Heboh Aksi Hacker Bjorka, Eks Menkominfo Rudiantara Buka Suara

Aksi hacker Bjorka harus dilawan seluruh pihak

Jakarta, IDN Times - Mantan Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo), Rudiantara buka suara terkait hebohnya aksi hacker Bjorka membocorkan data-data perusahaan, hingga instansi pemerintahan di Indonesia.

Menurut Rudiantara, kebocoran data tak bisa ditangani oleh satu pihak, dalam hal ini pemerintah.

"Di cyber itu dari mulai pencegahan, kemudian bagaimana kalau itu terjadi, penanggulangannya sampai penindakan sisi hukum. Itu kan melibatkan banyak pihak," kata Rudiantara kepada IDN Times saat ditemui di kawasan SCBD, Jakarta, Minggu (18/9/2022).

Baca Juga: Heboh Bjorka, Ini Besaran Gaji Hacker yang Bisa Bikin Kamu Ngiler

1. RI harus keroyokan lawan hacker Bjorka

Heboh Aksi Hacker Bjorka, Eks Menkominfo Rudiantara Buka Suarailustrasi Bjorka (Twitter.com)

Untuk mencegah aksi hacker Bjorka makin meluas, dia menilai seluruh pihak baik pemerintah, swasta, dan masyarakat harus keroyokan dalam upaya peningkatan keamanan data.

"Bukan hanya dari pemerintah, tetapi juga dari stakeholders. Kita banyak teman-teman di lapangan yang kerjanya memang sehari-hari di bidang itu. Jadi semuanya memang harus keroyokan," ucap Rudiantara.

Baca Juga: Deretan Ulah Bjorka, Klaim Retas Data Negara hingga Doxing Pejabat

2. Operator telekomunikasi selalu perbaharui sistem pengamanan data pelanggan

Heboh Aksi Hacker Bjorka, Eks Menkominfo Rudiantara Buka Suarailustrasi SIM Card (pixabay.com/tomekwalecki)

Khususnya terkait kebocoran data SIM card yang juga ulah Bjorka, menurut Rudiantara data tersebut harus diperiksa terlebih dahulu usianya. Menurutnya, data dalam SIM card jumlahnya triliunan per tahun.

"Kalau data breach kalau pun iya harus dicek dulu, dan itu data tahun kapan. Kalau sekarang sih enggak lah," kata Rudiantara.

Dari sisi sektor, menurutnya sektor telekomunikasi adalah sektor yang cukup kuat dalam menjaga keamanan data, mengingat teknologi untuk menjaga keamanan data selalu disesuaikan.

"Semua operator telekomunikasi sudah menyiapkan dirinya dalam konteks cyber security. Terus dilakukan pembaharuan-pembaharuan pastinya," ucap dia.

Sebagai Komisaris Independen PT Indosat Ooredoo Hutchison Tbk (ISAT), menurutnya hal itu juga dilakukan di Indosat.

"Saya yakin teman-teman operator, termasuk Indosat selalu menjaga dirinya. Menjaga dirinya apa? Mencegah terjadinya breach. Kemudian sudah siap juga kalau misalkan terjadi, penanggulangannya seperti apa," ujar dia.

Baca Juga: Motif Pemuda Madiun: Membantu Bjorka Terkenal dan Mendapatkan Uang

3. Kominfo sebut SIM card tak simpan data pribadi

Heboh Aksi Hacker Bjorka, Eks Menkominfo Rudiantara Buka SuaraDirjen Aplikasi Informatika Kementerian Kominfo, Semuel Abrijani Pangerapan, Selasa (19/7/2021). (IDN Times/Uji Sukma Medianti)

Pada (5/9) lalu, Direktur Jenderal Aplikasi dan Informatika, Kementerian Kominfo, Semuel Abrijani Pangerapan memastikan data 1,3 miliar pemilik SIM card yang bocor di situs Breached.to yang merupakan ulah Bjorka tidaklah menampilkan data pribadi pengguna.

Data dalam SIM card itu dipastikan hanya hanya data agregat saja.

“Jadi SIM card tidak menyimpan data pribadi, tetapi mereka hanya menyimpan data agregat di operator A berapa data, berapa yang sudah nonaktif. Dia menyimpan data berupa nomor dan alamat yang dibutuhkan. Dukcapil juga gitu,” tutur Semuel.

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya