[WANSUS] Moeldoko Blak-blakan Soal Anggaran KSP Hingga Oposisi Kabinet

Moeldoko sebut minta dua permintaan pada Jokowi

Jakarta, IDN Times - Jenderal (Purn) TNI Moeldoko kembali dipercaya oleh Presiden Joko "Jokowi" Widodo memimpin Kantor Staf Presiden (KSP). Banyak pihak tak menduga ia akan kembali menduduki posisi itu. Sebab, sebelumnya publik mengira Jokowi akan memilihnya sebagai Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) menggantikan Wiranto.

Penasaran dengan cerita Moeldoko yang kembali dipilih sebagai Kepala Staf Kepresidenan, IDN Times pun melakukan wawancara khusus dengan mantan Panglima TNI itu di kantornya pada Rabu 6 November 2019.

Kepala Staf Kepresidenan itu menyambut hangat kedatangan kami. Moeldoko yang mengenakan kemeja putih dipadu celana panjang hitam menerima kedatangan kami sekira pukul 15.00 WIB.

Dalam kesempatan itu, selain bercerita tentang bagaimana bisa kembali dipercaya oleh Presiden Jokowi sebagai Kepala Staf Kepresidenan, dia pun blak-blakan tentang para Menteri Kabinet Indonesia Maju, dan konsep baru KSP yang akan diusungnya lima tahun ke depan.

Moeldoko dipilih Jokowi pertama kali sebagai Kepala Staf Kepresidenan pada 17 Januari 2018. Sebagai Kepala KSP, dia harus memastikan program-program prioritas nasional dilaksanakan sesuai visi dan misi presiden. Bukan hanya itu, ia juga bertugas melakukan pengendalian, melaksanakan fungsi menyelesaikan masalah secara komprehensif, dan bertanggung jawab atas pengelolaan isu-isu strategis.

Sebelum menjadi Kepala Staf Kepresidenan, Moeldoko juga pernah menjabat sebagai Panglima TNI pada 27 Agustus 2013. Moeldoko saat itu menjadi Panglima TNI menggantikan Laksamana Agus Suhartono. Dia menjadi Panglima TNI hingga 8 Juli 2015. Sebelumnya ia pernah menjadi KSAD terpendek dalam sejarah militer di Indonesia.

Kemudian, pada 15 Januari 2014, Moeldoko meraih gelar doktor Program Pascasarjana Ilmu Administrasi FISIP Universitas Indonesia. Moeldoko lulus dan mendapat gelar dengan predikat yang sangat memuaskan.

Kini, di periode kedua Presiden Jokowi, Moeldoko kembali dipercaya sebagai pemimpin KSP. Kepercayaan kedua yang diembannya ini tentu tidak akan dia sia-siakan. Dia sudah menyiapkan konsep baru untuk KSP.

Kira-kira seperti apa konsepnya? Bagaimana Jokowi bisa kembali mempercayai Moeldoko sebagai Kepala Staf Kepresidenan? Simak wawancara khusus IDN Times bersama Moeldoko berikut ini.

1. Bisa diceritakan bagaimana Pak Jokowi kembali memilih Bapak sebagai Kepala Staf Kepresidenan?

[WANSUS] Moeldoko Blak-blakan Soal Anggaran KSP Hingga Oposisi KabinetKepala Staf Kepresidenan Moeldoko saat melakukan wawancara khusus bersama IDN Times, Rabu 6 November 2019 (IDN Times/Panji Galih Aksoro)

Bagi saya dengan seluruh jajaran hanya bekerja saja. Bekerja yang terbaik, menurut kami tentunya, belum tentu juga menurut orang lain baik, kan begitu. Tapi kita berupaya semaksimal mungkin, bekerja secara profesional, untuk itu basis utama yang menjadi persyaratan adalah profesional di KSP ini. Dengan demikian, maka semua pekerjaan yang kita jalankan itu menjadi lebih terakselerasi sehingga kita relatively bisa menjawab semua persoalan yang muncul di pemerintahan ini. Hampir setiap hari kita mengelola persoalan itu.

Mungkin selama ini yang kita lakukan itu menjadi catatan sendiri bagi Beliau (Jokowi). Saya tidak tahu persis, tapi memang pada saat saya dipanggil 'Pak Moeldoko nanti bersama Pak Mensesneg, Pak Menseskab, akan tetap tinggal di sana (Istana) untuk mendampingi saya', 'siap', gitu aja.

2. Menariknya, ketika menteri kabinet akan dibentuk oleh Presiden Jokowi, nama Pak Moeldoko disebut-sebut akan menduduki kursi Menko Polhukam, tapi ternyata tetap di KSP. Bagaimana bisa terjadi seperti itu?

[WANSUS] Moeldoko Blak-blakan Soal Anggaran KSP Hingga Oposisi KabinetKepala Staf Kepresidenan Moeldoko saat melakukan wawancara khusus bersama IDN Times, Rabu 6 November 2019 (IDN Times/Panji Galih Aksoro)

Kalau itu kan persepsi yang berkembang di masyarakat ya. Ya juga mungkin harapan masyarakat. Tapi sekali lagi, semuanya sungguh tergantung dari presiden karena presiden yang bisa melihat secara holistic tentang komposisi itu. Siapa berada di mana, perannya bagaimana, harapannya ke depan seperti apa, Beliau sudah punya kalkulasi untuk itu ya.

Sesungguhnya bagi saya pribadi tidak begitu mempersoalkan posisi ada di mana, tapi yang selalu kita pertanyakan pada diri kita adalah seberapa jauh kita bisa punya peran pada tiap-tiap tugas yang kita jalankan. Untuk itu saya mencoba nanti, saya akan membangun strategi baru untuk membuat KSP semakin lari lebih cepat, lebih kencang, begitu ya. Itu yang akan kita lakukan nanti.

3. Kapan Bapak diberitahu mendapat panggilan dari Pak Jokowi untuk posisi KSP lagi?

[WANSUS] Moeldoko Blak-blakan Soal Anggaran KSP Hingga Oposisi KabinetKepala Staf Kepresidenan Moeldoko saat melakukan wawancara khusus bersama IDN Times, Rabu 6 November 2019 (IDN Times/Panji Galih Aksoro)

Ya setengah jam. Setengah jam sebelum itu. Saya tuh buru-buru berangkat.

Baca Juga: Moeldoko: Prabowo Tak Diperlakukan Seperti Makhluk Berbeda di Kabinet

4. Pak Moeldoko beberapa waktu lalu mengatakan KSP akan ganti nama. Kenapa sekarang namanya tetap KSP?

[WANSUS] Moeldoko Blak-blakan Soal Anggaran KSP Hingga Oposisi KabinetKepala Staf Kepresidenan Moeldoko saat melakukan wawancara khusus bersama IDN Times, Rabu 6 November 2019 (IDN Times/Panji Galih Aksoro)

Oh iya waktu saya ditunjuk lagi oleh presiden, menjadi jabatan yang ada sekarang. Saya minta dua hal kepada presiden. satu, namanya supaya tetap KSP. Dan yang kedua, anggarannya mohon ditingkatkan. Karena anggaran saya anggaran yang sangat rendah ya, Rp76 miliar. Saya mengelola sebuah organisasi yang orang membayangkan kayak west wing-nya White House, dengan tugas-tugas yang multi luar biasa di sini. Tapi sesungguhnya anggaran yang kita jalankan itu sangat sedikit ya, gak lebih dari Rp80 miliar gitu ya. 

Untuk itu, dengan penambahan tugas-tugas baru dari presiden, maka saya minta kepada presiden untuk anggaran KSP ditingkatkan dan Beliau setuju. Dua hal itu lah yang saya minta dari Beliau, dan Beliau menyetujui namanya tetap Kepala Staf Kepresidenan.

5. Apakah relawan juga akan ditarik ke KSP?

[WANSUS] Moeldoko Blak-blakan Soal Anggaran KSP Hingga Oposisi KabinetKepala Staf Kepresidenan Moeldoko saat melakukan wawancara khusus bersama IDN Times, Rabu 6 November 2019 (IDN Times/Panji Galih Aksoro)

Ya, kalau mereka memiliki kompetensi seperti yang dipersyaratkan, kenapa tidak. Karena kita tidak hanya melihat sumbernya tetapi kita melihat kapasitas seseorangnya.

KSP akan membuka pintu selebar-lebarnya kepada siapapun, tetapi yang menjadi pilar utamanya profesional. Dari mana sumbernya? Sumbernya bisa dari parpol, dari relawan, dari ormas, dari NGO, komunitas agama, dari organisasi-organisasi yang lain. Intinya kita membuka diri dan sudah banyak yang mengirimkan CV-nya.

Kita punya tim SDM yang menyeleksi wawancara dan seterusnya. Saya pikir itu juga sebuah tempat bagi siapapun termasuk parpol dan relawan untuk bisa memberikan dharma bakti kepada negara melalui kantor staf kepresidenan ini.

6. Menteri-menteri kabinet di Pak Jokowi ini kan kebanyakan wajah baru yang membuat publik tak menyangka mereka akan dipilih. Nah, banyak menuai kontroversi juga seakan posisi mereka tidak tepat di kementerian itu, tanggapannya gimana?

[WANSUS] Moeldoko Blak-blakan Soal Anggaran KSP Hingga Oposisi KabinetKepala Staf Kepresidenan Moeldoko saat melakukan wawancara khusus bersama IDN Times, Rabu 6 November 2019 (IDN Times/Panji Galih Aksoro)

Ya terlalu cepat menilai, kan belum bekerja. Jangan langsung membangun persepsi menurut persepsi masing-masing. Menurut saya sabar dulu, lihat masing-masing bekerja. Beri kesempatan. Pasti semua orang berbuat yang terbaik. Semua yang ditunjuk pasti memiliki basis akademik yang bagus, basis pengalaman yang memadai, untuk itu lah presiden memberikan kepercayaan. Kan gak mungkin kalau mereka-mereka tidak memiliki basis-basis itu, presiden lantas menunjuknya.

Jadi menurut saja tidak wise kalau kita langsung menjustifikasi bahwa mereka kurang lah, mereka tidak tepat lah, dan seterusnya. Saya pikir ntar dulu lah. Beri kesempatan untuk bekerja, pasti nanti akan ketahuan kinerja masing-masing akan kita lihat.

Tapi ya nanti kita juga dari KSP akan memberikan supporting karena menteri-menteri baru harus bisa adjusment dengan tradisi yang berkembang di lingkungan Istana, tradisi-tradisi dan model-model bekerjanya Pak Jokowi selama ini. Sehingga, para menteri adjustable dengan lingkungannya.

Baca Juga: Rizieq Shihab Dicekal, Moeldoko: Wong Gak Ada Apa-Apa Kok Rekonsiliasi

7. Menteri ekonomi kebanyakan yang dipilih Pak Jokowi berasal dari partai politik, hal ini juga mendapat sorotan dan kritik dari publik. Kenapa sih, Pak? Karena Menteri Perdagangan saja katanya banyak tidak dikenal pengusaha

[WANSUS] Moeldoko Blak-blakan Soal Anggaran KSP Hingga Oposisi KabinetKepala Staf Kepresidenan Moeldoko saat melakukan wawancara khusus bersama IDN Times, Rabu 6 November 2019 (IDN Times/Panji Galih Aksoro)

Kita kan juga melihat yang lain. Yang lain ada Erick Thohir. Pak Erick Thohir bukan dari parpol. Berikutnya juga ada Bu Sri Mulyani, Pak Airlangga juga mantan menteri perindustrian. Saya pikir tidak semuanya, bahwasanya ada satu dua orang, kita kabinet koalisi ya memang perlu memikirkan itu. Ada keseimbangan yang perlu dipikirkan.

8. Jadi, ke depannya Pak Jokowi akan benar-benar fokus ke investasi? Karena setiap rapat terbatas, semua bidang selalu dikaitkan dengan investasi, agar setiap menteri mendukung masuknya investor ke Indonesia

[WANSUS] Moeldoko Blak-blakan Soal Anggaran KSP Hingga Oposisi KabinetKepala Staf Kepresidenan Indonesia Dr. H. Moeldoko, S.I.P. (IDN Times/Panji Galih)

Ya memang salah satu aspek yang dipikirkan agar pertumbuhan ini bisa bertumbuh dengan baik dan berkualitas maka investasi salah satu di antaranya. Untuk itu lah Pak Jokowi sudah memimpin langsung sidang kabinet dalam rangka prasyarat investasi itu dibenahi dengan baik. Di antaranya  yang pertama adalah bagaimana kita sekarang ini melihat dengan cermat berbagai perundang-undangan yang sungguh-sungguh saling tabrakan, gak sinkron, gak harmonis, yang pada akhirnya mengganggu investasi.

Untuk itulah presiden akan melakukan pendekatan omnibus law sehingga nanti UU itu menjadi lebih sederhana. Berikutnya presiden juga melihat ada yang perlu dibenahi di birokrasi supaya lebih sederhana, lebih fleksibel begitu, gak perlu bertele-tele.

Berikutnya dari sisi keamanan kita juga concern menjaga stabilitas politik dan keamanan terjaga dengan baik. Sehingga investor datang dengan nyaman, merasa aman. Berikutnya infrastruktur juga telah dijalankan dan nanti pada periode berikutnya ini prioritasnya di sumber daya manusia tetapi infrastruktur juga terus berjalan. 

Jadi prasyarat-prasyarat pertumbuhan melalui investasi ini telah disiapkan dengan baik oleh presiden. Jadi saya yakin semuanya akan berjalan dengan baik.

9. Di Kabinet Indonesia Maju kan ada mantan partai oposisi. Apakah ke depannya Pak Jokowi akan menarik lagi partai oposisi untuk masuk ke dalam kabinet?

[WANSUS] Moeldoko Blak-blakan Soal Anggaran KSP Hingga Oposisi KabinetKepala Staf Kepresidenan Moeldoko saat melakukan wawancara khusus bersama IDN Times, Rabu 6 November 2019 (IDN Times/Panji Galih Aksoro)

Saya belum tahu persis. Saya pikir mungkin sudah memadai Kabinet yang ada sekarang.

10. Apa yang akan dilakukan KSP ke depannya di periode kedua ini?

[WANSUS] Moeldoko Blak-blakan Soal Anggaran KSP Hingga Oposisi KabinetKepala Staf Kepresidenan Moeldoko saat melakukan wawancara khusus bersama IDN Times, Rabu 6 November 2019 (IDN Times/Panji Galih Aksoro)

Ke depan KSP tentu, satu, selama saya bekerja kurang lebih dua tahun, banyak hal yang saya dapatkan dan itu menjadi feedback bagi saya pribadi dan juga bagi teman-teman. Pengalaman bekerja ini menjadi sebuah best practice untuk perbaikan ke depan.

Saya sudah menyiapkan strategi baru bagaimana KSP bisa bekerja lebih cepat lagi. Saya katakan kemarin kepada anak-anak, kita bukan hanya cepat, kita akan terbang. Karena tuntutan tugas yang tidak semakin ringan, tantangan lingkungan yang semakin seperti ini, maka secara menyikapinya juga harus lebih cepat dan lebih cepat, gak ada yang lain. Gitu kira-kira.

Baca Juga: Kembali Pimpin KSP, Moeldoko Minta Anggaran Lebih pada Jokowi

https://www.youtube.com/embed/taqF8OIGNc0

Topik:

  • Dwifantya Aquina

Berita Terkini Lainnya