Cerita Soal Pintu Air Mangggarai, Anies: Sampahnya Pernah Banyak  

Terjadi pada 2018 lalu, saat baru menjabat Gubernur DKI

Jakarta, IDN Times - Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, menceritakan soal pengalamannya saat pertama kali mengunjungi Pintu Air, Manggarai, Jakarta Selatan, empat tahun silam.

Kala itu, Anies melihat adanya tumpukan sampah yang terbawa aliran sungai hingga mentok di Manggarai. Peristiwa itu diingatnya karena pertama kalinya ia bekerja sebagai pemimpin DKI Jakarta.

“Ketika mulai bekerja di Jakarta di awal 2018 itu Sungai Ciliwung meningkat airnya dan di pintu air manggarai terjadi timbunan sampah yang luar biasa banyak," ujar Anies di lokasi proyek saringan sampah, Kelurahan Tanjung Barat, Kecamatan Jagakarsa, Jakarta Selatan, Senin (26/9/2022).

1. Sampah ini menjadi asal muasal dibangunnya saringan sampah di perbatasan Jakarta

Cerita Soal Pintu Air Mangggarai, Anies: Sampahnya Pernah Banyak  Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan kunjungi pekerjaan pembangunan sistem pengambilan dan treatment sampah badan air melalui rekayasa sungai pada Kali Ciliwung segmen TB Simatupang, Jakarta Selatan, Senin (26/9/2022). (dok. Humas Pemprov DKI Jakarta).

Saat mencari tahu asal usul sampah tersebut, jajaran Anies mengatakan bahwa sampah berasal dari luar Jakarta yang terbawa arus Kali Ciliwung.

Ia pun mengaku heran mengapa sampah-sampah itu tak tersaring lebih dulu. Menurutnya, diperlukan cara yang komprehensif untuk menganggulangi masalah tersebut.

“Kemudian dibahas, didiskusikan, dan diputuskan untuk dilakukan pembangunan saringan sampah di tempat sebelum masuk pemukiman yang padat, kawasan yang lebih padat," jelas Anies.

Semula, rencananya proyek ini akan dikerjakan pada tahun 2020. Namun, karena pandemi COVID-19 pengerjaannya tertunda dan baru dimulai sekarang dengan target beroperasi pada tahun 2023.

"Ini harapan kita, terima kasih kepada semua yang sudah bekerja untuk menyiapkan ini. Sebuah rencana yang kita ikhitarkan sejak 2018-2019 akhirnya sekarang bisa terlaksana. Dan mudah-mudahan bisa jadi kebaikan untuk warga Jakarta," jelasnya.

Baca Juga: Suzuki Jimny 5 Pintu Dijajal di India, Rilis Januari 2023?

2. Menjaga pompa-pompa pengendalian banjir yang dioperasikan Dinas SDA

Cerita Soal Pintu Air Mangggarai, Anies: Sampahnya Pernah Banyak  Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan kunjungi pekerjaan pembangunan sistem pengambilan dan treatment sampah badan air melalui rekayasa sungai pada Kali Ciliwung segmen TB Simatupang, Jakarta Selatan, Senin (26/9/2022). (dok. Humas Pemprov DKI Jakarta).

Saringan sampah ini juga bermanfaat untuk menjaga pompa-pompa pengendalian banjir yang dioperasikan oleh Dinas Sumber Daya Air (SDA) DKI Jakarta agar tidak mengalami efek bendung yang dapat berakibat banjir, seperti Pompa Waduk Pluit, Pompa Ancol, dan Pompa Gambir.

Sementara itu, Kadis Lingkungan Hidup, Asep Kuswanto menjelaskan sistem kerja dari saringan sampah badan air ini. Pertama, ponton terapung yang diterapkan di lokasi saringan berfungsi untuk mengarahkan sampah ke segmen sungai, sehingga dapat menghindari efek bendung akibat sampah yang tertahan di badan air. 

Kemudian, penyaringan dilakukan secara berlapis, sehingga kegiatan pengambilan sampah dari badan Kali Ciliwung dapat dilakukan secara berjenjang, dari mulai saringan kasar sampai ke saringan lebih halus.

3. Proses penyaringan sampah dibagi dua tahap

Cerita Soal Pintu Air Mangggarai, Anies: Sampahnya Pernah Banyak  Ilustrasi normalisasi Sungai Ciliwung kawasan Kampung Melayu, Jakarta. ANTARA FOTO/Aprillio Akbar

Proses penyaringan sampah dibagi dalam 2 (dua) tahap penyaringan dan 2 (dua) tahap pencacahan sampah organik, yaitu:

- Saringan Tahap 1

Berfungsi untuk menangkap sampah-sampah ukuran di atas 50 cm, mengangkat dari badan air, menempatkannya di Conveyor untuk dihancurkan menjadi ukuran lebih kurang 5 cm - 20 sentimeter;

- Saringan Tahap 2

Berfungsi untuk menangkap sampah-sampah ukuran di atas 20-50 cm, mengangkat dari badan air, menempatkannya di Conveyor dan kemudian membawa ke mesin penghancur atau Secondary Crusher untuk dihancurkan menjadi ukuran lebih kurang 3 sentimeter– 5 sentimeter;

- Pencacah Tahap 1

Berfungsi untuk mencacah sampah berukuran besar (kayu, bambu, kasur, bekas bangunan, pertanian, dan lain-lain) menjadi ukuran 10-20 cm;

- Pemisah Sampah Otomatis

Berfungsi untuk memisahkan sampah halus dan sampah kasar sebelum sampah dimasukkan ke Pencacah Tahap 2

- Pencacah Tahap 2

Berfungsi untuk mencacah sampah berukuran besar (kayu, bambu, kasur, bekas bangunan, pertanian, dan lain-lain) menjadi ukuran 3-5 cm.

“Saringan sampah TB Simatupang ini diperkirakan dapat menampung sampah sekitar 40 meter kubik per hari. Pembangunannya ditargetkan secara bertahap selesai pada Desember tahun 2022 dan dapat mulai beroperasi pada Januari 2023,” pungkas Asep.

Baca Juga: Soal Rencana Maju Capres, Anies: Kita Tunggu Saja Nanti

Topik:

  • Dwi Agustiar

Berita Terkini Lainnya