Sekolah Tatap Muka Mulai Juli hingga Baiat Tersangka Bom di Markas FPI

#IndonesiaHariIni, ada soal efek penerima vaksin AstraZeneca

Jakarta, IDN Times - Empat menteri melalui Surat Keputusan Bersama memutuskan sekolah tatap muka terbatas akan diterapkan pada Juli 2021 mendatang. Pelaksanaan sekolah tatap muka ini akan dilakukan setelah tenaga pendidik menerima vaksinasi COVID-19. 

Selain keputusan soal sekolah tatap muka, sejumlah berita juga menyedot perhatian pembaca IDN Times sepanjang Selasa (30/3/2021), antara lain terkait dua tersangka pengebom Gereja Katedral di Makassar yang pernah dibaiat di markas Front Pembela Islam dan efek vaksin AstraZeneca bagi penerimanya di Indonesia.

1. Sekolah tatap muka terbatas akan dimulai Juli 2021

Sekolah Tatap Muka Mulai Juli hingga Baiat Tersangka Bom di Markas FPIMurid-murid TK dalam kegiatan Helper Goes to School di Yayasan Pendidikan Rama Makassar, Selasa (18/2). IDN Times/Istimewa

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Menteri Agama, Menteri Kesehatan, dan Menteri Dalam Negeri melalui Surat Keputusan Bersama memutuskan sekolah tatap muka langsung di tahun ajaran baru Juli 2021 mendatang. 

Sejumlah faktor menjadi alasan, antara lain masa pembelajaran secara daring yang dinilai kurang efektif, terutama untuk daerah-daerah dengan jaringan internet yang tidak bagus.

Terkait pelaksanaan sekolah tatap muka ini, Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy meminta pemerintah daerah membantu sosialisasi. Baca selengkapnya di sini.

Baca Juga: Ternyata Ini Alasan Pemerintah Izinkan Belajar Tatap Muka Lagi

2. Polisi masih turun tangan, tilang ETLE dipertanyakan

Sekolah Tatap Muka Mulai Juli hingga Baiat Tersangka Bom di Markas FPIIllustrasi tilang elektronik. (ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A)

Tilang elektronik atau Electronic Traffic Law Enforcement (ETLE) mulai diberlakukan secara serentak di 12 kepolisian daerah (polda) pada Selasa, 23 Maret 2021.

Analis Kebijakan Transportasi Azas Tigor Nainggolan mendukung kebijakan ini, namun dia mempertanyakan sejumlah hal, di antaranya masalah konsistensi. Sebab masih ditemukan adanya tilang fisik. Selengkapnya baca di link ini.

3. Ahli geologi ungkap misteri kuburan yang menggembung

Sekolah Tatap Muka Mulai Juli hingga Baiat Tersangka Bom di Markas FPIPusara Kuburan di Padang Pariaman yang mendadak menggelembung. IDN Times/Andri NH

Sebuah makam membuat heboh warga Padang Pariaman, Sumatra Barat. Gundukan tanah di makam tersebut menggelembung secara misterius hingga ahli geologi pun turun tangan.

Ahli Geologi Sumatra Barat (Sumbar), Ade Edward, mengaku telah selesai melakukan survei dan penelitian terhadap tanah kuburan yang menggelembung di Kampung Sungai Asam, Nagari Sungai Asam, Kecamatan 2×11 Enam Lingkung, Kabupaten Padang Pariaman, Sumbar.

Dari hasil penelitian itu, data-data maupun informasi sudah dihimpun dan diteruskan ke ahli geologi di Kementerian ESDM serta Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT). Seperti apa hasilnya? Baca di tautan ini.

4. Tersangka bom di Makassar pernah dibaiat di markas FPI

Sekolah Tatap Muka Mulai Juli hingga Baiat Tersangka Bom di Markas FPIBom meledak dekat Gereja Katedral Makassar, Sulsel (IDN Times/Ashrawi Muin)

Kabag Penum Divisi Humas Polri Kombes Ahmad Ramadhan menjelaskan, empat tersangka lain dalam aksi bom bunuh diri di Gereja Katedral Makassar pada Minggu 28 Maret 2021, sempat melakukan baiat di markas Front Pembela Islam (FPI).

Berdasarkan hasil interogasi yang dilakukan Densus 88 terungkap bahwa AS alias AR, berperan ikut dalam perencanaan dan mengikuti kejadian di Villa Mutiara. Bagaimana kronologinya? Baca selengkapnya di sini.

5. Efek vaksin AstraZeneca, 10 persen penerimanya demam 38 derajat

Sekolah Tatap Muka Mulai Juli hingga Baiat Tersangka Bom di Markas FPIVaksin Astrazeneca (ANTARA FOTO/Novrian Arbi)

 Kementerian Kesehatan menyebut hanya sebagian kecil penerima vaksin AstraZeneca yang mengalami efek demam dan bengkak usai divaksinasi. Hal itu diutarakan oleh Juru Bicara Vaksinasi COVID-19 dari Kemenkes, Siti Nadia Tarmizi.

"Sebanyak kurang lebih 1-10 persen penerima vaksin dari hasil uji klinis yang kita dapatkan demam di atas 38 derajat Celcius," ujarnya.

Apa dampak lainnya? Baca di tautan berikut ini.

Baca Juga: Tak Banyak Simpatisan Datang ke Sidang Rizieq Shihab di PN Jaktim

Topik:

  • Umi Kalsum

Berita Terkini Lainnya