Pengangguran Terbuka Turun, Wagub DKI Klaim Ekonomi Ibu Kota Membaik
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Tingkat pengangguran terbuka (TPT) Provinsi DKI Jakarta turun 2,45 persen pada Agustus 2021 dibandingkan Agustus tahun sebelumnya. Hal ini menjadi pertanda baik bagi pertumbuhan ekonomi di masa pandemik COVID-19.
Wakil Gubernur DKI Jakarta, Ahmad Riza Patria, mengatakan tingkat pengangguran terbuka di DKI Jakarta turun paling tinggi dibandingkan provinsi lain di Indonesia.
“Tingkat pengangguran di Jakarta sudah menurun dari provinsi lainnya. Berarti ada pertanda perekonomian kita semakin baik,” kata Riza, di Gedung Balai Kota DKI Jakarta, Jumat (5/11/2021).
1. Jadi angin segar di tengah PPKM yang longgar
Politikus Partai Gerindra ini berharap, pemulihan ekonomi bisa semakin baik kedepannya. Terlebih, dengan adanya pelonggaran Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) yang turun menjadi level 1.
Riza berharap dengan kembali pulihnya roda perekonomian, masyarakat dapat mendorong UMKM agar dapat berkembang.
“Kami minta untuk juga membantu mensosialisasikan dan mempromosikan dan belanja melalui UMKM yang ada,” ujar Riza.
Baca Juga: Jumlah Pengangguran di DKI Jakarta Turun 133 Ribu Orang
2. Menunjukkan pemulihan ekonomi
Editor’s picks
Pandemik COVID-19 yang belum juga berakhir masih memberikan dampak pada kondisi ketenagakerjaan di Jakarta. Namun, dampak yang terjadi sudah mulai menunjukkan adanya pemulihan. Hal ini ditandai dengan turunnya pengangguran sebanyak 77 ribu orang.
Di samping itu, penurunan pekerja yang sementara tidak bekerja karena alasan COVID-19 sebanyak 29 ribu. Pekerja yang mengalami pengurangan jam kerja karena pandemik juga turun sebanyak 393 ribu.
Kendati begitu, jumlah penurunan pengangguran terbuka berlawanan dengan jumlah bukan angkatan kerja (BAK) karena COVID-19. Mereka adalah penduduk yang tidak bekerja, tidak mempunyai pekerjaan, dan sedang tidak mencari pekerjaan.
“Misalnya pelajar, mahasiswa, ibu rumah tangga, dan pensiunan yang menunjukkan kenaikan sebanyak 3.743 menjadi 44 ribu orang,” kata dia.
3. Terjadi pada angkatan laki-laki dan perempuan
Penurunan TPT terjadi baik pada angkatan kerja laki-laki maupun perempuan. Penurunan TPT perempuan lebih besar daripada laki- laki. Data menunjukkan, penurunan TPT perempuan sebesar 2,64 persen, sedangkan laki-laki sebesar 2,33 persen.
“TPT juga mengalami penurunan di seluruh kabupaten/kota yang ada di Jakarta kecuali Kabupaten Kepulauan Seribu. Penurunan TPT terbesar terjadi di Kota Jakarta Selatan yaitu sebesar 3,46 persen,” terangnya.
Baca Juga: PPKM DKI Jakarta Level 1, Anies: Berkat Kerja Kolosal Bersama