Fakta Unik Nama Siklon Tropis di Indonesia, Seroja Mau Dipensiunkan?

Jakarta, IDN Times - Siklon tropis atau yang biasa kita kenal dengan badai di daerah tropis, ternyata sudah sering terjadi di Indonesia. Menurut laman situs Badan Meteorologi, Klimatologi Geofisika (BMKG), berdasarkan klimatologi, Indonesia termasuk wilayah yang tidak dilalui lintasan siklon tropis.
Namun, pada kenyataannya tidak sedikit pula siklon tropis yang terjadi di sekitar wilayah Indonesia. Setiap wilayah memberi nama pada setiap siklon, termasuk Indonesia.
"Indonesia menjadi salah satu negara yang berwenang memberikan penamaan di wilayah tanggung jawabnya melalui Tropical Warning Center Jakarta (TCWC). Penamaan siklon tropis diurutkan berdasarkan abjad," ujar Kepala Sub Bidang Peringatan Dini Cuaca Agie Wandala kepada IDN Times, Senin (19/4/2021).
Apa saja nama siklon tropis dan fakta-faktanya?
Baca Juga: Mengenal Fenomena Debris Flow, Efek Siklon Tropis Seroja di NTT
1. Nama-nama siklon tropis diambil dari nama bunga dan buah-buahan
Jika di Samudra Atlantik dan sekitar Australia, siklon tropis diberi nama seperti nama manusia. Di Indonesia, siklon tropis diberi nama bunga dan buah-buahan seperti Anggrek, Bakung, Cempaka, Dahlia, Flamboyan, Kenanga, Lili, Mangga, Seroja, dan Teratai.
Selain itu, BMKG juga sudah menyiapkan nama lainnya jika terjadi siklon tropis yang baru yang juga didasari nama bunga dan buah yaitu Anggur, Belimbing, Duku, Jambu, Lengkeng, Melati, Nangka, Pisang, Rambutan, dan Sawo.
2. Pengambilan nama bunga dan buah-buahan berdampak baik secara psikologis
Editor’s picks
Pemberian nama bunga dan buah-buahan ini ternyata punya alasan khusus, loh. Agie mengatakan pemberian nama siklon tropis harus baik secara psikologis.
"Jika terdapat sebuah nama siklon tropis yang sangat merusak dan memberikan trauma kepada masyarakat, maka nama tersebut bisa diusulkan untuk dipensiunkan," ujar dia.
Karena itu, Agie menyebut, pemberian nama Siklon Seroja akan diusulkan untuk dipensiunkan karena membawa trauma bagi masyarakat Nusa Tenggara Timur (NTT), yang belakangan ini menewaskan ratusan orang.
"Dampaknya cukup besar bagi masyarakat Nusa Tenggara Timur, saya berpikir mungkin akan kita pensiunkan," ujar dia.
3. Sudah 10 kali siklon tropis menghantam Indonesia
Siklon tropis di Indonesia sudah terjadi 10 kali. Siklon tropis pertama terjadi pada 2008 yang diberi nama Durga, menyusul siklon tropis Anggrek (2010), Bakung (2014), Cempaka dan Dahlia (2017).
Kemudian ada juga Flamboyan dan Kenanga (2018), Lili (2019), Mangga (2020), dan terakhir yaitu Siklon Tropis Seroja yang baru terjadi pada 5 April 2021 di NTT.
Baca Juga: Mengenal Siklon Tropis yang Marak di Indonesia, Harus Waspada