PT MRT Lanjutkan Pembangunan TOD Meski Ibu Kota Pindah ke IKN  

Jakarta tetap jadi kota bisnis yang besar

Jakarta, IDN Times - PT MRT Jakarta (Perseroda), memastikan proyek pembangunan Mass Rapid Transit (MRT), bakal tetap dilanjutkan meski Jakarta sudah tidak lagi menjadi Ibu Kota Negara.

Setelah tidak lagi menjadi Ibu Kota, Jakarta diyakini akan tetap menjadi salah satu kota bisnis di Indonesia. Oleh karena itu, sarana transportasi massal yang dapat menopang mobilitas masyarakat masih akan tetap diperlukan untuk dibangun. 

Kepala Transit Oriented Development (TOD) Business Generation Department PT MRT Jakarta, Raihan Kusuma, mengatakan, pengembangan sebuah kota untuk menjadi kota bisnis membutuhkan waktu hingga berpuluh-puluh tahun. Alhasil, Jakarta akan tetap menjadi magnet para pengusaha ke depannya.

"Meski ada IKN, Jakarta akan tetap jadi kota bisnis jadi kita gak takut dengan adanya IKN. Pengembangan kota membutuhkan waktu yang sangat panjang, Jakarta bisa seperti ini, karena sudah dari tahun berapa? IKN itu masih butuh waku panjang untuk menjadi kota yang didambakan orang-orang. Perbedaanya di situ, jadi kami tidak berkecil hati," ungkapnya.

Baca Juga: MRT Wujudkan Impian Generasi Z Miliki Rumah dengan Hunian Konsep TOD 

1. MRT sulap kawasan mati suri jadi berkilau

PT MRT Lanjutkan Pembangunan TOD Meski Ibu Kota Pindah ke IKN  id.wikipedia.or

Menurut Raihan, TOD juga memberikan efek dahsyat bagi kawasan yang sudah lama mati suri untuk kembali berkilau dan bergairah. Hal ini terjadi, pascakemudahan konektivitas yang dibangun PT MRT.

Salah satu contohnya, kondisi wilayah Blok M yang saat ini sudah berubah, tak lagi kumuh, bau, dan semerawut.

"Efek dahsyat ini juga turut dirasakan pusat perbelanjaan Blok M Plaza. Mal yang sudah berusia 33 tahun ini tak jadi mati. Sebelum adanya TOD, Blok M Plaza banyak ditinggal pemilik toko," ucapnya.

Tak hanya itu, Taman Literasi Martha Tiahahu, saat ini menjadi ruang terbuka hijau favorit masyarakat dan tempat nongkrong bagi kalangan anak muda.

Fasilitas terintegrasi di taman itu cukup lengkap. Bahkan ada ruangan khusus seperti perpustakaan mini, musala, ruang baca, fasilitas bermain anak, dan parkir sepeda.

“Taman Martha yang tadinya gelap, banyak premannya, dan kumuh, menjadi lebih terbuka dan menjadi meeting point semenjak ada TOD,” kata Raihan.

Keuntungan lainnya juga dirasakan oleh Points Square Mal. Mal yang berada di Lebak Bulus itu makin ramai setelah terkoneksi langsung dengan stasiun MRT Jakarta. Alhasil banyak brand yang melirik dan berminat membuka usaha di mal tersebut. 

Baca Juga: TOD Hidupkan Lagi Kawasan yang 'Mati Suri' di Jakarta

2. MTR Hong Kong jadi kiblat MRT Jakarta

PT MRT Lanjutkan Pembangunan TOD Meski Ibu Kota Pindah ke IKN  Penumpang MRT Jakarta (ANTARA FOTO/Wahyu Putro A)

PT MRT mencatat, Hong Kong menjadi salah satu negara di kawasan Asia selain Jepang, yang cukup maju dalam pengembangan kawasan berorientasi transit (Transit Oriented Develpoment/TOD) dan telah terhubung dengan banyak gedung di daerah tersebut.

Hal itu memudahkan pergerakan orang sangat seamless alias mulus tanpa halangan antara satu kawasan dengan kawasan lain dan antar moda transportasi.

Dengan demikian, kesuksesan Hong Kong pun menjadi contoh bagi PT MRT Jakarta untuk menciptakan TOD yang ideal.

"TOD di Hong Kong bisa menjadi branchmark bagi pengembangan MRT dan TOD di Jakarta. Mass Transit Railway (MTR)  Hong Kong saat ini menjadi perusahaan transportasi global yang tak hanya menghadirkan kawasan transportasi massal di Hong Kong, tetapi juga ada di Inggris, Singapura, Australia," ujarnya.

Pembangunan stasiun transortasi massal sekaligus pengembangkan TOD di Hong Kong dilakukan oleh perusahaan MTR Corporation Limited (MTRCL)

"Bisnis properti bisa hidup tanpa disubsidi pemerintah. Jadi cikal bakal PT MRT Jakarta akan seperti Mass Transit Railway Hong Kong, visi gak hanya jadi transportasi modern tapi juga di Asia Tenggara," ucapnya.

Baca Juga: TOD, Solusi untuk Masyarakat Membelah Kemacetan Ibu Kota

3. MRT bakal perluas kawasan TOD

PT MRT Lanjutkan Pembangunan TOD Meski Ibu Kota Pindah ke IKN  Ilustrasi Apartemen (IDN Times/Sunariyah)

Tak puas sampai di situ, PT MRT Jakarta, bakal terus memperluas kawasan TOD. Sebab masih banyak lahan potensial yang bisa dikembangkan.

"Banyak lahan-lahan yang masih bisa dikembangkan, contohnya GOR Bulungan itu sangat potensial sekali. Terus juga lahan Kejaksaan nanti kalau pindah ke IKN, itu akan dihibahkan ke Pemda DKI dan akan dikelola oleh MRT Jakarta,” beber Raihan.

Kemudian di Fatmawati, masih banyak lahan yang kosong dan dapat dimanfaatkan.

"Fungsi kita sebagai pengelola kawasan akan kita kembangkan. Nanti konsepnya mixused. Tak hanya lahan parkir tapi juga ada concourse dan hunian,” ujar Raihan.

Baca Juga: Nilai Investasi TOD MRT Jakarta Rp1,5 Triliun, Kawasan Terdongkrak!

Topik:

  • Deti Mega Purnamasari

Berita Terkini Lainnya