Anies: Lokasi Formula E Bukan Urusan Presiden!

Anies meminta Bamsoet mengklarifikasi soal Formula E

Jakarta, IDN Times - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan angkat suara terkait penentuan lokasi sirkuit Formula E yang disebut diputuskan oleh Presiden Joko 'Jokowi' Widodo. Hal ini diungkapkan Ketua Ikatan Motor Indonesia (IMI) Bambang Soesatyo saat menggelar konferensi pers pada Rabu malam.

“Enggak ada. Loh, masa lokasi presiden. Ya enggak lah. Lokasi kok masa urusan presiden,” terang dia kepada wartawan, di Kompleks Gedung Balai Kota DKI Jakarta, Kamis (25/11/2021).

Mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan ini mengatakan, pihaknya sudah meminta Bambang Soesatyo untuk mengklarifikasi ucapannya.

“Saya tadi sudah minta. Nanti IMI akan melakukan klarifikasi soal ini. Masa soal lokasi ke presiden,” tegas Anies.

Dia menuturkan, pihak yang memiliki domain untuk memutuskan lokasi sirkuit adalah Formula E Operations (FEO), Ikatan Motor Indonesia (IMI) dan PT Jakarta Propertindo (Perseroda) atau Jakpro.

“Tiga itu (yang memutuskan lokasi),” tuturnya.

1. Lima opsi lokasi

Anies: Lokasi Formula E Bukan Urusan Presiden!Ilustrasi Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta (ANTARA FOTO/Reno Esnir)

Sebelumnya, dalam konferensi pers pada Rabu (24/11/2021), Ketua Umum Ikatan Motor Indonesia (IMI) Bambang Soesatyo membocorkan lima lokasi alternatif sirkuit untuk ajang Formula E yang digelar pada 4 Juni 2022 mendatang. 

Lima lokasi ini, kata pria yang akrab disapa Bamsoet, akan disodorkan kepada Presiden Joko Widodo.

“PIK, Sudirman, JIS, Ji-Expo, Ancol, ini yang akan kami suggest ke Presiden untuk memilih,” kata Bamsoet.

Pria yang menjabat sebagai Ketua MPR ini menjelaskan, pihak Formula E Operations akan membuat studi mengenai kelayakan (feasibility study) lima jalur yang dipilih tersebut.

Baca Juga: Anies Baswedan Ajukan Waktu Bertemu Jokowi Bahas Formula E

2. Jawaban istana soal Formula E

Anies: Lokasi Formula E Bukan Urusan Presiden!Instagram/@faldomaldini

Dalam kesempatan terpisah, Staf Khusus Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Pratikno, Faldo Maldini, mengatakan pemilihan jalur Formula E tidak ada kaitannya dengan Presiden Joko “Jokowi” Widodo.

Dia menegaskan, pemilihan lokasi untuk dijadikan sirkuit balap Formula E adalah ranah Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta.

“Kami perlu tegaskan bahwa, sejak awal, inisiatif, skenario pembiayaan, dan kepanitiaan penyelenggaraan Formula E menjadi domain Pemprov DKI. Oleh karena itu, semua terkait Formula E menjadi tanggung jawab Pemprov DKI,” kata Faldo dalam keterangannya, Kamis (25/11/2021).

3. Habiskan Rp357 miliar sekali balapan

Anies: Lokasi Formula E Bukan Urusan Presiden!Dokumentasi - Anies Baswedan saat bernegosiasi mengenai Formula E di New York pada 2019. (facebook.com/Anies Baswedan)

Co-founder Formula E, Alberto Longo mengungkapkan biaya yang dikeluarkan untuk sekali balapan Formula E sebesar 25 juta dolar AS atau setara Rp357 miliar (Kurs Rp14.272).

Biaya itu di luar investasi infrastruktur seperti jalanan, dan dinding pelindung jalur track balapan.

“Jadi untuk satu kali balapan biayanya sekitar 25 juta dolar dan ini tidak termasuk investasi seperti jalanan, materi untuk jalur dan juga track-nya,” kata Alberto, Rabu (24/11/2021).

Namun, Alberto tak dapat membuka seluruh biaya yang dikeluarkan PT Jakarta Propertindo (Perseroda) atau Jakpro demi menghelat Formula E.

Baca Juga: Fakta-Fakta Terkini Pelaksanaan Formula E di Jakarta

4. Jakarta tak membayar lebih mahal

Anies: Lokasi Formula E Bukan Urusan Presiden!Ikatan Motor Indonesia (IMI) dan PT Jakarta Propertindo (Perseroda) menggelar konferensi pers terkait ajang Formula E pada Rabu (24/11/2021). (dok. IDN Times/Istimewa)

Ia memastikan Jakarta tidak membayar lebih dari kota-kota lain di dunia. 

Fee-nya tidak bisa dibuka karena rahasia. Tapi Jakarta tidak membayar lebih dari yang dibayarkan kota lain,” terang dia.

Adapun, kata Alberto, Indonesia harus berbangga hati lantaran ajang ini akhirnya digelar. Sebab negosiasi yang dilakukan sangat kuat hingga akhirnya ajang ini bisa berjalan.

“Kita paham Eprix adalah kejuaraan dunia dan biayanya sangat mahal. Jadi kalian harus bangga, karena Indonesia negotiate sangat kuat agar kejuaraan ini bisa digelar,” terang dia.

Topik:

  • Dwifantya Aquina

Berita Terkini Lainnya