Gempa Nias Dipicu Gempa di Luar Zona Subduksi, Tidak Merusak

Kerusakan baru terjadi jika mencapai skala intensitas VI MMI

Jakarta, IDN Times - Gempa tektonik dengan kekuatan magnitudo 6,1 (sebelumnya disebutkan BMKG 6,4) menguncang Pulau Nias di Sumatra Utara bagian barat pada Selasa (20/04/2021) pukul 06.58 WIB.

Kepala Bidang Mitigasi Gempa dan Tsunami Badan Meteorologi Klimatologi Geofisika (BMKG) Daryono mengatakan, gempa dipicu oleh sumber gempa di outer rise zone atau gempa di luar zona subduksi.

Menurut Daryono, dalam peta episenter gempa tampak berada di luar zona subduksi yang terletak di laut pada jarak 140 km arah barat daya Nias, dengan kedalaman hiposenter 16 km. 

Baca Juga: [BREAKING] Gempa Magnitudo 6,4 Guncang Nias Barat Sumatra Utara Selasa Pagi 

1. Gempa Nias tidak berdampak kerusakan

Gempa Nias Dipicu Gempa di Luar Zona Subduksi, Tidak MerusakIlustrasi Berlindung Saat Gempa (IDN Times/Sukma Shakti)

Disebutkan, gempa Nias pagi ini tidak berdampak pada kerusakan. Skala intensitas hanya mencapai III MMI di Nias, yang getarannya dirasakan nyata hanya di dalam rumah seperti saat truk sedang melewati rumah. Sedangkan di Sumatra Utara bagian barat, skala intensitas hanya mencapai II MMI.

Daryono menjelaskan, kerusakan baru akan terjadi jika dampak gempa mencapai skala intensitas VI MMI.

2. Dipicu oleh sumber gempa di luar zona subduksi

Gempa Nias Dipicu Gempa di Luar Zona Subduksi, Tidak MerusakIlustrasi Gempa (IDN Times/Sukma Shakti)

Berdasarkan pengamatan BMKG, gempa yang termasuk dangkal ini terjadi karena dipicu oleh adanya deformasi atau patahan di zona sumber gempa di outer rise zone, dengan mekanisme pergerakan sesar turun (normal fault). 

"Inilah yang disebut sebagai zona gempa outer rise, gaya tektonik yang bekerja di zona ini bukan kompresional tapi gaya ektensional karena merupakan zona bending (regangan), bukan zona tertekan," jelas Daryono.

3. Berbahaya dan berpotensi tsunami, namun jadi Zona yang diabaikan

Gempa Nias Dipicu Gempa di Luar Zona Subduksi, Tidak MerusakIlustrasi info tsunami (IDN Times/Arief Rahmat)

Gempa yang terjadi di zona outer rise menjadi zona gempa yang terabaikan. Padahal zona outer rise termasuk zona yang berbahaya dan dapat memicu terjadinya tsunami.

Daryono mencontohkan, hal ini sama seperti yang terjadi pada kasus tsunami selatan Jawa pada 1921 dan tsunami Sumbawa yang destruktif pada 1977.

Baca Juga: Waspada Bencana! Gempa Zona Megatrust Guncang Lombok-Sumbawa 2 Hari

Topik:

  • Sunariyah

Berita Terkini Lainnya