Dulu Tembus 1 Juta, TransJakarta Coba Kembalikan Kejayaan Penumpang 

Penumpang TransJakarta 65 persen dari angka pra pandemi

Jakarta, IDN Times - Jumlah penumpang bus TransJakarta perlahan mulai membaik. Peningkatan tren positif jumlah pelanggan ini sejalan lurus dengan pelonggaran kebijakan PPKM dan masa transisi dari pandemi yang diputuskan Pemerintah.

Operation and Safety Director PT TransJakarta, Yoga Adiwinarto, mengatakan saat ini pelanggan sudah mencapai 65 persen dari total capaian penumpang pra pandemi. Angka itu jauh lebih baik ketimbang moda-moda angkutan umum lain seperti MRT dan LRT.

Sekadar diketahui, pada keadaan normal sebelum pandemi, jumlah penumpang angkutan dengan jargon Connecting the Life of Jakarta itu bisa mengangkut 1 juta orang per hari.

"Kalau lihat data, pelanggan kita itu sekarang sudah 65 persen dari total pra pandemi. Kita masih lebih happy ya. Mungkin moda-moda lain seperti MRT dan LRT masih di bawah itu. Sementara KRL kelihatannya juga sudah cukup naik," kata Yoga saat menjawab pertanyaan IDN Times, di Jakarta, Kamis (9/6/2022).

Baca Juga: Transjakarta Sediakan 4 Rute ke Jakarta Fair JIExpo Kemayoran

1. Tantangan TransJakarta dan fenomena nyaman dengan kendaraan pribadi

Dulu Tembus 1 Juta, TransJakarta Coba Kembalikan Kejayaan Penumpang Instagram/@pt_transjakarta

Yoga mengakui, masih ada sejumlah tantangan yang dihadapi TransJakarta untuk mengembalikan kejayaan traffic pelanggan di masa transisi ini. Salah satunya soal rasa kepercayaan diri masyarakat untuk kembali menggunakan angkutan umum, belum sepenuhnya pulih.

Sebab, banyak warga pengguna angkutan umum belakangan beralih menggunakan kendaraan pribadi selama masa pandemi COVID-19, lantaran khawatir akan penularan virus. Dan kebiasaan itu masih berlaku hingga kini, di mana kendaraan pribadi masih jadi favorit.

Dari fakta ini, TransJakarta memilih tak mengerahkan seluruh operasional armadanya, dan pilih melakukan penyesuaian dengan jumlah traffic pelanggan saat ini.

"Jadi itulah realitanya, kendaraan pribadi masih menjadi favorit. Jadi kita memang masih ada challenge di sana," katanya.

Baca Juga: TransJakarta Uji Coba 3 Bus Listrik Rute Kampung Melayu-Tanah Abang

2. Pergerakan pelanggan yang belum fixed

Dulu Tembus 1 Juta, TransJakarta Coba Kembalikan Kejayaan Penumpang Ilustrasi bus Transjakarta (IDN Times/Rochmanudin)

Selain itu, ada faktor lain yang membuat traffic pelanggan TransJakarta belum sepenuhnya pulih atau bahkan meningkat melampaui 1 juta penumpang. Yakni perihal pergerakan pelanggan yang belum fixed.

Maka itu, selain tak mengerahkan semua armada, mereka juga ikut mengefisienkan rute-rute yang ada. TransJakarta sejauh ini baru mengaktifkan 173 rute dari lebih 200 rute sebelum pandemi melanda.

"Karena kan kita melihat juga, melihat rute gemuk, jadi memang kita masih lihat pergerakan pelanggan yang belum fixed semuanya. Jadi untuk sementara kita maksimalkan rute-rute yang ada dan mana-mana saja, yang besar mana-mana saja."

"Rute yang kita operasikan memang masih sedikit. Jika pra pandemi itu ada 254, saat ini kita baru mengoperasikan 173 rute," katanya.

3. Tingkatkan kenyamanan penumpang dengan pembukaan rute baru

Dulu Tembus 1 Juta, TransJakarta Coba Kembalikan Kejayaan Penumpang Ilustrasi bus Transjakarta (IDN Times/Gregorius Aryodamar)

Perlu strategi jitu dalam meningkatkan minat masyarakat agar kembali menggunakan angkutan umum pada masa transisi. Hal yang tak luput dari perhatian, pihaknya masih terus berupaya meningkatkan jumlah penumpang tanpa mengorbankan kenyamanan seperti berdesak-desakan.

Strategi yang dilakukan di antaranya melakukan pembukaan rute-rute baru, hingga mengatur waktu kedatangan unit-unit bus agar lebih optimal.

Dalam beberapa hari terakhir, TransJakarta sudah menambah 4 rute baru. Terlebih dengan perluasan ruas ganjil genap menjadi 25 titik yang baru diberlakukan.

"Per kemarin kita sudah nambah 4 rute baru. Jadi karena ganjil-genap (diperluas) wah ini potensi nih, karena banyak kendaraan sudah disetop (dibatasi), maka bisa jadi peluang untuk naik ke moda lainnya," katanya.

Adapun keempat rute yang baru dibuka, meliputi Depok, Bekasi di dua titik, dan Tangerang. Pertimbangan rute-rute tersebut, karena potensi traffic pelanggan dari luar Jakarta rupanya memang cukup besar.

Topik:

  • Rendra Saputra

Berita Terkini Lainnya