Wagub DKI Kagum Pengelolaan Sampah di Jepang, Akui Jakarta Masih Jauh
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Wakil Gubernur DKI Jakarta, Ahmad Riza Patria mengaku kagum dengan tata kelola sampah di negeri sakura, Jepang.
Dia pun berbagi pengalamannya saat dua kali berkunjung ke Jepang dalam periode waktu berbeda.
"Pada tahun 1992 saya berkesempatan ke Jepang ikut program JICA waktu mahasiswa itu sebulan. Banyak hal yang saya ambil, satu hal terkait sampah. Intinya bersih sekali negaranya. Disiplin membuang sampah dan sudah pilah tempat sampahnya, dan tempat sampah ada di mana-mana," kata Riza dalam acara peluncuran Octopus, di M Bloc Space, Jakarta Selatan, Rabu (29/6/2022).
1. Jepang sudah jauh lebih modern dalam kelola sampah
Selanjutnya, pada 2018 Riza kembali datang ke Jepang. Negara ini masih sama rapi dan bersih. Namun, kota-kota di Jepang kini lebih maju dan modern.
"Saya berangkat lagi ke Jepang 2018, sama-sama rapi, bersih, kotanya maju modern dan tidak ada sampah di mana-mana, tapi ada yang berbeda. Tidak ada tempat sampah di mana-mana. Rupanya mereka sudah lebih maju lagi," terangnya.
"Mereka punya kantong, kalau kita mah kantong kresek lah. Jadi sampahnya ini dipilah-pilah sampai di rumah," tambahnya.
Baca Juga: [OPINI] Sampah Laut: Saat Buang Sampah Sembarangan Jadi Kebiasaan
2. Jakarta masih sangat jauh dalam hal pengelolaan sampah
Editor’s picks
Hal ini, kata Riza, sangat jauh dengan yang terjadi di Indonesia terutama Jakarta. Dalam hal sampah, Jakarta masih berusaha mengubah kebiasaan masyarakat agar bisa membuang sampah pada tempatnya.
"Kita punya program untuk pilah pilah organik, nonorganik dan seterusnya, tapi masih susah, belum bisa dan pengelolaan juga jadi satu. Ini PR kita," ungkapnya.
Baca Juga: Pemkot Tangsel Akan Kembali Kirim Sampah ke TPA Cilowong Serang
3. Berharap ITF bisa rampung 3 tahun mendatang
Adapun, kata Riza, Pemprov DKI Jakarta saat ini juga tengah mengejar pembangunan Intermediate Treatment Facility (ITF) di berbagai lokasi di DKI Jakarta. Namun, hal ini baru diperkirakan rampung 3 tahun mendatang.
"Kita sekarang sedang buat ITF, mudah-mudahan 3 tahun ke depan kita punya tempat pengelolaan sampah yang modern seperti negara-negara maju lain di dunia," terang Riza.
Nantinya, ITF akan menampung dan mengelola 1.500 ton hingga 2.000 ton sampah per hari.
"Periode ini tahun lalu sudah ada kontrak di 3 ITF. Yaitu di Jaksel, Jaktim, dan di Jakbar. Masing-masing kapasitas 1.500 sampai 2000 ton sampah per hari," terang dia.