Wayan Sudirta Bela Mahfud MD: Saya Yakin Bapak Tak Suka Cari Panggung

Mahfud MD mengungkap soal transaksi janggal Rp349 triliun

Jakarta, IDN Times - Anggota Komisi III DPR RI Wayan Sudirta meyakini Menteri Koordinator Politik, Hukum dan Keamanan (Menkopolhukam) Mahfud MD tidak memiliki niat atau maksud lain untuk mencari panggung atas kasus kejanggalan transaksi Rp349 triliun.

Namun kejanggalan harta ini diungkapkan untuk mendorong transparansi dan menjunjung kepentingan bangsa dan negara.

"Saya yakin dan percaya bahwa pada hari ini kita semua miliki maksud yang baik. Untuk apa? Tujuan kepentingan bangsa dan negara. Menkopolhukam (Mahfud MD) saya yakin bapak tidak suka cari panggung saya kenal bapak sekian tahun lalu," kata Wayan di Ruang Rapat Kerja Komisi III DPR, Rabu (29/3/2023) .

Ia menjelaskan merasa kagum dengan Mahfud MD sejak pertama kali kenal hingga saat ini. Dulu (Mahfud MD) sering membicarakan empat pilar kebangsaan, persatuan dan kebhinekaan. Alhasil hingga saat ini tak sedikit pun ia melihat bahwa ada unsur mencari panggung atau menjatuhkan pihak lain.

"Saya pastiakan hari ini. Pak Mahfud MD tidak mencari panggung dan jatuhkan pihak lain. Saya kenal bapak sekian belas tahun lalu dan saya waktu itu terpukau banget. Sampai hari ini belum ada nilai nilai di hati saya dan mata saya yang luntur," tuturnya.

Meski demikian, ia meminta harus diperjelas detail dan konkret data yang disampaikan mengenai indikasi tindak pidana pencucian uang dan transaksi janggal sebesar Rp349 triliun.

"Ini bentuk konkret bersama pemerintah kepada bangsa, negara dan masyarakat. Saya minta Komite TPPU sesuai tugas dan fungsinya untuk dapat koordinasikan kembali dengan aparat penegak hukum Polri, KPK, penyidik di Kementerian Keuangan agar apa? Agar transaksi janggal di Kementerian Keuangan termasuk penucician uang dapat ditindaklanjuti sesuai dengan Undang Undang sehingga bantu reformasi hukum dan optimalisasi penerimaan negara," tegasnya.

Hal berbeda justru disampaikan Anggota Komisi III DPR, Benny K Harman mencecar Mahfud MD karena, menurutnya, kasus pencucian uang yang ramai tersebut menyangkut kepentingan rakyat sehingga diperlukan penjelasan secara rinci.

"Tidak ada masalah personal antara saya dengan Pak Mahfud. Saya menantang Pak Mahfud buka sejelas-jelasnya. Apa yang bapak sampaikan tidak menjadi pertanyaan atau spekulasi atau analisis di publik. Spekulasi itu sangat tidak baik," tegas Benny di depan Mahfud MD saat raker di Komisi III DPR.

Dia mengatakan jika Mahfud MD tidak mengungkap secara gamblang terkait temuan tindak pidana pencucian uang (TPPU) sebesar Rp349 triliun di Kementerian Keuangan, maka ia menduga ada motif politik yang tengah dijalani Mahfud.

Saya termasuk yang punya prasangka jelek atas apa yang disampaikan oleh Pak Mahfud MD. Sehingga terbuka apabila Pak Mahfud tidak menjelaskan ini secara lengkap, saya menengarai Pak Mahfud punya motif politik. Jadi ini bukan judgment dan bersifat final," tuturnya.

Benny menjelaskan saat rapat Komisi XI bersama Menteri Keuangan, Sri Mulyani pada Senin (27/3/2023), pihak Kementerian Keuangan membantah adanya temuan yang disampaikan oleh PPATK dan Menkopolhukam.

"Maksud saya ketidakjelaskan buat kami punya spekulasi prasangka macam-macam ini, kami sesalkan, Pak Mahfud MD perlu jelaskan kenapa. Kalau ada masalah berkaitan dengan Menkeu jika ada kesalahan, Pak Mahfud yang juga sebagai Komite Koordinasi Nasional Pencegahan dan Pemberantasan TPPU dapat memanggil yang bersangkutan, ada temuan ini di lingkungan kemenkeu tolong pertanggung jawabkan dan selesaikan," tutupnya.

Baca Juga: Mahfud: Data Transaksi TPPU Rp349 Triliun Terbagi Dalam 3 Kelompok

Topik:

  • Hana Adi Perdana

Berita Terkini Lainnya