Pj Gubernur Heru Targetkan Normalisasi Kali 4,8 Km untuk Cegah Banjir
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Pj Gubernur DKI Jakarta, Heru Budi Hartono menargetkan normalisasi sepanjang 4,8 kilometer (km) di sisi timur dan selatan kali di Jakarta. Hal ini dilakukan untuk mengendalikan banjir di wilayah Jakarta.
“Timur dan selatan yang memang harus pengendalian banjir. Kan pemda dituntut supaya tidak banjir. (Targetnya) 4,8 kilometer. Itu panjangnya,” kata Heru, di Balai Kota DKI Jakarta, Selasa (8/11/2022).
1. Siapkan anggaran Rp700 miliar
Dalam kesempatan yang berbeda, Heru mengatakan Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta mengusulkan anggaran sebesar Rp700 miliar untuk normalisasi Kali Ciliwung. Anggaran tersebut akan digunakan untuk membebaskan lahan di empat kelurahan DKI Jakarta.
Mantan Wali Kota Jakarta Utara itu pun mengatakan dirinya akan memperpanjang penentuan lokasi (penlok) di sodetan agar normalisasi bisa segera rampung.
Baca Juga: Heru Budi Berencana Normalisasi Kali Ciliwung seperti Cara Jokowi
2. Penentuan lokasi akan diumumkan segera
Editor’s picks
Rencana penlok, akan dilakukan pasca bendungan di Ciawi dan Sukamahi selesai.
“Insya Allah Desember Ciawi, Sukamahi selesai. Saya akan memperpanjang penlok di sodetan agar bisa diselesaikan. Udah lumayan besar itu. Setidaknya bisa mengurangi 40 persen,” ujarnya.
Adapun, Bendungan Ciawi memiliki volume tampung 6,05 juta m3 dan luas area genangan 39,40 hektare untuk mereduksi banjir sebesar 111,75 m3/detik. Kontrak pembangunannya senilai Rp798,70 miliar dengan kontraktor pelaksana PT. Brantas Abipraya dan PT. Sacna (KSO).
3. Daya tampung dua bendungan diklaim bisa kurangi banjir Jakarta
Bendungan Sukamahi memiliki daya tampung 1,68 juta m3 dan luas area genangan 5,23 hektare dengan manfaat mereduksi banjir sebesar 15,47 m3/detik.
Pembangunan Bendungan Sukamahi sudah direncanakan sejak tahun 1990-an dan mulai dibangun tahun 2017. Kontrak pembangunannya senilai Rp464,93 miliar dengan kontraktor pelaksana PT Wijaya Karya-Basuki KSO.
Baca Juga: PSI Minta Heru Budi Prioritaskan APBD untuk Normalisasi Sungai