Gawat! Kasus Aktif COVID-19 RI Mendekati Populasi Kota Yogyakarta

Kasus aktif COVID-19 di RI tembus lebih dari 324 ribu

Jakarta, IDN Times - Kasus aktif COVID-19 di Indonesia mencapai lebih dari 324 ribu orang. Jumlah kasus itu hampir mendekati populasi Kota Yogyakarta yang berjumlah sekitar 422 ribu jiwa.

"Kasus aktif yang sedang kita tangani mencapai lebih dari 324 ribu. Begitu banyak jumlah pasien COVID-19 sekarang. Ini bisa memenuhi kapasitas kawasan Monas, Bapak-Ibu, dan sudah mendekati jumlah penduduk kota Yogyakarta," kata Juru Bicara Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Jodi Mahardi, dalam konferensi pers harian PPKM Darurat yang disiarkan melalui Youtube Sekretariat Presiden, Selasa (6/7/2021).

Apalagi, melihat penambahan kasus baru harian lagi-lagi mencetak rekor, yakni lebih dari 31 ribu orang.

"Kita tidak dalam situasi normal. Hari ini saja 31.000 lebih saudara kita baru terkonfirmasi positif COVID-19, dan 728 orang meninggal dunia dalam satu hari," tutur Jodi.

Baca Juga: [BREAKING] Rekor Lagi! Kasus Positif COVID-19 Tembus 31 Ribu  

1. Jokowi minta pergerakan masyarakat ditekan

Gawat! Kasus Aktif COVID-19 RI Mendekati Populasi Kota YogyakartaSuasana penyekatan PPKM Darurat di Lenteng Agung pada Senin (5/7/2021). (IDN Times/Irfan Fathurohman)

Jodi menyampaikan, Presiden Joko "Jokowi" Widodo meminta pergerakan masyarakat harus ditekan. Targetnya, indeks pergerakan masyarakat atau mobility index harus turun sampai 50 persen selama PPKM Darurat ini.

"Dan kita pasti bisa. Kita pernah menurunkan sampai dengan 30 persen untuk melandaikan peningkatan kasus di awal tahun ini," ucap dia.

Untuk itu, pemerintah meminta kepada perusahaan menaati ketentuan PPKM Darurat, yakni sektor non esensial wajib 100 persen work from home (WFH), dan sektor esensial wajib 50 persen WFH.

"Anggota masyarakat yang bekerja pada sektor esensial dan critical agar dapat memiliki surat tanda registrasi pekerja (STRP). Perusahaan dapat mendaftarkan pegawainya untuk mendapat STRP. Dapatkan informasi prosesnya di pemerintah kabupaten/kota setempat," kata Jodi.

2. Pemerintah bangun RS darurat

Gawat! Kasus Aktif COVID-19 RI Mendekati Populasi Kota YogyakartaSuasana Rumah Sakit Haji di Pondok Gede, Bekasi (ANTARA FOTO/Galih Pradipta)

Dalam upaya menanggulangi peningkatan kasus dan meningkatnya tingkat keterisian tempat tidur atau bed occupancy rate (BOR) di RS rujukan COVID-19, pemerintah kini membangun RS darurat.

"Pemerintah juga menyiapkan RS cadangan di Wisma Haji Pondok Gede dengan kapasitas 900 kamar, dan sudah mulai dikerjakan oleh Kementerian PUPR," ujar Jodi.

Terkait pasokan obat dan oksigen, menurut dia, juga terus dioptimalkan oleh pemerintah.

"Pemerintah akan memastikan jumlah pasukan obat-obatan dan alat kesehatan dalam keadaan aman. Rantai suplai dan distribusi dioptimalkan agar tidak ada kendala pemenuhan kebutuhan di lapangan. Pemerintah terus berupaya memastikan ketersediaan tabung oksigen," kata dia.

Baca Juga: Jakarta 'Badai' COVID-19, BOR Rumah Sakit Sudah Lebih dari 90 Persen

3. PPKM Darurat harus berhasil

Gawat! Kasus Aktif COVID-19 RI Mendekati Populasi Kota YogyakartaIlustrasi PPKM Darurat. IDN Times/ istimewa

Dengan berbagai upaya pemerintah di atas, Jodi mengatakan, kebijakan PPKM Darurat ini harus berhasil.

"PPKM Darurat harus berhasil karena ini adalah tindakan kemanusiaan, menyangkut penyelamatan nyawa orang, nyawa kita, keluarga dan lingkungan kita," ujar Jodi.

Topik:

  • Sunariyah

Berita Terkini Lainnya