Kota Bima Diguncang Gempa M 5,6 

Gempa tak berpotensi Tsunami

Jakarta, IDN Times - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) melaporkan gempa berkekuatan magnitudo 5,6 di Kota Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB) pada pukul 15.40 WIB lalu.

Gempabumi itu terletak pada koordinat 7,84° LS ; 118,74° BT, atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 67 Km arah Timur Laut Kota Bima, Nusa Tenggara Barat pada kedalaman 30 km.

1. Gempabumi di Kota Bima disebabkan aktivitas sesar naik

Dikutip dari keterangan resmi BMKG, Minggu (2/4/2023), BMKG menyatakan gempa tersebut disebabkan aktivitas esar Naik Busur Belakang Flores (Flores Back Arc Thrust).

Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempabumi memiliki mekanisme pergerakan mendatar-naik (oblique thrust).

Baca Juga: Cerita Relawan Baznas Berjuang Melawan Dingin Bantu Korban Gempa Turki

2. Getaran dirasakan di dalam rumah

Gempa itu terasa di di daerah Bima dengan skala intensitas III - IV MMI. Artinya, terasa getaran nyata di dalam rumah seperti truk yang melintas.

Gempabumi juga berdampak sampai daerah Gowa, Makassar, Dompu, Sumbawa Besar, Sumbawa Barat dengan skala intensitas III MMI; dan daerah Labuan Bajo, Mataram, Takalar, Pangkep dengan skala intensitas II - III MMI (getaran dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung bergoyang).

3. Gempa di Bima tak berpotensi Tsunami

Dari hasil pemodelan, BMKG menyatakan gempabumi tersebut tidak berpotensi Tsunami.

Namun, selang 15 menit dari gempa awal, BMKG menangkap adanya aktivitas gempabumi susulan (aftershock) sebanyak satu kali.

"Kepada masyarakat diimbau agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. Agar menghindari dari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan oleh gempa," tulis BMKG.

Baca Juga: Cerita Relawan Baznas Berjuang Melawan Dingin Bantu Korban Gempa Turki

Topik:

  • Dwi Agustiar

Berita Terkini Lainnya