Polri Diminta Jadikan Kasus Brigadir J Momentum Bersih-bersih

Polri diminta basmi oknum-oknum nakal

Jakarta, IDN Times - Polri dinilai bisa menjadikan kasus pembunuhan Brigadir J sebagai titik balik untuk bersih-bersih di internal. Menurut Pengamat Kepolisian, Alfons Loemau, Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo bisa memanfaatkan momentum itu untuk menyingkirkan oknum-oknum nakal.

Alfons meyakini kasus tersebut melibatkan banyak oknum. Meskipun akan mencoreng Polri secara institusi, dia menilai dengan membersihkan para oknum nakal yang ada bisa berdampak baik untuk Polri ke depannya.

"Tidak mungkin kejadian ini seorang Sambo berdiri sendiri, dia punya kaki, punya akar, punya sel kayak gurita, ini apabila Jenderal Sigit akan membuat keputusan tegas mungkin sekali berdarah-darah, mungkin sekali ini pil pahit, tapi sangat penting bagi polisi," kata Alfons dikutip dari keterangan tertulis, Selasa (9/8/2022).

Baca Juga: Jokowi Minta Kapolri Tuntaskan Kasus Brigadir J: Ungkap Apa Adanya!

1. Kasus pembunuhan Brigadir J memunculkan persepsi negatif

Polri Diminta Jadikan Kasus Brigadir J Momentum Bersih-bersihFoto hanya ilustrasi. IDN Times/Sunariyah

Purnawirawan Polri berpangkat Komisaris Besar (Kombes) ini menilai Polri saat ini sudah mulai profesional dalam bekerja. Sayangnya, adanya kasus pembunuhan tersebut dan menimbulkan persepsi negatif karena penanganannya terlalu bertele-tele.

"Ada orang sekitar situ banyak saksi kok bisa lambat, inilah saatnya kalau mau political will ini waktu yang tepat untuk melakukan the right job," ujar Alfons.

2. Kasus Brigadir J harus ditangani secara tuntas

Polri Diminta Jadikan Kasus Brigadir J Momentum Bersih-bersihPengacara Brigadir J, Kamaruddin Simanjuntak menunjukkan bukti luka (IDN Times/Irfan Fathurohman)

Senada, Praktisi Hukum, Petrus Selestinus berpendapat, Kapolri harus segera menyelesaikan kasus kematian Brigadir J secara transparan. Terlebih kasus tersebut menyeret nama besar perwira tinggi Polri. Menurut dia, tanpa pengungkapan tuntas maka preseden buruk akan disematkan masyarakat.

"Perintah Presiden harus dimaknai tidak hanya kasus yang mengakibatkan Brigadir J meninggal, tetapi hal yang melatarbelakangi semua persoalan seperti banyak lumpur, banyak permainan di dalam, persaingan di dalam antar elite di sana, itu sebetulnya masuk juga dalam perintah Presiden yang harus diselesaikan Kapolri," tutur Petrus.

Baca Juga: Komnas HAM Periksa Istri Irjen Ferdy Sambo Pekan Ini

3. Saatnya Polri melakukan konsolidasi untuk bersih-bersih

Polri Diminta Jadikan Kasus Brigadir J Momentum Bersih-bersihKapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo umumkan tersangka baru pembunuhan Brigadir J pada Selasa (9/8/2022). (IDN Times/Irfan Fathurohman)

Sekretaris Dewan Nasional Setara Institute, Antonius Benny Susetyo menyatakan terbongkarnya pelaku utama pembunuhan terhadap Brigadir J merupakan momentum konsolidasi bagi Kapolri untuk membersihkan institusi Polri.

"Ini Rahmat yang tersembunyi karena selama ini hegemoni terhadap inner circle (lingkaran dalam) yang luar bisa mengatur jabatan dan orang mendapatkan hak istimewa," ujar Benny.

"Justru sekarang yang terjadi adalah dalam situasi emergency, Jenderal Sigit mengambil alih maka dia mengatakan dengan autopsi ulang dan akan mengumumkan semua Jenderal akan dihabisi karena menyangkut reputasi, bukan hanya polisi tapi reputasi kewibawaan Presiden," tambahnya.

Baca Juga: Kapolri Ungkap Jokowi Perintahkan Kasus Pembunuhan Brigadir J  Dibuka

Topik:

  • Rendra Saputra

Berita Terkini Lainnya