Sempat Dikira Teroris dan Dikejar Polisi, Orang Ini Ngebut Ketakutan dengan Motor Trail
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Kejadian teror bom dan penembakan di kawasan Sarinah tentu membuat suasana mencekam dan kepanikan. Semua terjadi begitu cepat dan menegangkan. Pasalnya, waktu itu seorang fotografer Tempo yang bernama Subekti, juga sempat dikejar polisi karena dikira terlibat dengan serangan bom di Jalan M.H. Thamrin ini. Beruntung, Subekti bisa membuktikan bahwa dirinya pekerja pers. Koordinator lapangan fotografer Tempo, Amston Probel juga memberikan penjelasan bahwa Subekti punya kartu identitas pers dan membawa kamera.
Sumber gambar: nasional.tempo.co
Dilansir Tempo.co, Amston juga menuturkan bahwa Subekti berada di pos polisi Bundaran Hotel Indonesia saat bom pertama meledak di gerai Starbucks, Gedung Cakrawala, sekitar pukul 10.30 WIB. Saat mendengar informasi tentang ledakan itu, tanpa pikir panjang dia melesat dengan sepeda motornya guna merekam kejadian. Secepat kilat motor Kawasaki KLX 170cc jenis trail berwarna hijau yang dikendarainya sudah berada di sekitar kejadian.
Saat itu, Subekti juga memberikan kabar pada Amston bahwa dirinya sudah berada di lokasi. Dia juga bilang, persis di depannya ada satu orang kena tembak. Subekti tidak menyebutkan itu pelaku atau korban. Yang jelas, dia langsung beraksi dengan kameranya. Tidak berapa lama, terdengar lagi suara ledakan yang cukup besar. Ledakan ini membuat Subekti menyerah untuk melakukan liputan. Dia buru-buru mendekati sepeda motornya dan meninggalkan tempat itu.
Sambil ketakutan, Subekti langsung memacu sepeda motornya sekencang mungkin ke arah Bundaran HI. Ternyata tindakan Subekti ini memancing perhatian para polisi. Kemudian beredar kabar bahwa ada satu pelaku yang kabur menggunakan motor trail dan membawa senapan berjenis AK-47.
Editor’s picks
Yang lucu adalah, ciri-ciri pelaku yang diduga kabur itu mirip dengan Subekti. Baju putih dan menggunakan motor trail berwarna hijau. Saat itu juga Subekti membawa kamera berlensa tele panjang berukuran 70-200mm. Sekilas memang ia seperti sedang membawa senjata api, jadi ada kemungkinan inilah benda yang dianggap sebagai senapan AK-47.
Seketika ada seorang polisi berpakaian sipil yang ternyata memburu Subekti. Sempat ada ketegangan karena polisi mengira Subekti adalah pelaku peledakan karena ia memacu sepeda motornya sekencang mungkin. Lalu setelah mendapat penjelasan akhirnya polisi itu pergi.