Kasus COVID-19 Pecah Rekor Terus, Pemerintah Didesak Berani Lockdown!
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Kasus COVID-19 di Indonesia terus menembus rekor dari hari ke hari. Berdasarkan data Satgas Penanganan COVID-19, kasus harian COVID-19 kemarin, Kamis (24/6/2021) kembali pecah rekor, yakni bertambah 20.574 orang dibandingkan hari sebelumnya yang juga memecahkan rekor harian.
Pemerintah pun diminta segera mengambil tindakan agresif. Anggota Komisi IX DPR RI Netty Prasetiyani Aher meminta pemerintah segera memberlakukan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB), bahkan lockdown.
“Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) skala mikro terbukti tidak efektif menahan mobilitas masyarakat. Akibatnya lonjakan kasus COVID-19 sulit dikendalikan. Pemerintah harus segera berlakukan PSBB, bahkan lockdown total,” kata Netty dalam keterangan resminya yang dikutip IDN Times, Jumat (25/6/2021).
Ia mengatakan, PSBB diatur dalam Undang-undang (UU) Nomor 6 Tahun 2018 tentang Kekarantinaan Kesehatan. Pada 31 Maret 2020, pemerintah menetapkan aturan lebih lanjut terkait PSBB melalui Peraturan Pemerintah Nomor 21 Tahun 2020.
Baca Juga: [BREAKING] Pecah Rekor Tertinggi! Kasus COVID-19 Bertambah 20.574
1. Pemerintah harus paksa masyarakat taati prokes
Ia menuturkan, penyebaran COVID-19 hanya bisa efektif dikendalikan apabila pemerintah tegas, bahkan memaksa masyarakat untuk menaati protokol kesehatan (prokes). Netty meminta pemerintah membuat aturan tidak setengah hati agar masyarakat patuh.
“Masyarakat harus dipaksa agar disiplin prokes melalui aturan yang ketat dan tegas. Tanpa aturan yang tegas dan setengah hati, masyarakat yang sudah jenuh dengan keadaan pandemik akan abai dan tidak peduli. Opsi pemberlakukan PSBB seperti di awal pandemi harus diambil. PSBB ketat yang diterapkan di Jakarta dulu, terbukti mampu menurunkan angka kasus secara signifikan,” tegas dia.
Baca Juga: Tetap Waspada! Kasus Aktif COVID-19 Naik 11.018 Hari Ini
2. Wanti-wanti penyebaran COVID-19 seperti di India
Editor’s picks
Kemarin, Satgas COVID-19 melaporkan kasus harian mencapai rekor tertinggi sebanyak 20.574. Total kasus menjadi 2.053.995. Netty pun menegaskan, pemerintah harus mengambil kebijakan ketat agar Indonesia tak berakhir seperti India dan Malaysia.
“Jika tak segera diambil kebijakan yang lebih ketat, maka kasus COVID-19 di Tanah Air akan semakin buruk. Jangan sampai kita mengalami seperti India dan Malaysia yang kewalahan kendalikan pandemik. Laksanakan strategi tarik rem dengan pemberlakuan PSBB minimal dalam masa 14 hari,” urai Netty.
Ia pun meminta pemerintah harus segera menambah fasilitas kesehatan yang bisa menampung pasien COVID-19.
"Pemerintah tidak boleh lamban bertindak guna mengantisipasi antrian bahkan penumpukan pasien di IGD karena ruang perawatan penuh. Segera tambah fasilitas perawatan semisal Wisma Atlet, bahkan siapkan skenario Rumah Sakit Lapangan untuk antisipasi lonjakan pasien," ujarnya.
Baca Juga: Kasus COVID-19 Jakarta Tambah 7.505, Rekor Pecah Lagi!
3. Waspada penyebaran COVID-19 pada anak-anak
Netty juga menyoroti banyak anak-anak sebagai kelompok rentan yang sudah terpapar COVID-19. Kasus harian COVID-19 di DKI Jakarta kemarin bertambah 7.505 kasus, dan 15 persennya merupakan anak di bawah usia 18 tahun. Dinas Kesehatan Pemprov DKI Jakarta melaporkan, ada 830 kasus COVID-19 dari anak usia 6-18 tahun dan 282 kasus anak berusia di bawah lima tahun.
Ia pun mengingatkan para orang tua agar disiplin menjalankan prokes dan meminimalisir membawa anak-anak ke luar rumah yang potensi penularannya tinggi.
"Orang tua juga bertanggungjawab memberikan perlindungan pada anak-anak dari serangan virus. Pastikan anak-anak mendapat asupan memadai, istirahat yang cukup, dan tetap tinggal di rumah. Jangan malah orang tua yang membawa anak-anak ke mall atau tempat wisata dengan alasan mengatasi kejenuhan. Anak-anak adalah generasi masa depan bangsa yang harus dijaga kesehatannya," tandas Netty.