Susur Sungai Makan Korban, Bupati Sleman: Kecerobohan yang Fatal 

Enam orang siswa SMP N 1 Turi meninggal dunia

Sleman, IDN Times - Bupati Sleman Sri Purnomo memperingatkan sekolah-sekolah di Kabupaten Sleman untuk sementara waktu tidak melakukan kegiatan di area sungai.

Menurut Sri Purnomo, kegiatan susur Sungai Sempor di Dukuh, Donokerto, Turi yang memakan setidaknya 6 orang meninggal dunia merupakan suatu bentuk kecerobohan.

Baca Juga: Korban Susur Sungai Bertambah, 6 Murid Meninggal Dunia 

1. Tak seharusnya lakukan kegiatan di sungai saat musim hujan

Susur Sungai Makan Korban, Bupati Sleman: Kecerobohan yang Fatal Bupati Sleman, Sri Purnomo. IDN Times/Siti Umaiyah

Bupati menjelaskan, melakukan kegiatan di sungai pada saat musim hujan sangatlah berbahaya. Untuk itu, pihaknya untuk sementara akan menghentikan kegiatan-kegiatan susur sungai.

"Ini kecerobohan yang membawa kefatalan. Dihentikan sementara. Kemudian kami juga ingatkan mereka yang lakukan penambangan, juga ini jadi perhatian kita semua," ungkapnya pada Jumat (21/2) malam.

2. Akan dilakukan evaluasi

Susur Sungai Makan Korban, Bupati Sleman: Kecerobohan yang Fatal (Ilustrasi Sungai Sembor) Dokumentasi BNPB

Sri Purnomo memperingatkan agar kejadian yang menimpa siswa SMP 1 Turi bisa dijadikan pelajaran bersama. Pihaknya pun akan segera melakukan evaluasi secepat mungkin.

Sementara itu, untuk 5 anak yang belum diketemukan, masih akan dilakukan pencarian. Selain itu, pihaknya juga akan melakukan pengecekan kembali ke rumah masing-masing untuk memastikan keberadaan kelima anak tersebut.

"Akan kita evaluasi secepat mungkin. Kami peringatkan kepada sekolah di Kabupaten Sleman jangan sampai mengadakan kegiatan seperti ini, ini pada musim hujan sangat berbahaya. Ini sebagai pelajaran yang sangat mahal bagi kita. Jangan sampai mengulangi kegiatan yang sebagaimana dilakukan di Turi," katanya.

3. Bisa lakukan kegiatan lain

Susur Sungai Makan Korban, Bupati Sleman: Kecerobohan yang Fatal Bupati Sleman, Sri Purnomo. IDN Times/Siti Umaiyah

Menurut Sri Purnomo, kegiatan susur sungai yang dilakukan oleh SMP 1 Turi merupakan sebuah ekstrakurikuler kepramukaan, di mana sebenarnya kepramukaan tidak melulu harus berada di luar ruangan. Pada saat cuaca ekstrem seperti saat ini, bisa dilakukan kegiatan lain seperti tali temali, maupun mendirikan tenda.

"Ketika mereka mengadakan kegiatan di luar kelas, tetapi itu ada di perairan, itu sangat bahaya sekali. Sehingga ini kena banjir mendadak tidak bisa menghindar. Sebagian besar bisa menyelamatkan diri, tapi ada di antara sebagian banyak itu ada yang tidak mampu menyelamatkan diri. Terbukti ada yang meninggal dunia 6 siswa," jelasnya.

Baca Juga: Kegiatan Susur Sungai, Ratusan Murid SMPN 1 Turi Hanyut

Topik:

  • Paulus Risang

Berita Terkini Lainnya