Gejala Omicron Terdeteksi Ringan, Luhut: Jangan Dianggap Enteng! 

Reformasi sistem kesehatan diperlukan

Jakarta, IDN Times - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Marves), Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan penyebaran varian Omicron harus diwaspadai meski gejala-gejala yang terdeteksi cenderung ringan.

Luhut mengatakan varian Omicron diduga mampu menghindar dari sistem kekebalan tubuh manusia meskipun sudah vaksinasi, sehingga lebih cepat menular.

"Di sisi lain, sejauh ini gelaja yang ditunjukkan cenderung masih ringan. Namun, kita tidak boleh menganggap enteng ini," kata Luhut dalam acara Indonesia Economic Outlook 2022 yang digelar HIPMI dan APKASI, Selasa (25/1/2022).

Baca Juga: Meski Kasus COVID-19 Naik, Luhut Tegaskan PTM Tetap 100 Persen

1. Pemerintah siap-siap hadapi dampak penyebaran Omicron hingga tantangan global

Gejala Omicron Terdeteksi Ringan, Luhut: Jangan Dianggap Enteng! Ilustrasi ekonomi terdampak pandemik COVID-19 (IDN Times/Arief Rahmat)

Luhut mengatakan Omicron merupakan salah satu pemicu ketidakpastian pada perekonomian global di 2022 ini. Tak hanya itu, ada juga faktor lainnya yang bisa berdampak pada pemulihan ekonomi global.

"Varian Omicron bukanlah satu-satunya ketidakpastian yang kita hadapi di 2022. Berbagai tantangan global semakin kompleks, dan nyata di depan mata. Seperti ancaman penurunan likuiditas dari tapering off, default dari properti China, hingga ancaman perubahan iklim," tutur Luhut.

2. Berkaca pada gelombang kedua varian Delta, pemerintah reformasi sistem kesehatan

Gejala Omicron Terdeteksi Ringan, Luhut: Jangan Dianggap Enteng! ANTARA FOTO/Izaac Mulyawan

Luhut mengatakan saat penyebaran varian Delta di pertengahan 2021 lalu yang melahirkan gelombang kedua, RS-RS di Tanah Air penuh, sehingga banyak pasien yang tidak tertangani.

Belajar dari fenomena itu, pemerintah akan melakukan reformasi sistem kesehatan agar bisa menghadapi berbagai ancaman kesehatan.

"Kita sempat menghadapi kesulitan untuk mendapatkan obat-obat penting, ketika negara lain mendahulukan kepentingan domestik masing-masing, sehingga sangatlah penting pemerintah fokus investasi di sektor kesehatan. Banyak negara kini juga turut fokus pada hal yang sama, karena mereka tidak mau terjebak dalam supremacy RRT dan India sebagai pusat produksi farmasi," ujar dia.

Baca Juga: Kasus COVID-19 Naik, Luhut: PPKM Darurat Belum Akan Diterapkan

3. PPKM Darurat

Gejala Omicron Terdeteksi Ringan, Luhut: Jangan Dianggap Enteng! Menteri koordinator bidang kemaritiman dan investasi, Luhut Pandjaitan (www.instagram.com/@luhut.pandjaitan)

Meski begitu, Luhut menegaskan penerapan kembali PPKM Darurat belum diperlukan. Padahal, kasus harian COVID-19 di Tanah Air terus naik.

“Pemerintah hari ini menegaskan akan terus menggunakan asesmen level sebagai basis pengetatan masyarakat. Sampai dengan saat ini, pemerintah belum terpikir untuk melakukan pemberlakuan PPKM Darurat kembali apalagi sampai melakukan lockdown,” ujar Luhut dalam keterangan persnya yang disiarkan langsung di kanal YouTube Sekretariat Presiden, Senin (24/1/2022).

Baca Juga: Menantu Luhut, Mayjen Maruli Simanjuntak Ditunjuk Jadi Pangkostrad

Topik:

  • Hana Adi Perdana

Berita Terkini Lainnya