Marinir Kan Juga Manusia, Butuh Dukungan Kesehatan

Marinir ikut amankan sidang MK sengketa Pilpres 2019

Jakarta, IDN Times - Baban Supriyadi A Md Kep duduk di pinggiran trotoar tak jauh dari Gedung Mahkamah Konstitusi (MK), Jakarta, Selasa siang, 18 Juni 2019. Prajurit Marinir ini memangku tas bermotif sama dengan seragam yang dikenakan. Di tas dan lengan seragam ada tanda palang merah, yang biasanya menunjukkan fungsinya sebagai petugas kesehatan.

Sejak sidang MK yang membahas sengketa hasil Pemilihan Presiden 2019 pekan lalu, Baban bertugas bersama 100-an aparat Marinir yang mengamankan sidang MK.

“Marinir kan juga manusia, butuh dukungan kesehatan,” kata Marinir berpangkat Kopral Kepala (Kopka) itu saat disapa IDN Times.

Baban yang saat ini dialihtugaskan untuk Batalyon Marinir Pertahanan Pangkalan (Yonmarhanlan) itu membuka tas kesehatannya. Di dalamnya ada alat untuk cek tekanan darah, masker, sarung tangan, obat-obatan, termasuk obat pusing dan vitamin.

Dia bersyukur, sidang MK berlangsung aman. Rekan-rekannya yang sehari-hari bertugas di markas komando di Kawasan Kelapa Gading, Jakarta Utara, jadi bisa istirahat lebih rileks di halaman Gedung Sapta Pesona tak jauh dari Gedung MK.

Baca Juga: [LINIMASA] Sidang Sengketa Pilpres 2019 di Mahkamah Konstitusi

1. Marinir bertugas mendukung polisi dalam pengamanan sidang MK soal sengketa pemilu 2019

Marinir Kan Juga Manusia, Butuh Dukungan KesehatanIDN Times/Fikih Damar Jati

Baban diberitahu untuk bertugas mendukung kesehatan peleton Marinir di sidang MK, sehari sebelumnya. “Di markas, ya kami selalu standby,” ujar Marinir yang bertugas di Dinas Kesehatan Lantamal itu.

Baban bergabung dengan Marinir, kesatuan yang dianggap favorit oleh peserta aksi sejak aksi Reformasi Mei 1998, 24 tahun lalu.

2. Setiap satu peleton Marinir yang bertugas didukung seorang petugas kesehatan

Marinir Kan Juga Manusia, Butuh Dukungan KesehatanIDN Times/Fikih Damar Jati

Dalam setiap pengamanan aksi massa, pasukan TNI, termasuk Marinir melapis pasukan kepolisian. Sidang MK dikawal ketat, karena pendukung pasangan calon 02, bersikeras menggelar aksi damai selama sidang.

Sesudah aksi damai di depan Gedung Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) RI, pada 21-22 Mei 2019, pecah kerusuhan berdarah yang memakan korban jiwa.

Tak heran, selama sidang di MK, seluruh area di sekitarnya yang terletak di ring 1, karena tak jauh dari Istana Presiden, dikepung penjagaan ketat.

Baca Juga: Penjagaan Berlapis Diterapkan di Sekitar Gedung Mahkamah Konstitusi

3. Sidang MK sengketa Pilpres 2019 bakal dilakukan maraton pekan ini, diputus 28 Juni 2019

Marinir Kan Juga Manusia, Butuh Dukungan KesehatanIDN Times/Uni Lubis

Baban mengaku tak banyak mengikuti detail persidangan di MK.

“Saya fokus kepada penugasan saja,” kata prajurit yang menjadi petugas kesehatan sejak lulus dari Akademi Perawat RSPAD, lima tahun lalu.

Baban akan bertugas selama sidang berlangsung, termasuk kelanjutan pada keesokan hari, 19 Juni 2019.

Sebelumnya Juru Bicara MK Fajar Laksono menyatakan sidang pembacaan putusan akan tetap digelar pada 28 Juni 2019.

Sesuai aturan UU MK, penyelesaian sengketa Pilpres dibatasi 14 hari kerja. Majelis Hakim tidak boleh melewati tenggat tersebut.

“Moga-moga adem begini terus deh,” ucap Baban, sambil menikmati aksi sejumlah emak-emak yang mendukung Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.

Baca Juga: Ini Profil 9 Hakim Agung MK yang Mengadili Sengketa Pilpres 2019

Topik:

  • Rochmanudin

Berita Terkini Lainnya