Survei IPO: Bahtiar Dianggap Paling Netral Gantikan Anies di DKI

Bahtiar diuntungkan oleh posisinya sebagai ASN Kemendagri 

Jakarta, IDN Times - Survei Indonesia Political Opinion (IPO) merilis data mengenai sosok calon Penjabat Gubernur DKI Jakarta yang akan menggantikan Anies Baswedan usai habis masa jabatan pada 16 Oktober 2022.

Direktur Eksekutif Indonesia Political Opinion (IPO) Dedi Kurnia Syah mengatakan, warga Jakarta menginginkan sosok yang menakhodai wilayah yang saat ini menjadi episentrum politik, bisnis dan pemerintahan di republik ini, adalah sosok yang ramah dan merakyat (34 persen), netral dari kepentingan politik (27 persen), dan netral dari polarisasi politik masa lalu (11 persen).

1. Bahtiat dianggap tokoh yang bisa redam polarisasi

Survei IPO: Bahtiar Dianggap Paling Netral Gantikan Anies di DKIIlustrasi Anti SARA (IDN Times/Mardya Shakti)

Hasilnya, Bahtiar, calon Penjabat Gubernur DKI Jakarta menjadi sosok yang paling dipilih warga untuk menakhodai roda pemerintahan DKI setelah periode kepemimpinan Anies Baswedan selesai.

"Bahtiar dianggap masyarakat Jakarta sebagai tokoh yang paling mungkin meredam polarisasi, dan ini bagus karena akan berdampak pada kepercayaan publik atas penunjukan Pj Gubernur," ujar Dedi, Rabu (5/10/2022).

Persepsi warga itu tercermin dari hasil survei Indonesia Political Opinion (IPO) yang menelaah siapa tokoh yang paling diharapkan publik Jakarta untuk mengisi jabatan Pj Gubernur hingga 2024 mendatang.

Baca Juga: Tak Lagi Jabat Gubernur DKI, Bagaimana Popularitas Anies Baswedan?

2. Mengungguli dua calon lainnya

Survei IPO: Bahtiar Dianggap Paling Netral Gantikan Anies di DKISekda DKI Jakarta Marullah Matali (IDN Times/Gregorius Aryodamar P)

Dalam survei tersebut, Bahtiar mampu mengungguli dua calon Pj lainnya, yaitu Heru Budi Hartono dan Marullah Matali ketika responden disodori pertanyaan siapakah calon penjabat Gubernur DKI Jakarta yang akan dipilih jika Bapak/Ibu diberi hak suara untuk memilih.

Dari pertanyaan itu, Bahtiar meraih skor 37 persen, Marullah Matali 24 persen, dan Heru Budi Hartono 8 persen. Sementara 31 persen responden menjawab tidak tahu/tidak menjawab.

"Masyarakat berharap pada Bahtiar setidaknya karena tiga faktor, ia dinilai mapan dan punya kapasitas dalam hal birokrasi, tidak memiliki latar belakang politis dan memiliki integritas sebagai ASN," imbuhnya.

Menurut Dedi, posisi Bahtiar yang saat ini tercatat sebagai ASN di Kemendagri, menjadikan ia dinilai publik sebagai sosok yang paling netral di antara dua calon Pj Gubernur Jakarta lainnya sehingga terbebas dari intervensi dan kepentingan politik.

3. Bahtiar diuntungkan oleh posisinya di Kemendagri

Survei IPO: Bahtiar Dianggap Paling Netral Gantikan Anies di DKIKepala Sekretariat Presiden, Heru Budi Hartono. (dok. YouTube Sekretariat Presiden)

Untuk diketahui, Heru Budi Hartono saat ini menjabat sebagai Kepala Sekretriat Kepresidenan, kemudian Marullah Matali menduduki jabatan Sekretaris Daerah Pemprov DKI Jakarta.

"Bahtiar diuntungkan oleh posisinya di Kemendagri, dengan posisi itu ia msnjadi satu-satunya tokoh yang bebas persepsi, bukan orangnya Anies Baswedan, juga bukan orangnya Jokowi. Ini harapan publik mengapa Bahtiar diunggulkan untuk rekomendasi Pj Gubernur," pungkasnya.

Untuk diketahui, survei IPO tersebut dilakukan di DKI Jakarta secara hybrid (melalui kuesioner digital dan sambungan telepon) dengan jumlah responden 400 orang melalui sambungan telepon, dan 1.000 orang melalu kuesioner digital. Margin error 2,90 persen dengan tingkat kepercayaan 95 persen.

Baca Juga: Segini Besaran Uang Pensiun Anies Usai Tak Jadi Gubernur Lagi

Topik:

  • Dwifantya Aquina

Berita Terkini Lainnya