Ini Alasan ITF Sunter Mandek dan Anggarannya Bengkak Jadi Rp5,2 T

DPRD DKI pertanyakan proyek ITF yang mandek

Jakarta, IDN Times - Ketua Komisi D DPRD DKI Jakarta, Ida Mahmudah, mengaku terkejut anggaran pembangunan fasilitas pengelolaan sampah atau Intermediate Treatment Facility (ITF) Sunter membengkak dari Rp4 triliun menjadi Rp5,2 triliun.

“Itu anggarannya tidak sebesar ini. Tidak sebesar Rp 5,2 (triliun). Waktu itu sekitar Rp4 triliun. Bahkan saya katakan kepada Fortum (pemenang tender) ini kalau mau ditekan sebenarnya Rp3 triliun cukup. Kalau mau ditekan,” terang Ida Mahmudah, Senin (23/5/2022).

1. Komisi D DPRD pertanyakan mandeknya proyek ITF

Ini Alasan ITF Sunter Mandek dan Anggarannya Bengkak Jadi Rp5,2 TGubernur DKI Jakarta Anies Baswedan saat meninjau desain proyek ITF Sunter. (IDN Times/Gregorius Aryodamar P)

Selain mempertanyakan bengkaknya biaya, Ida juga bertanya mengapa pembangunan ITF Sunter tak kunjung dilaksanakan. Padahal, seharusnya ITF sudah mulai dilakukan sejak November 2020.

“Sampai hari ini bagaimana kontraknya itu? Kalau memang pemenang tender yang bapak tentukan tidak ada kualitasnya, ya didrop saja. Ga usah segan, ga usah takut, ga usah malu,” kata Ida.

Baca Juga: Investor Asing Mundur dari Proyek ITF Sunter, Jakpro Cari Calon Lender

2. Anggaran bengkak untuk membayar bunga

Ini Alasan ITF Sunter Mandek dan Anggarannya Bengkak Jadi Rp5,2 TDirektur PT Jakpro, Widi Amanasto (IDN Times/Aryodamar)

Menanggapi hal tersebut, Direktur Utama PT Jakpro, Widi Amanasto, menjelaskan jika anggaran membengkak menjadi Rp 5,2 triliun lantaran ada bunga utang.

“Pertama, pengajuan pinjaman kita waktu PT SMI. Kita ajukan ke SMI senilai Rp4 triliun. Bunga yang kita bayarkan melalui Pemprov ke SMI sekitar Rp 1,2 triliun. Jadi total yang harus dibayarkan adalah Rp 5,2 triliun, karena ini pinjaman komersial melalui SMI,” kata Widi.

Widi mengatakan, Jakpro sempat mengusulkan pinjaman dana sebesar Rp4 triliun untuk pembangunan ITF Sunter dalam RAPBD. Akan tetapi, usulan itu ditolak oleh Banggar DPRD DKI.

“Dulu di banggar tidak diterima,” ujar dia menerangkan. 

3. Dirut Jakpro jelaskan mandeknya proyek ITF

Ini Alasan ITF Sunter Mandek dan Anggarannya Bengkak Jadi Rp5,2 TIDN Times/Gregorius Aryodamar P

Adapun, terkait mandeknya progres pembangunan, Widi menerangkan ITF Sunter memang sudah berkali-kali diajukan pembiayaannya. Pascamundurnya PT Fortum Finlandia yang sempat menjadi mitra strategis, kata Widi, saat ini Jakpro bebas memilih mitra yang baru.

“Ini sebenarnya di luar perjanjian yang dilakukan dengan Fortum tersebut, sehingga mereka mundur dan mereka akuisisi dari keseluruhan. Sekarang kita bebas pilih mitra siapapun,” kata dia.

Namun, saat itu Jakpro memilih untuk membiayai proyek ITF dengan skema pinjaman ke PT SMI. Problematika ini lah yang kemudian menjadi penyebab proyek ITF tak kunjung terlaksana pembangunannya.

“Kita waktu itu tidak pilih mitra tapi melalui pinjaman menggunakan SMI yang kita masalahkan. Karena jadi problematika tidak berjalannya ini,” ujarnya.

Baca Juga: Proyek Pembangunan ITF Sunter Molor, DPRD Minta Dinas LH Ambil Alih 

Topik:

  • Ilyas Listianto Mujib

Berita Terkini Lainnya