960 Guru-Kepsek di Riau-Jambi Dilatih Sistem Belajar Berpusat ke Murid

Ada ratusan sekolah dilibatkan ke Program PINTAR Penggerak

Kampar, IDN Times - Tanoto Foundation melalui Program Organisasi Penggerak (POP) Kemendikbud Ristek membuat program pelatihan untuk membina guru-guru dan kepala sekolah di empat kabupaten terhadap sistem pembelajaran yang berpusat kepada murid.

Sistem pembelajaran itu berbentuk rencana pembelajaran terdeferensiasi, sehingga pembelajaran dijalankan berdasar kemampuan murid.

Melalui Program PINTAR Penggerak, Tanoto Foundation melatih dan mendampingi kepala sekolak, guru, dan orang tua di 263 SD dan SMP yang tersebar di Kabupaten Kampar (Riau), Kabupaten Muaro Jambi (Jambi), Kabupaten Tegal (Jawa Tengah) dan Kabupaten Kutai Barat (Kalimantan Timur).

Ada 960 guru dan kepala sekolah yang merupakan peserta pelatihan Tanoto Foundation, kemudian menjadi fasilitator di sekolah-sekolahnya. Para fasilitator nantinya berperan membagikan ilmu yang diperoleh dari pelatihan kepada guru-guru lain di sekolah-sekolahnya.

Baca Juga: Program Beasiswa TELADAN 2022 dari Tanoto Foundation Segera Ditutup

1. Para guru dan kepsek fasilitator dikumpulkan untuk diskusi langsung dengan Dirjen GTK Kemendikbud Ristek

960 Guru-Kepsek di Riau-Jambi Dilatih Sistem Belajar Berpusat ke MuridTanoto Foundation menggelar Tanoto Facilitator Gathering (TFG) di Kabupaten Kampar, Riau, Senin (4/7/2022). (IDN Times/Vadhia Lidyana)

Pada Senin (4/7) kemarin, Tanoto Foundation menggelar Tanoto Facilitator Gathering (TFG) di Kabupaten Kampar, Riau. TFG diselenggarakan agar para guru dan kepala sekolah yang telah dibina menjadi fasilitator selama 1 tahun, berkesempatan untuk berdiskusi langsung dengan Direktur Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK) Kemendikbud Ristek, Iwan Syahril.

Iwan mengatakan, Program PINTAR Penggerak difokuskan hanya kepada murid. Maksudnya, segala pembinaan yang dilakukan ialah untuk menciptakan tenaga pendidik yang bisa memberikan metode pembelajaran yang membuat murid nyaman untuk belajar.

"Tadi saya berkunjung ke berbagai kelas, ada literasi, ada numerasi, ada juga tentang karakter dan semangat guru-guru kita dan karya murid-murindnya luar biasa. Ini menunjukkan Indonesia memiliki kekayaan inspirasi dan banyak suri tauladan. Dan semoga gotong royong ini jadi pijakan bagi kita untuk terus bergerak sama-sama memajukan pendidikan kita untuk anak-anak kita," kata Iwan di SMPN 3 Tapung, Kabupaten Kampar, Riau, Senin (4/7/2022).

2. Tenaga pendidikan tak bisa paksakan murid terhadap pembelaran yang tak sesuai kemampuannya

960 Guru-Kepsek di Riau-Jambi Dilatih Sistem Belajar Berpusat ke MuridDirektur Program Pendidikan Dasar Tanoto Foundation Ari Widowati (kiri), Dirjen GTK Kemendikbud Ristek Iwan Syahril (tengah), dan Pj Bupati Kampar Kamsol (kanan). (IDN Times Vadhia Lidyana)

Iwan mengatakan, semua tenaga pendidikan tidak bisa memaksakan rencana pembelajaran yang tak sesuai dengan kemampuan murid. Dia pun mengibaratkan permasalahan itu seperti menanam padi dan jagung.

"Jika bibit yang dekat adalah bibit padi, maka petani menumbuhkembangkan bibit ini jadi padi. Jadilah dia padi yang unggul. Kalau ini bibitnya jagung, maka tumbuhkanlah dia jadi jagung yang unggul. Jangan ini bibit padi, dipaksakan jadi jagung, gak akan pernah jadi," tutur Iwan.

Dalam kesempatan yang sama, Direktur Program Pendidikan Dasar Tanoto Foundation, Ari Widowati mengatakan tenaga pendidik perlu terus mengembangkan kemampuannya dengan belajar, demi mendapatkan metode pembelajaran yang baik bagi murid. Oleh sebab itu, Tanoto Foundation memberikan materi-materi terkait dalam setiap pelatihan/pembinaan kepada guru dan kepsek fasilitator.

"Harapannya nantinya Program PINTAR Penggerak ini tahun 2030 nanti kita sama-sama bisa melaporkan ke Pak Dirjen, ini lho model-model praktik baik yang bisa membantu anak-anak memiliki kemampuan membaca lebih baik, kemampuan berhitung lebih baik, dan juga tentunya kemampuan sains, dan jangan lupa karakter yang lebih baik," ujar Ari.

Baca Juga: Kisah Guru-Guru Tangguh di Tengah Pandemi COVID-19

3. Kualitas tenaga pendidik yang tinggi bisa ciptakan efektivitas dan kualitas untuk pendidikan di Indonesia

960 Guru-Kepsek di Riau-Jambi Dilatih Sistem Belajar Berpusat ke MuridSMPN 3 Tapung, Kabupaten Kampar, Riau. (IDN Times/Vadhia Lidyana)

Di kesempatan yang berbeda, Dewan Pembina Tanoto Foundation, Belinda Tanoto mengatakan peningkatan kualitas tenaga pendidik atau guru merupakan jalan efektif untuk meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia.

“Karena itu, sejak tahun 2018, Tanoto Foundation mendukung program pemerintah dalam peningkatan kualitas pendidikan melalui Program PINTAR atau Pengembangan Inovasi untuk Kualitas Pembelajaran,” kata Belinda.

Belinda menuturkan, berdasarkan evaluasi dampak terhadap Program PINTAR Penggerak, pencapaian siswa di sekolah mitra cenderung stabil, meskipun 2 tahun tidak bertatap muka.

Data pada tahun 2021 menunjukkan, 76 persen guru mitra sudah menerapkan pembelajaran aktif, naik dari 42 persen pada tahun 2018. Pencapaian siswa yang stabil tersebut menunjukkan bahwa metode pembelajaran inovatif bisa mencegah learning loss selama pandemik.

“Ini bisa tercapai karena kontribusi dan dedikasi para pendidik,” ucap Belinda.

Topik:

  • Rendra Saputra

Berita Terkini Lainnya