Usai Lulus Tahap Administrasi, Capim KPK Hadapi Ujian Kompetensi

Pansel juga tengah lakukan komunikasi dengan DPR

Jakarta, IDN Times - Tahap pertama seleksi calon pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) akhirnya berhasil dilalui. Hasilnya dari 376 pendaftar, hanya 192 orang yang lolos ke tahap selanjutnya. Hal itu diumumkan oleh ketua pansel Yenti Garnasih di kantor pansel di Sekretariat Negara pada Kamis (11/7). 

Yenti menjelaskan dari 192 orang, paling banyak yang lolos dari latar belakang akademisi/dosen yakni 40 orang. Lalu, disusul advokat atau konsultan hukum sebanyak 39 orang. Ada pula dari latar belakang kepolisian 13 orang, sedangkan jaksa/hakim 18 orang. Sementara, pegawai internal KPK yang lolos dari tahap seleksi administrasi jumlahnya mengimbangi Polri, yakni 13 orang. Di dalam 13 orang itu, termasuk 3 komisioner aktif KPK. 

Ada pula pelamar dari latar belakang korporasi 17 orang, auditor 9 orang, dan pendaftar dengan latar belakang lainnya mencapai 43 orang. 

Menurut Yenti, tahapan selanjutnya yang akan dihadapi oleh capim KPK yakni ujian kompetensi. Rencananya uji kompetensi itu akan digelar di  Pusdiklat Kementerian Sekretariat Negara di Cilandak, Jakarta Selatan. 

Nah, kira-kira saja materi yang harus dikuasai oleh para capim KPK di tahap selanjutnya?

1. Para peserta harus menguasai tugas dan wewenang KPK

Usai Lulus Tahap Administrasi, Capim KPK Hadapi Ujian KompetensiIDN Times/Teatrika Handiko Putri

Anggota pansel KPK Harkristuti Harkrisnowo menyampaikan bagi para peserta capim KPK tentu harus menguasai materi untuk uji kompetensi. Materi-materi tersebut antara lain seperti kewenangan dan tugas KPK.

"Selain itu, mereka juga harus menguasai semua hal yang berkaitan dengan korupsi itu sendiri, jadi tindak pidana, ruang lingkupnya, mulai penindakan, pencegahan, supervisi dan koordinasi," kata Harkristuti di Gedung Sekretariat Negara, Jakarta Pusat, pada Kamis (11/7).

Baca Juga: Pansel Tetapkan 192 Capim KPK Lolos Seleksi Tahap Pertama

2. Untuk menjaga transparansi, maka pansel akan bekerja sama dengan media

Usai Lulus Tahap Administrasi, Capim KPK Hadapi Ujian KompetensiIDN Times/Teatrika Handiko Putri

Untuk menjaga transparansi, Harkristuti mengungkapkan pansel capim KPK akan bekerja sama dengan media. Sehingga, masyarakat bisa melihat bagaimana proses seleksi capim KPK.

"Itu ide dari media untuk transparansi sebanyak mungkin. Kami berikan supaya bisa dilakukan, formatnya tergantung media tapi kami beri rambu-rambu dari kita bahwa ini selection bukan election," jelas dia.

3. Pansel capim KPK tengah lakukan komunikasi dengan DPR RI untuk uji kepatutan dan kelayakan

Usai Lulus Tahap Administrasi, Capim KPK Hadapi Ujian KompetensiIDN Times/Teatrika Handiko Putri

Sementara, terkait proses uji kepatutan dan kelayakan di DPR, perempuan yang akrab disapa Tuti itu mengaku belum tahu. Namun, ia tak membantah antara pansel capim KPK dengan DPR memang sedang berkomunikasi untuk proses uji kepatutan dan kelayakan. 

"Karena pada pansel lalu, 'jangan datang ke kami dong, nanti dianggap intervensi'. Tapi sebagian mengatakan 'dateng dong, karena kami yang melakukan fit and proper test'. Jadi belum tahu akan datang ke DPR atau tidak, kami sedang melakukan komunikasi, kami siap-siap saja," ungkap Tuti. 

4. 192 pendaftar dinyatakan lolos tahap pertama

Usai Lulus Tahap Administrasi, Capim KPK Hadapi Ujian KompetensiIDN Times/Teatrika Handiko Putri

Sebelumnya, pansel capim KPK merilis para kandidat yang lolos pada seleksi tahap pertama, yakni administrasi. Dari 376 pendaftar, rupanya hanya 192 yang berhasil lolos tahap pertama seleksi.

Ketua Pansel KPK Yenti Garnasih menyampaikan, 192 yang lolos, terdiri dari 180 orang laki-laki dan 12 orang perempuan.

"Laki-laki 349 orang, lulus 180 orang. Perempuan 27 orang, lulus 12 orang," kata Yenti di Gedung Sekretariat Negara, Jakarta Pusat, Kamis (11/7).

Yenti kemudian merinci lebih dalam, dari 192 orang, ternyata pendaftar paling banyak berasal dari DKI Jakarta sebanyak 64 orang. Lalu, disusul Jawa Barat 50 orang, Banten 23 orang, Sumatera Barat 1 orang, Lampung 3 orang, Maluku 4 orang, Riau 1 orang, Sulawesi Selatan 5 orang, Sumatera Utara 3 orang,  Jawa Tengah 5 orang, Jawa Timur 11 orang, Sumatera Selatan 5 orang, Kalimantan Timur 2 orang, Papua 2 orang, Bali 1 orang, Yogyakarta 6 orang, NTB 1 orang, Sulawesi Tenggara 2 orang, Kalimantan Tengah 1 orang, Sulawesi Tengah 1 orang, dan Gorontalo 1 orang.

5. Daftar 192 nama yang lolos seleksi capim KPK di tahap pertama

Usai Lulus Tahap Administrasi, Capim KPK Hadapi Ujian KompetensiIDN Times/Aldila Muharma

Berdasarkan data dari pansel, tiga Komisioner Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) aktif yang lolos seleksi administrasi yakni, Alexander Marwata, Basaria Panjaitan, dan Laode Muhammad Syarif. Sementara, untuk capim KPK yang lolos dan berlatarbelakang profesi sebagai jaksa, antara lain Johanis Tanak,
Muhammad Rum, Ranu Mihardja, Sugeng Purnomo, dan Supardi. Kelima jaksa tersebut adalah rekomendasi dari Jaksa Agung, M Prasetyo.

Sedangkan dari latar belakang Polri yang lolos yakni Wakabareskrim Polri Irjen Pol Antam Novambar, Deputi bidang Identifikasi dan Deteksi BSSN Irjen Pol Dharma Pongrekun, Karosunluhukum Divisi Hukum Polri Brigjen Pol Agung Makbul. Lalu, ada Widyaiswara Madya Sespim Lemdiklat Brigjen Pol Bambang Sri Herwanto, Analis Kebijakan Utama Bidang Bindiklat Lemdiklat Polri Brigjen Pol Juansih, dan Wakapolda Kalimantan Barat Brigjen Pol Sri Handayani.

Berikut daftar lengkap 192 nama capim KPK yang lolos di tahap pertama: 

1. Abdul Qadir Amir Hartono
2. Abdul Rahman
3. Abidin
4. Adhi Setyo Tamtomo
5. Adji Suratman
6. Agung Makbul
7. Agus Rawan
8. Agus Santoso
9. Agus Surono
10. Agustinus Adi Sri Tjahjono
11. Ahmad Drajad
12. Aidir Amin Daud
13. Akhmad Wiyagus
14. Aking Saputra
15. Alexander Abdullah
16. Alexander Marwata
17. Alpi Sahari
18. Amiziduhu Mendrofa
19. Amus Besan
20. Anang Iskandar
21. Anatomi Muliawan
22. Andrea Hynan Poeloengan
23. Andreas Dadang Sukmana
24. Antam Novambar
25. Anwar
26. Ariastiadi Saleh Herutjakra
27. Arung Lusika
28. Asep Rahmat Suwandha
29. Bambang Dayanto Sumarsono
30. Bambang Sri Herwanto
31. Bambang Usadi
32. Basaria Panjaitan
33. Benedictus Bambang Nurhadi
34. Benedictus Renny See
35. Budhi Kuswanto
36. Binsar Gultom
37. Binsar Manalu
38. Boy Salamuddin
39. Cahyo RE Wibowo
40. Cecep Suhardiman
41. Chairil Syah
42. Chandra Sulistio Reksoprodjo
43. Darius Singkuang
44. Darmawan Sutawijaya
45. Dede Farhan Aulawi
46. Dedi Haryadi
47. Dedy Irwansyah Arruanpitu
48. Denny Suriandhi
49. Dewi Puspaningtyas Faeni
50. Dharma Pongrekun
51. Djindar Rohani
52. Domu P Sihite
53. Eddie Kusuma
54. Eddy Hary Susanto
55. Eduard Luntungan
56. Eko Yulianto
57. Endang Kiswara
58. Ferdinand T Andi Lolo
59. Feri Antoni Surbakti
60. Firli Bahuri
61. Firman Zai
62. Fontian Munzil
63. Franky Ariyadi
64. Frans Paulus
65. Fredrik Jacob Pinakunary
66. Fridolin Berek
67. Giri Suprapdiono
68. Gunawan Tangkilisan
69. Gundi Sintara
70. HD Nixon
71. Haeruddin Masarro
72. Harun Al Rasyid
73. Hayidrali
74. Hendro Sunarno
75. Hendy Herijanto
76. Hengkie Kaluara
77. Heriyanto Serumpun
78. Herman Adrian Koedoeboen
79. Hermut Achmadi
80. Hernold Ferry Makawimbang
81. Horatio Nelson Sianressy
82. Hulman Siregar
83. I Ketut Puspa Adnyana
84. I Nyoman Wara
85. Ike Edwin
86. Imam Anshori Saleh
87. Imam Surono
88. Indra Utama
89. Irianto
90. Irwanto
91. Jimmy Muhamad Rifai Gani
92. Jogi Nainggolan
93. Johanis Leatemia
94. Johanis Tanak
95. Johnny Sirait
96. Joko Musdianto
97. Jonson Jacobus Amstrong
98. Juansih
99. Juit M Lumban Gaol
100. Kairo Silalahi
101. Kaspudin Nor
102. Kharles Simanjuntak
103. Kusnadi Notonegoro
104. Laode Muhammad Syarif
105. Laurel Heydir
106. Lie Stefanus Wiji Suratno
107. Lili Pintauli Siregar
108. Luthfi Jayadi Kurniawan
109. M Iswandi Hari
110. M Jasman Panjaitan
111. M Rum
112. M Y Ardhy
113. Marthen Napang
114. Maryogi
115. Michael Gatut Awantoro
116. Mochamad Bey Satriadi
117. Muchtazar
118. Muhamad Najib Wahito
119. Muhammad Imdadun Rahmat
120. Muhammad Mufti Mubarok
121. Muhammad Reviansyah
122. Muhammad Suhri Burhan
123. Mukdan Lubis
124. Mulyadi
125. Muslimin Budiman
126. N Simbolon
127. Nasrullah
128. Nawawi Pomolango
129. Nelson Ambarita
130. Neneng Euis Fatimah
131. Noor Ichwan Ichlas Ria Adha
132. Nur Solikin
133. Nurul Ghufron
134. Octo Iskandar
135. Ongguk Sitindaon
136. Pahala Nainggolan
137. Polman Paalus Ambarita
138. Purwo Atmojo
139. R Murjiyanto
140. RM Gatot Soemartono
141. Rachmat M Purba
142. Raden Roro Andy Nurvita
143. Ranu Mihardja
144. Rio Madison Amos
145. Rio Zakaria
146. Rizaldi Limpas
147. Roby Arya
148. Rohmatullah
149. Saipuddin Zahri
150. Santrawan Totone
151. Santun Marpaung
152. Saut Edward Rajagukguk
153. Sigit Danang Joyo
154. Sigit Herman Binaji
155. Sofi Suryasnia
156. Sri Handayani
157. St Laksanto Utomo
158. Sudiyono Atbar
159. Suedi Husein
160. Sugeng Nugroho
161. Sugeng Purnomo
162. Sugianto
163. Sujanarko
164. Sukriansyah S Latief
165. Supanto
166. Supardi
167. Suparman Marzuki
168. Suwhono
169. Suwito
170. Syafrizal
171. Syahrial Yuska
172. Syarief Hidayat
173. Tahir Musa Luthfi Yazid
174. Teguh Bambang Rustanto
175. Teuku Abdurahman
176. Tohadi
177. Torkis Parlaungan Siregar
178. Wandestarido
179. Wandi Subroto
180. Wawan Saeful Anwar
181. Wewe Anggreaningsih
182. Wiliyus Prayietno
183. Yohana Pong Parante
184. Yohanis Anthon Raharusun
185. Yosep Adi Prasetyo
186. Yosrizal
187. Yotje Mende
188. Yovianes Mahar
189. Yoyo Arif Ardhani
190. Yves S Palambang
191. Zairida
192. Zaki Sierrad

Baca Juga: Yenti Garnasih: Jangan Ribut Soal Pansel, Musuh Kita Itu Koruptor!

Topik:

Berita Terkini Lainnya