Murka Anies Akibat Sumur Resapan Dikritik, Kontraktor Dievaluasi

Anies minta sumur resapan jangan ganggu kepentingan umum

Jakarta, IDN Times - Gubernur Provinsi DKI Jakarta Anies Baswedan menginstruksikan kepada seluruh jajaran dan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait untuk mengawasi para kontraktor yang mengerjakan sumur resapan di setiap titik.

Hal itu untuk memastikan para kontraktor terkait pengerjaan pembangunan sumur resapan agar sesuai standar, sehingga dapat berfungsi dengan optimal dan tidak membahayakan orang lain, terutama pengguna jalan.

"Kami instruksikan kepada OPD terkait, seperti Dinas Sumber Daya Air (SDA) untuk secepatnya mengevaluasi pekerjaan para kontraktor dalam membangun drainase vertikal. Kontraktor yang mengerjakan drainase vertikal perlu diinfokan secara transparan agar publik mengetahuinya dan ikut mengawasi pembangunan drainase vertikal yang sedang berjalan, maupun yang sudah beroperasi," terang Anies dalam siaran pers, Minggu (5/12/2021).

Anies juga mengatakan, sumur resapan dibuat agar berfungsi optimal untuk mengatasi banjir atau genangan. Namun, tidak boleh membahayakan kepentingan umum seperti pengguna jalan.

1. Anies minta seluruh OPD identifikasi masalah

Murka Anies Akibat Sumur Resapan Dikritik, Kontraktor DievaluasiSumur resapan air SMP 207 Jakarta (IDN Times/Gregorius Aryodamar P)

Mantan Rektor Paramadina itu meminta kepada seluruh OPD terkait agar mengidentifikasi jenis-jenis masalah, kemudian mengambil solusi atas masalah tersebut.

Selain itu, dia meminta agar jajarannya menegur para kontraktor untuk menyelesaikan permasalahan yang muncul sesuai dengan prosedur, sekaligus standar durasi waktu penuntasan permasalahan tersebut.

"Tentu kami akan bertindak tegas jika terjadi permasalahan melalui mekanisme penalti terhadap kontraktor terkait jika terdapat penyimpangan. Lakukan segera dan panggil semua yang terlibat dalam pembangunan drainase vertikal, termasuk para pelaksana/kontraktor dan beri mereka pesan tegas agar proses pengerjaan drainase vertikal sesuai dengan standar, sehingga berfungsi optimal dan tidak mengganggu kepentingan umum, terutama jangan sampai membahayakan orang lain," terang Anies.

Baca Juga: Ketua DPRD DKI Kritik Sumur Resapan: Jalan Rusak dan Tak Efektif

2. Kepala Dinas SDA evaluasi sumur resapan

Murka Anies Akibat Sumur Resapan Dikritik, Kontraktor DievaluasiGubernur DKI Jakarta Anies Baswedan (Dok.Humas Pemprov DKI Jakarta)

Secara terpisah, Kepala Dinas SDA Provinsi DKI Jakarta, Yusmada Faizal, menyampaikan pihaknya telah mengevaluasi sumur resapan yang sedang dibangun maupun yang telah beroperasi.

“Kami telah mengevaluasi baik sumur resapan yang sedang dibangun, maupun sumur resapan yang sudah beroperasi agar berfungsi dengan optimal. Kami juga terus berkoordinasi dengan kontraktor terkait," kata dia.

3. Pemprov DKI Jakarta bangun dua jenis sumur resapan

Murka Anies Akibat Sumur Resapan Dikritik, Kontraktor DievaluasiGubernur DKI Jakarta Anies Baswedan (Instagram/@aniesbaswedan)

Yusmada menerangkan, Pemprov DKI Jakarta membangun dua jenis sumur resapan, yaitu sumur resapan dangkal dan sumur resapan dalam. Sumur resapan dangkal berfungsi menekan genangan air di permukaan tanah dengan cara mengalirkannya ke sumur resapan.

Adapun, sumur resapan dalam berfungsi untuk menambah cadangan air tanah. Sumur resapan dangkal berpotensi menampung dan menyerapkan air ke dalam tanah sebanyak 11.502.420 m3. Pemprov DKI Jakarta akan membangun sebanyak 1.150.242 unit sumur serapan dangkal dan 100 lokasi sumur resapan dalam di wilayah DKI.

Yusmada menuturkan, pembangunan sumur serapan atau drainase vertikal menjadi kunci bagi Pemprov DKI Jakarta untuk mengantisipasi terjadinya banjir di sejumlah titik yang rutin terdampak.

Selain mencegah banjir, dia mengklaim gerakan pembangunan sumur resapan juga menjadi solusi menciptakan lapangan kerja sekaligus memperbaiki lingkungan dan konservasi air menuju Jakarta Kota Ramah Air.

4. Total sumur resapan yang telah dibangun

Murka Anies Akibat Sumur Resapan Dikritik, Kontraktor DievaluasiTim Gubernur DKI Jakarta

Hingga 9 November 2021, telah dibangun sumur resapan tipe buis beton sebanyak 16.035 titik dengan daya tampung 31.498 m3. Sementara itu, daya tampung sumur resapan tipe modular sebanyak 6.633,7 m3. Kapasitas sumur resapan yang sudah ada (buis beton+modular+optimalisasi) sebanyak 38.453m3.

Menurutnya, pihak Dinas SDA sudah menginstruksikan kepada kontraktor terkait untuk merapikan pembangunan sumur resapan di Jl Lebak Bulus III sehingga tidak merusak jalan serta tidak membahayakan pengguna jalan.

Selanjutnya, kontraktor membuat lubang air di lokasi sumur resapan yang sudah ditutup aspal sehingga bisa menyerap air hujan ke dalam tanah.

“Kami bergerak cepat jika terjadi permasalah di lapangan dalam proses pembuatan drainase vertikal,” tegasnya.

Baca Juga: Alasan Anies Tunjuk Ahmad Sahroni Jadi Ketua Pelaksana Formula E

5. Lokasi lahan milik Pemprov DKI Jakarta

Murka Anies Akibat Sumur Resapan Dikritik, Kontraktor DievaluasiSumur resapan air SMP 207 Jakarta (IDN Times/Gregorius Aryodamar P)

Yusmada menambahkan, lokasi pembangunannya pun beragam, ada yang di trotoar, persil, dan jalan lingkungan karena tidak bisa menempatkan sumur resapan di tanah pribadi masyarakat sehingga harus dibangun di aset milik pemprov DKI Jakarta.

Rafli, Wakil Camat Mampang Prapatan, mengatakan, drainase vertikal berfungsi untuk memotong jarak alir arah horisontal menjadi lebih dekat sehingga meningkatkan proses konsolidasi tanah.

"Pembangunan drainase vertikal di DKI akan berdampak mengurangi genangan atau banjir. Hal itu telah teruji di beberapa titik. Drainase vertikal juga memiliki banyak manfaat, seperti sebagai upaya konservasi air tanah di DKI Jakarta, juga berfungsi sebagai upaya mencegah penurunan muka tanah,” kata Rafli.

Rafli menambahkan, dengan banyaknya eksploitasi air tanah pada lapisan akuifer dapat mengakibatkan penyusutan lapisan tanah sehingga terjadi penurunan permukaan tanah.

"Masih ada permintaan masyarakat untuk membuat drainase vertikal ini. Untuk di Kecamatan Mampang Prapatan di tahap 2 ada penambahan sekitar 150 drainase vertikal untuk dibangun di pinggir jalan utama Jl. Jenderal Gatot Subroto, taman, dan selebihnya di sekolah-sekolah,” imbuhnya.

Topik:

  • Dwifantya Aquina

Berita Terkini Lainnya