Sambil Menangis, Putri Candrawathi Minta Maaf ke Anak Buah Ferdy Sambo

Jakarta, IDN Times - Terdakwa kasus pembunuhan Brigadir J atau Nofriyansyah Yosua Hutabarat, Putri Candrawathi, meminta maaf telah melibatkan anak buah suaminya dalam kasus pidana.

"Untuk abang senior dan juga mas, adek junior, semuanya mohon maaf," kata Putri di Ruang Sidang Utama PN Jakarta Selatan, Selasa (6/12/2022).

Dia juga meminta maaf kepada keluarga besar anak buah suaminya. "Saya meminta maaf dan keluarga besar abang senior ini, adek junior, dan khususnya Mas Chuck sebagai Kospri, terima kasih," terangnya.

Sebelumnya, Kombes Susanto mengaku kesal atas ulah mantan atasannya, Ferdy Sambo. Karena ulah Sambo, ia harus menjalani hukuman yang ia dapatkan dari hasil sidang kode etik. Hukumannya berupa demosi selama tiga tahun dan dipatsuskan selama 29 hari.

"Saya kecewa, kesal, marah. Jenderal kok tega menghancurkan karier," kata Kombes Susanto.

Dia mengaku telah membangun karier sebagai polisi selama 30 tahun. Namun berakhir di titik terendah karena ulah Ferdy Sambo.

"Tiga puluh (30) tahun saya mengabdi, hancur di titik nadir terendah pengabdian saya. Belum yang lain-lain, anggota-anggota hebat Polda Metro Jaksel," terangnya.

Sedangkan Brigjen Benny Ali, mantan Karo Provos Divpropam Polri, mengaku menderita akibat terseret kasus mantan Kadiv Propam Polri, Ferdy Sambo.

Benny Ali mengatakan, dia menjadi korban skenario awal Ferdy Sambo. Sebelum akhirnya sadar di-prank pada 8 Agustus 2022 lalu.

"Saya tahu ini rekayasa, saya tanggal 8 dipanggil timsus tunjukkan CCTV," kata Benny Ali di ruang sidang utama PN Jaksel, Selasa (6/12/2022).

Dia merasa sedih karena dibohongi oleh Ferdy Sambo. Namun, ia mengatakan, anak dan istrinya adalah yang paling menderita akibat kejadian ini.

"Saya sedih, paling menderita anak istri saya. Istri saya mereka shock, kita yang kita tahu dan terbawa-bawa, ternyata di-prank," terang dia.

Baca Juga: Terseret Kasus Sambo, Benny Ali: Anak Istri Saya Menderita