Wagub DKI Pede Banjir Jakarta Surut dalam 6 Jam, Ini Penyebabnya

Kelurahan Tegal Alur menjadi yang paling parah banjirnya

Jakarta, IDN Times - Wakil Gubernur DKI Jakarta, Ahmad Riza Patria menjelaskan, banjir di Jakarta diperkirakan akan surut dalam waktu 6 jam. Tetapi, apabila belum juga surut, maka ada faktor lain yang memengaruhinya.

Faktor tersebut adalah dataran yang lebih rendah, serta berada jauh di bawah permukaan laut.

“Ada beberapa titik yang memang datarannya sangat rendah, ada yang jauh di bawah permukaan laut, ada beberapa titik yang seperti itu. Itu memang pengecualian yang seperti itu. Tapi secara umum, dapat dipastikan genangan tidak lebih dari 6 jam,” kata Riza, kepada wartawan, Rabu (19/1/2022) malam.

Adapun, Riza menerangkan pihaknya sudah menyiapkan mitigasi apabila banjir terjadi. Di sisi lain, tempat pengungsian juga disiagakan terutama untuk warga yang berada di dekat bantaran kali.

“Warga yang selama ini daerahnya berpotensi muncul genangan atau banjir semua harus hati-hati. Pastikan semua peralatan siap, yang sudah kita sosialisasikan. dan kami sendiri, dari jajaran BPBD, satgas kebencanaan, TNI-Polri, pegiat sosial kemanusiaan sudah memahami tugas masing-masing,” terangnya.

Baca Juga: Ribuan Sumur Resapan Anies Dinilai Gagal Atasi Banjir Jakarta

1. Banjir mulai surut pada Kamis (20/1/2022) pagi

Wagub DKI Pede Banjir Jakarta Surut dalam 6 Jam, Ini PenyebabnyaIlustrasi banjir (IDN Times/Arief Rahmat)

Data BPBD Provinsi DKI Jakarta pada Rabu (19/1/2022) pukul 18.00 WIB melaporkan, saat ini ada 77 RT yang ada di DKI Jakarta terendam banjir. Mereka tersebar di wilayah Jakarta Barat di antaranya Kelurahan Tegal Alur, Kelurahan Kamal, Kelurahan Cengkareng Barat. Serta di Kelurahan Cilincing Jakarta Utara.

Namun, pada pukul 06.00 WIB, banjir mulai surut meski ada 9 RT yang masih terendam. Di antaranya di Jakarta Barat yakni Kelurahan Tegal Alur dan Cengkareng Barat. Serta di Jakarta Utara yakni Kelurahan Semper Timur. 

Baca Juga: Anies: Atas Izin Allah, Banjir Jakarta Cepat Surut

2. Penjelasan Anies soal penyebab banjir

Wagub DKI Pede Banjir Jakarta Surut dalam 6 Jam, Ini PenyebabnyaGubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dalam acara Hari Anti Korupsi Sedunia 2021 pada Kamis (9/12/2021). (dok. Humas KPK)

Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan menerangkan, curah hujan di atas 150 mm adalah kondisi ekstrem. Kapasitas drainase di Jakarta berkisar antara 50-100 mm. Bila terjadi hujan di atas 100 mm per hari, pasti akan terjadi genangan banjir di Jakarta. 

“Jika turun hujan ekstrim hingga terjadi banjir maka prioritas Pemprov DKI Jakarta adalah memastikan warga aman dan tak ada korban jiwa,” ujar dia dalam instagram pribadinya.

Lalu, kata Anies, pihaknya memastikan semua usaha pemompaan dikerjakan agar banjir bisa surut dalam waktu maksimal enam jam setelah hujan berhenti.

“Alhamdulillah, berkat kesiapan dan tanggapnya jajaran Pemprov DKI sebagian besar titik banjir kemarin sudah surut di hari yang sama,” jelasnya.

3. 100 pompa mobile diaktifkan dan 480 pompa stasioner siaga

Wagub DKI Pede Banjir Jakarta Surut dalam 6 Jam, Ini PenyebabnyaAnggota DPRD DKI Jakarta saat sidak pompa air (IDN Times/Gregorius Aryodamar P)

Adapun, lebih dari 100 pompa mobile diaktifkan dan belasan truk pemadam kebakaran diturunkan. Sebanyak 480 pompa stasioner juga dalam posisi siap, dan di daerah yang terdapat banjir dan genangan langsung diaktifkan. 

Semua dikerahkan untuk memompa dari kawasan tergenang dan dialirkan ke saluran/kanal/sungai. 

“Surut cepat karena semua sumber daya dikerahkan. Itulah kerja jajaran DKI: senyap dan tuntas!,” kata dia.

Baca Juga: Jakarta Banjir, PSI: Kita Tidak Bisa Berharap Banyak Pada Pak Anies

Topik:

  • Hana Adi Perdana

Berita Terkini Lainnya