Terungkap Biang Kerok Krisis PT Garuda hingga Aturan Vaksin Booster

Arya Sinulingga menunjuk manajeman lama Garuda Indonesia

Jakarta, IDN Times - Staf Khusus Menteri BUMN Arya Sinulingga membuka bobrok PT Garuda Indonesia. Maskapai nomor satu di tanah air ini terus dirundung masalah. Arya pun membongkar biang keroknya.

Tak hanya soal kondisi Garuda Indonesia, pembaca IDN Times sepanjang Senin 26 Oktober 2021 kemarin juga menyoroti soal kebijakan vaksin booster yang akan diputuskan Kementerian Kesehatan akhir tahun ini. Sejumlah artikel lain yangd irangkum dalam #IndonesiaHariIni juga menjadi perhatian.

Baca Juga: Soal Pilpres 2024, Fahri Hamzah Sebut Terlalu Banyak Misteriusnya 

1. Manajemen lama Garuda Indonesia dinilai ugal-ugalan

Terungkap Biang Kerok Krisis PT Garuda hingga Aturan Vaksin BoosterStaf Khusus Menteri BUMN Arya Mahendra Sinulingga. (IDN Times/Prayugo Utomo)

Staf Khusus Menteri BUMN Arya Sinulingga mengungkapkan terpuruknya PT Garuda Indonesia saat ini merupakan kesalahan masa lalu yang dilakukan manajemen lama.

"Kita tahu bahwa kondisi Garuda seperti ini karena dulu memang kan ugal-ugalan penyewaan-penyewaan pesawat oleh Garuda," kata dia. Padahal  Garuda Indonesia pada dasarnya memiliki fondasi yang jelek. Selanjutnya baca di sini.

2. Aturan vaksin booster diputus akhir tahun ini

Terungkap Biang Kerok Krisis PT Garuda hingga Aturan Vaksin Boosterilustrasi vaksin Pfizer (ANTARA FOTO/Fauzan)

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengatakan, tahun depan pemerintah akan mulai membuka vaksin COVID-19 dosis ketiga atau vaksin booster. Saat ini, kata Budi, lembaga penelitian tengah mengkaji jenis vaksin apa yang cocok untuk dijadikan booster.

Budi menyampaikan, saat ini penelitian sedang berjalan. Dia menuturkan, kemungkinan pada akhir tahun penelitiannya sudah selesai, sehingga pemerintah bisa segera membuat kebijakan soal vaksin booster. Seperti apa kombinasi vaksin booster ini? Baca selengkapnya di tautan berikut.

3. Data KPK, sudah 152 kepala daerah terjerat korupsi

Terungkap Biang Kerok Krisis PT Garuda hingga Aturan Vaksin BoosterPetugas KPK menunjukkan barang bukti kasus korupsi Gubernur Sulawesi Selatan Nurdin Abdullah dan lima orang lainnya pada Minggu (28/2/2021) (IDN Times/Aryodamar)

Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi Lilli Pintauli Siregar mengungkapkan bahwa sejak 2004 ada 152 kepala daerah yang terjerat korupsi. Hal itu ia ungkapkan ketika menghadiri rapat koordinasi pencegahan korupsi di Nusa Tenggara Timur.

“Tercatat 152 kepala daerah merupakan pelaku korupsi berdasarkan data penanganan perkara KPK tahun 2004 hingga 31 Maret 2021,” ujar Lili. Selanjutnya simak di sini.

4. Jokowi wanti-wanti 3 hal ini bisa bikin kasus COVID-19 naik

Terungkap Biang Kerok Krisis PT Garuda hingga Aturan Vaksin BoosterPresiden Jokowi kunjungan kerja ke Kalimantan Selatan (Dok.Biro Pers Kepresidenan)

Presiden Joko “Jokowi” Widodo mengingatkan jajarannya dan para kepala daerah untuk mewaspadai kenaikan kasus COVID-19.  Ada beberapa hal yang menyebabkan kenaikan kasus COVID-19 seperti relaksasi yang terlalu cepat, protokol kesehatan yang tidak disiplin, hingga pembelajaran tatap muka.

"Hati-hati juga mengenai sekolah, yaitu pembelajaran tatap muka. Tiga hal ini agar kita semuanya hati-hati," ujar Jokowi. Baca arahan lengkap Jokowi di link berikut.

5. Digitalisasi picu penutupan 2.593 kantor cabang bank

Terungkap Biang Kerok Krisis PT Garuda hingga Aturan Vaksin BoosterSuasana di banking hall BNI Syariah Kantor Cabang Semarang. IDN Times/Dhana Kencana

Deputi Komisioner Pengawas Perbankan I Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Teguh Supangkat melaporkan sebanyak 2.593 kantor bank tutup dan uang elektronik atau e-money meroket hingga 4.000 persen dalam beberapa tahun terakhir.

Hal ini akibat perbankan nasional yang telah bertransformasi termasuk mengembangkan layanan dan produk digital mereka. Selengkapnya baca di sini.

Baca Juga: Elite PDIP dan PKP Bertemu di Jakarta Pusat, Bahas Apa?

Topik:

  • Umi Kalsum

Berita Terkini Lainnya