18 Warga Rusia Tewas usai Konsumsi Minuman Sari Apel Beracun

Satu orang telah ditahan

Jakarta, IDN Times - Sebanyak 18 orang tewas dan puluhan lainnya jatuh sakit, akibat meminum sari apel yang mengandung metanol di wilayah Ulyanovsk, Rusia barat.

Melansir Dailymail, Selasa (6/6/2023), Gubernur Ulyanovsk, Alexei Russkikh mengatakan korban diduga keracunan usai meminum produk berlabel 'Mister Cider'. Produk itu dijual dalam kemasan botol setelah dibawa ke wilayah itu dalam tong berukuran 30 liter.

Sari apel itu diduga tercemar dan mengandung metanol dalam jumlah mematikan. Kandungan itu juga dikenal sebagai metil alkohol atau alkohol kayu.

"Sehingga ini jauh lebih beracun daripada etanol yang ditemukan dalam minuman beralkohol biasa," ucap Gubernur Russkikh dalam keterangannya.

1. Satu orang ditahan karena dicurigai jadi penyebab keracunan

18 Warga Rusia Tewas usai Konsumsi Minuman Sari Apel BeracunIlustrasi Penangkapan (IDN Times/Aditya Pratama)

Gubernur Russkikh menyampaikan pihak berwenang sudah menahan satu orang terkait kasus keracunan itu. Pelaku diduga lalai menghentikan penjualan minuman tercemar itu.

Awalnya, Gubernur Russkikh menerima laporan 16 orang meninggal usai mengonsumsi sari buah beracun itu. Namun, terdapat dua korban meninggal dunia tambahan. Sementara 10 orang dilaporkan koma.

"14 adalah penduduk Dimitrovgrad, dan tiga tinggal di Ulyanovsk. Seorang gadis berusia 16 tahun yang telah berjuang untuk hidupnya dilaporkan telah meninggal. Jumlah korban keracunan naik menjadi 43 di Ulyanovsk. Dua dari mereka adalah anak di bawah umur dan satu wanita hamil," ucapnya. 

2. Keracuan sari apel bisa menyebabkan kebutaan

18 Warga Rusia Tewas usai Konsumsi Minuman Sari Apel Beracunilustrasi minum vitamin dan cairan ion (IDN Times/Mardya Shakti)

Gubernur Russkikh mengatakan tempat perawatan intensif sedang disiapkan di seluruh wilayah, yang terletak di Sungai Volga. Sebanyak 19 korban keracunan telah dirawat di rumah sakit.

"Dokter berjuang untuk menyelamatkan nyawa mereka masing-masing," kata Russkikh.

Setidaknya ada 22 kasus keracunan yang dilaporkan. Namun dikhawatirkan masih ada lebih banyak orang yang mungkin meminum alkohol terkontaminasi, yang dibuat di wilayah Samara itu.

Lebih lanjut, dua wanita dari Novokuibyshevsk, Samara, meninggal akibat mengonsumsi minuman itu. Seorang pria dan wanita muda di wilayah Udmurtia sedang mendapat perawatan di rumah sakit.

"Korban mengalami mual, sakit kepala hebat, kulit pucat, lingkaran hitam di bawah mata," ucapnya. 

Menurut dokter, beberapa korban memiliki gejala yang lebih serius dan berisiko mengalami kebutaan. Salah satu korban tewas adalah seorang pekerja di toko yang menjual minuman itu. Sebelum tewas, pekerja itu sempat meminum segelas minuman sari apel tercemar itu.

3. Desak penjualan minuman itu dihentikan

18 Warga Rusia Tewas usai Konsumsi Minuman Sari Apel BeracunIlustrasi Racun (IDN Times/Mardya Shakti)

Gubernur Russkikh, mendesak penjualan minuman sari apel dengan merek tersebut dihentikan.

“Minuman itu dijual untuk dibotolkan, dibawa ke daerah dalam kemasan botol 30 liter. Sekarang petugas penegak hukum terlibat dalam penyitaan produk ini di wilayah kami," ucapnya. 

Dia mendesak pedagang tak menjual produk semacam itu. Polisi, kata dia, sempat menyita 192 botol minuman tercemar itu dari sebuah toko.

Dengan demikian, Rusia bertekad untuk memperketat kontrol atas produksi dan penjualan alkohol setelah 77 orang meninggal akibat meminum minuman keras murah di Siberia pada 2016. Kendati demikian, konsumsi alkohol buatan sendiri, tetap menjadi masalah, karena tercatat sebanyak dua puluh sembilan orang tewas dalam satu insiden pada tahun 2021 setelah mengonsumsi alkohol produksi lokal yang mengandung metanol.

Topik:

  • Dheri Agriesta

Berita Terkini Lainnya