Vaksin AstraZeneca Dapat EUA Inggris, Menlu: Bisa Permudah Izin BPOM

RI sudah teken komitmen pemesanan 50 juta dosis AstraZeneca

Jakarta, IDN Times - Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno Marsudi mengatakan vaksin AstraZeneca yang akan dikirim ke Indonesia telah mendapatkan izin penggunaan darurat atau emergency use authorization (EUA) dari pemerintah Inggris. Hal tersebut, kata Retno, menjadi kabar baik bagi Indonesia.

"Ini tentunya merupakan kabar baik untuk kita semua, karena MHRA merupakan salah satu dari enam Stringent Regulatory Authorities (SRAs). Yang memiliki mekanisme reliance dengan BPOM," ujar Retno dalam keterangan persnya yang disiarkan langsung di channel YouTube Sekretariat Presiden, Kamis (31/12/2020).

1. Izin vaksin AstraZeneca di Indonesia akan jadi lebih mudah

Vaksin AstraZeneca Dapat EUA Inggris, Menlu: Bisa Permudah Izin BPOMPerdana Menteri Inggris Boris Johnson berbicara di luar 10 Downing Street setelah sembuh dari COVID-19 di London, Inggris, pada 27 April 2020. ANTARA FOTO/REUTERS/John Sibley

Kemarin, Rabu (30/12/2020), pemerintah Inggris mengatakan Medicines and Healthcare Products Regulatory Agency (MHRA) telah mengesahkan vaksin COVID-19 dari Oxford University-AstraZeneca setelah uji klinis yang ketat dan analisis menyeluruh terhadap data oleh para ahli di MHRA dilakukan.

Dengan adanya UEA dari Inggris tersebut, Retno optimistis izin EUA dari BPOM bagi penggunaan AstraZeneca di Indonesia bisa lebih mudah.

"Melalui mekanisme reliance ini, proses penerbitan EUA atas vaksin Astra Zeneca di Indonesia akan lebih mudah. Hasil EUA di Inggris ini dapat dijadikan basis dan review dikeluarkannya EUA di Indonesia," ucap dia.

Baca Juga: Komitmen Pesanan Vaksin AstraZeneca dan Novavax Diteken Hari Ini

2. Pemerintah tetap koordinasi dengan semua pihak terkait izin vaksin

Vaksin AstraZeneca Dapat EUA Inggris, Menlu: Bisa Permudah Izin BPOMInfografis Rencana Pengadaan Vaksin pada 2021 (IDN Times/Arief Rahmat)

Retno menjelaskan, terkait izin vaksin COVID-19, pemerintah Indonesia terus berkoordinasi dengan semua pihak, mulai dari lembaga terkait di Indonesia maupun luar negeri. "Tentunya proses ini tidak akan pernah mengompromikan aspek keamanan, efektivitas dan kualitas vaksin," tutur Retno.

Kemarin pula, pemerintah Indonesia resmi mengamankan 100 juta dosis vaksin COVID-19 dari AstraZeneca dan Novavax. Hal ini ditandai dengan penandatanganan supply commitment letter terkait vaksin dari kedua perusahaan tersebut.

"Hari ini kita juga berhasil mengamankan supply vaksin, yaitu dari AstraZeneca dan Novavax, masing-masing sebesar 50 juta dosis," kata Retno melalui siaran virtual, kemarin.

3. Sebanyak 3 juta vaksin Sinovac sudah di tangan Indonesia

Vaksin AstraZeneca Dapat EUA Inggris, Menlu: Bisa Permudah Izin BPOMVaksin COVID-19 Sinovac, Minggu (19/7) tiba di Soetta dan langsung dibawa ke Bandung untuk segera mulai Uji Klinis oleh Biofarma dan FK Unpad (Dok. IDN Times/Istimewa)

Pada hari ini, Indonesia kembali menerima 1,8 juta vaksin COVID-19 dari Sinovac. Sebelumnya pada 6 Desember lalu, sebanyak 1,2 juta vaksin Sinovac sudah diterima Indonesia. Dengan kedatangan vaksin hari ini, maka sebanyak 3 juta vaksin Sinovac sudah ada di Indonesia.

"Alhamdulillah, pada hari ini telah tiba 1,8 juta vaksin Sinovav di Indonesia. Untuk selanjutnya vaksin ini akan dikirim ke Bio Farma Bandung untuk penyimpanan sesusai dengan protokol penyimpan vaksin secara aman sesuai standar WHO," jelas Menteri Luar Negeri Retno Marsudi seperti yang disiarkan di channel YouTube Sekretariat Presiden, Kamis (31/12/2020).

Selain itu, pemerintah ada 15 juta dosis bulk vaccine atau bahan baku vaksin dari Sinovac yang akan datang dalam waktu dekat. Bahan baku tersebut yang kemudian akan dimanufaktur oleh Bio Farma menjadi vaksin.

Baca Juga: Regulator Inggris Keluarkan Izin Vaksin COVID-19 Oxford-AstraZeneca

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya