Jakarta Banjir, PSI: Kita Tidak Bisa Berharap Banyak Pada Pak Anies

Penanganan banjir di era Anies dinilai tak efektif

Jakarta, IDN Times - Anggota Komisi D DPRD DKI Jakarta dari Fraksi Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Justin Adrian Untayana menilai kebijakan penanganan banjir Gubernur Anies Baswedan tidak efektif. Menurutnya persoalan banjir tidak pernah menunjukan perbaikan berarti sedikit pun setiap tahun. 

“Masalah intensitas hujan yang meningkat setiap tahun, penurunan permukaan tanah, tata kota yang buruk, tidak di normalisasinya sungai, semua hal tersebut adalah jaminan untuk banjir terus berulang tiap tahun,” kata Justin dalam keterangan tertulis, Rabu (19/1/2022).

Dia menilai, mestinya ada tindakan nyata dari seorang gubernur untuk membawa perbaikan tiap tahunnya dalam penanganan banjir. Justin menyayangkan anggaran ratusan miliar dalam empat tahun masa jabatan Gubernur Anies tidak memperlihatkan hasil terhadap masalah-masalah utama ibukota. 

"Yang terbaru di 2021 kemarin, terkait kebijakan sumur resapan yang menelan angka hingga ratusan miliar. Selain pengerjaannya yang berantakan, pemilihan lokasinya juga tidak jelas. Sepertinya Gubernur Anies hanya fokus kepada hal yang bersifat monumental, bukan kepada hal -hal yang pokok untuk mengatasi banjir, seperti penguatan saluran air, penyediaan pompa air, atau normalisasi," tambah Justin.

Justin meminta untuk berhenti berleha-leha. Menurutnya, Anies  terlalu banyak berfokus pada kegiatan seremonial, beautifikasi, memberi makan kucing, ataupun cek sound. 

"Kami kira Gubernur Anies hanya mau fokus di hal-hal mudah dan sarat potensi glorifikasi seperti JIS dan Formula E, tapi itu sama saja membuang muka terhadap realita bahwa warga dirugikan oleh banjir terus menerus yang tidak ditangani baik sekalipun telah menelan uang pajak mereka ratusan triliun. Sungguh, sepertinya kita tidak bisa berharap banyak Pada Anies di masa jabatannya yang tinggal beberapa bulan lagi ini," katanya. 

1. Dijawab Anies

Jakarta Banjir, PSI: Kita Tidak Bisa Berharap Banyak Pada Pak AniesGubernur DKI Jakarta Anies Baswedan (Instagram/@aniesbaswedan)

Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, angkat bicara soal banjir yang sempat melanda 102 RT di Jakarta Barat dan Jakarta Utara sejak Selasa (18/1/2022) hingga Rabu (19/1/2022). Melalui akun instagramnya, Anies menerangkan mengapa banjir bisa terjadi dan penanganannya.

“Jakarta dilanda hujan ekstrem tapi bisa ditangani cepat. Kenapa? Atas izin Allah, Kerja sistematis dan kerja cepat itu membuatkan hasil!,” kata Anies, sebagai pembuka.

Mantan Rektor Universitas Paramadina itu menjelaskan, banjir di sejumlah wilayah Ibu Kota pada Selasa kemarin, 18 Januari 2022 adalah akibat hujan dengan intensitas ekstrem yang terjadi.

“Kemarin curah hujan di Kemayoran tercatat mencapai 204 milimeter, di Teluk Gong 193 mm, di Pulomas 177 mm, dan Kelapa Gading 163 mm,” ungkapnya dikutip Rabu (19/1/2022).

2. Curah hujan 150 mm, kapasitas drainase 50-100 mm

Jakarta Banjir, PSI: Kita Tidak Bisa Berharap Banyak Pada Pak AniesIlustrasi hujan (IDN Times/Sukma Shakti)

Dia menuturkan, curah hujan di atas 150 mm adalah kondisi ekstrem. Kapasitas drainase di Jakarta berkisar antara 50-100 mm. Bila terjadi hujan di atas 100 mm per hari, pasti akan terjadi genangan banjir di Jakarta. 

“Jika turun hujan ekstrim hingga terjadi banjir maka prioritas Pemprov DKI Jakarta adalah memastikan warga aman dan tak ada korban jiwa,” ujar dia.

Lalu, kata Anies, pihaknya memastikan semua usaha pemompaan dikerjakan agar banjir bisa surut dalam waktu maksimal enam jam setelah hujan berhenti.

“Alhamdulillah, berkat kesiapan dan tanggapnya jajaran Pemprov DKI sebagian besar titik banjir kemarin sudah surut di hari yang sama,” jelasnya. 

3. Kerja senyap dan tuntas

Jakarta Banjir, PSI: Kita Tidak Bisa Berharap Banyak Pada Pak AniesPembangunan air pompa Petekan Surabaya. Dok. Humas Pemkot Surabaya

Adapun, lebih dari 100 pompa mobile diaktifkan dan belasan truk pemadam kebakaran diturunkan. Sebanyak 480 pompa stasioner juga dalam posisi siap, dan di daerah yang terdapat banjir dan genangan langsung diaktifkan. Semua dikerahkan untuk memompa dari kawasan tergenang dan dialirkan ke saluran/kanal/sungai. 

“Surut cepat karena semua sumber daya dikerahkan. Itulah kerja jajaran DKI: senyap dan tuntas!,” kata dia.

Topik:

  • Dwi Agustiar

Berita Terkini Lainnya