurianto dalam acara live streaming IDN Times dengan tema Jubir Jawab Pertanyaan Publik Soal Virus Corona pada 1 April 2020. IDN Times/Panji Galih

Sementara, jumlah kasus positif COVID-19 di Indonesia hari ini bertambah menjadi 59.394 kasus, setelah bertambah 1.624 orang hari ini.

Data tersebut terhitung sejak 1 Juli 2020 pukul 12.00 WIB hingga 2 Juli 2020 pukul 12.00 WIB. Penambahan kasus hari ini menjadi rekor tertinggi dari kenaikan kasus-kasus sebelumnya.

"Dari pemeriksaan ini kita mendapatkan kasus positif terkonfirmasi sebanyak 1.624. Sehingga akumulasi kasus positif yang kita dapatkan sampai hari ini adalah 59.394 orang," ujar Yurianto.

Baca Juga: [INFOGRAFIS] Penting! 25 Hal tentang Virus Corona di Indonesia

2. Jumlah pasien yang sembuh menjadi 26.667 orang, dan meninggal dunia menjadi 2.987 orang

[UPDATE] Jumlah ODP Virus Corona di Indonesia Menjadi 40.778 OrangJuru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Virus Corona atau COVID-19, Achmad Yurianto (Dok. BNPB)

Sedangkan, jumlah pasien yang sembuh dari COVID-19, Yurianto menyebut, kini mencapai 26.667 orang, setelah bertambah 1.072 orang hari ini.

"Sehingga total akumulasi sembuh menjadi 26.667 orang," tutur dia.

Yurianto juga melaporkan, jumlah pasien positif COVID-19 yang meninggal dunia telah mencapai 2.987 kasus, setelah bertambah sebanyak 53 orang.

"Hari ini dilaporkan 53 orang meninggal, sehingga totalnya menjadi 2.987 orang," tutur dia.

3. Kasus positif COVID-19 di dunia mencapai 10,7 juta orang

[UPDATE] Jumlah ODP Virus Corona di Indonesia Menjadi 40.778 OrangDirjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan yang juga Juru bicara pemerintah untuk penanganan COVID-19 Achmad Yurianto berpose di Graha BNPB, Jakarta, Kamis (18/6/2020) (ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A)

Mengutip data worldometers.info, per 2 Juli 2020, secara global terdapat 10.789.441 orang terpapar virus corona. Kasus terbanyak masih berada di Amerika Serikat dengan 2.776.264 kasus.

Dari 10,7 juta kasus itu, sebanyak 517.974 kasus di antaranya meninggal dunia. Sementara pasien yang sembuh mencapai 5.928.941 orang.

4. Gejala dan cara pencegahan virus corona

[UPDATE] Jumlah ODP Virus Corona di Indonesia Menjadi 40.778 OrangIlustrasi (ANTARA FOTO/Yulius Satria Wijaya)

Severe acute respiratory syndrome coronavirus 2 (SARS-CoV-2) yang lebih dikenal dengan nama Virus Corona adalah jenis baru dari coronavirus yang menular ke manusia. Virus ini bisa menyerang siapa saja, baik bayi, anak-anak, orang dewasa, lansia, ibu hamil, maupun ibu menyusui. Infeksi virus ini disebut COVID-19 dan pertama kali ditemukan di kota Wuhan, Tiongkok, pada akhir Desember 2019. Virus ini telah menyebar ke wilayah lain di Tiongkok dan ratusan negara, termasuk Indonesia.

Coronavirus adalah kumpulan virus yang bisa menginfeksi sistem pernapasan. Pada banyak kasus, virus ini hanya menyebabkan infeksi pernapasan ringan, seperti flu. Namun, virus ini juga bisa menyebabkan infeksi pernapasan berat, seperti infeksi paru-paru (pneumonia), Middle-East Respiratory Syndrome (MERS), dan Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS).

Hingga saat ini belum ada obat atau vaksin yang mampu membunuh Virus Corona. Kendati, persentase kesembuhan COVID-19 cukup tinggi. Di beberapa negara seperti Vietnam angka kesembuhannya mencapai 100 persen. Bahkan, beberapa pakar kesehatan menyebut COVID-19 bisa sembuh sendiri jika imun penderitanya bagus. Sebaliknya, rata-rata angka kematian akibat corona berdasarkan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) per Selasa (17/3), sebesar 4,07 persen. Sementara di Indonesia, hingga Kamis (19/3) mencapai 8,37 persen.

Bagaimana gejala virus corona? Infeksi COVID-19 bisa menyebabkan penderitanya mengalami gejala flu, seperti demam, pilek, batuk, sakit tenggorokan, dan sakit kepala atau gejala penyakit infeksi pernapasan berat, seperti demam tinggi, batuk berdahak bahkan berdarah, sesak napas, dan nyeri dada. Tapi dalam beberapa kasus, pasien positif Corona tak menunjukkan gejala khusus.

Hari pertama, penderita virus corona mengalami demam atau suhu tinggi, nyeri otot, dan batuk kering. Sebagian kecil diare atau mual beberapa hari sebelumnya. Ada juga yang hilang penciuman. Hari kelima, penderita kesulitan bernapas, terutama penderita lansia atau mereka yang memiliki penyakit kronis.

Hari ketujuh, menurut penelitian Universitas Wuhan, gejala yang dialami penderita mulai semakin parah. Penderita biasanya perlu dirawat di rumah sakit. Hari kedelapan, penderita dengan kasus yang parah memperlihatkan sindrom gangguan pernapasan akut. Paru-parunya dipenuhi cairan dan kesulitan bernapas hingga menyebabkan gagal napas.

Hari ke-10, penderita dengan kasus ringan mengalami sakit perut dan kehilangan napsu makan. Hanya sebagian penderita yang meninggal dunia. Hari ke-17, rata-rata penderita sembuh dari virus corona dan keluar dari rumah sakit.

Bagaimana mencegah virus corona? Sering Mencuci tangan pakai sabun, gunakan masker bila batuk atau pilek, mengonsumsi gizi seimbang, hati-hati kontak dengan hewan, cukup istirahat dan olahraga, jangan konsumsi daging mentah, bila batuk, pilek, dan sesak segera ke fasilitas kesehatan.

Jika membutuhkan beberapa nomor telepon terkait virus corona, kamu bisa menghubungi beberapa nomor penting ini, yakni Hotline kemenkes (+62 812 1212 3119, 119 ext 9, (021) 521 0411), atau mengunjungi beberapa situs terkait virus corona antara lain kemkes.go.id, arcgis.org, jakarta.go.id, healthmap.org, jabarprov.go.id, cdc.gov, jhu.edu. Kamu juga bisa mengunjungi web resmi pemerintah daerah untuk mencari informasi terkait perkembangan virus corona di daerah kamu tinggal.

Baca Juga: [LINIMASA-3] Perkembangan Terkini Pandemik COVID-19 di Indonesia

Topik:

  • Rochmanudin

Berita Terkini Lainnya